Dampak dari Melahirkan di Usia Kehamilan 36 Minggu

Cegah kelahiran lebih awal dengan menerapkan gaya hidup sehat dan rutin memeriksakan kehamilan

6 Oktober 2022

Dampak dari Melahirkan Usia Kehamilan 36 Minggu
Freepik/DC Studio

Waktu perkiraan kelahiran umumnya berada di antara usia kehamilan 37–42 minggu.

Meski begitu, ada ibu hamil yang melahirkan sebelum minggu ke-37 atau lebih awal dari hari perkiraan lahir. Kondisi ini disebut dengan kelahiran prematur.

Jika tidak ada alasan medis yang mendesak, dokter tidak menyarankan ibu hamil melahirkan sebelum usia kehamilan 37 minggu. Hal ini dikarenakan banyak dampak yang ditimbulkan, terutama pada bayi sebelum usia kehamilan mama menginjak 37 minggu.

Simak ulasan Popmama.com di bawah ini untuk mengetahui dampak dari melahirkan di usia kehamilan 36 minggu.

Tidak Direkomendasikan Melahirkan di Usia Kehamilan 36 Minggu, kecuali Alasan Medis

Tidak Direkomendasikan Melahirkan Usia Kehamilan 36 Minggu, kecuali Alasan Medis
Freepik/Yanalya

American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) tidak merekomendasikan menginduksi persalinan secara bebas sebelum usia kehamilan 39 minggu, kecuali karena alasan medis.

  • Bayi lahir pada usia kehamilan di bawah 28-32 minggu adalah sangat prematur.
  • Bayi lahir pada usia kehamilan antara 32-36 minggu adalah prematur sedang hingga akhir.
  • Bayi lahir pada usia kehamilan antara 37-38 minggu adalah masa awal boleh melahirkan.
  • Bayi lahir pada usia kehamilan 39 minggu dan seterusnya adalah kelahiran usia penuh.

Editors' Pick

Tingkat Kelangsungan Hidup Bayi yang Lahir Prematur

Tingkat Kelangsungan Hidup Bayi Lahir Prematur
Pexels/Rene Asmussen

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa melahirkan di usia kehamilan sebelum 37 minggu disebut dengan kelahiran prematur.

Mama harus tahu bahwa beberapa bayi yang lahir secara prematur, perkembangannya belum terbentuk dengan sempurna. Sehingga memiliki risiko masalah kesehatan dan kematian yang lebih tinggi dari pada bayi yang lahir cukup bulan.

Tidaklah mudah merawat bayi prematur, Mama membutuhkan bantuan pelayanan kesehatan untuk membantu merawat dan mempersiapkan sedini mungkin risiko terjadinya komplikasi pada bayi.

Kelahiran Prematur Berdampak pada Perkembangan Bayi

Kelahiran Prematur Berdampak Perkembangan Bayi
Pexels/Antoni Shkraba

Bayi yang lahir pada usia kehamilan 36 minggu akan memiliki risiko masalah perkembangan baik secara fisik maupun mental jika dibandingkan dengan bayi lahir cukup bulan.

Bayi yang lahir pada usia kehamilan 36 minggu juga biasanya akan mengalami beberapa masalah seperti cerebral palsy, mungkin membutuhkan pendidikan khusus, serta masalah kejiwaan dan perilaku.

Komplikasi pada Bayi Lahir Prematur

Komplikasi Bayi Lahir Prematur
Freepik/Prostooleh

Sebagian besar bayi yang lahir pada usia kehamilan 36 minggu umumnya sehat. Namun, ada beberapa risiko yang harus Mama waspadai.

Adapun risiko yang dimaskud adalah seperti sepsis, penyakit kuning, berat badan lahir rendah, kesulitan makan, kadar gula darah rendah, Neonatal Respiratory Distress Syndrome (RDS), Patent Ductus Arteriosus (PDA), hingga kematian.

Akibat komplikasi ini, kemungkinan bayi perlu dirawat di unit perawatan intensif neonatal (NICU). 

    Penyebab Kelahiran Prematur

    Penyebab Kelahiran Prematur
    Freepik/rawpixel.com

    Penyebab kelahiran prematur sering kali tidak diketahui, Ma. Mirisnya lagi, kelahiran prematur menjadi faktor utama tingginya angka kematian bayi.

    Sebagian besar ibu menyadari kelahiran prematur baru setelah ketuban pecah dini sebelum persalinan.

    Berikut ini adalah 5 penyebab kelahiran prematur:

    • Komplikasi

    Adanya penyakit lain yang diderita ibu saat kehamilan dapat menyebabkan kelahiran prematur, seperti diabetes gestasional, tekanan darah tinggi, pre-eklampsia, plasenta previa (plasenta menempel pada leher rahim), atau abruptio plasenta (plasenta memisahkan diri dari dinding rahim sebelum bayi lahir).

    • Gaya hidup yang buruk

    Kebiasan merokok saat hamil, mengonsumsi alkohol, dan mengonsumsi makanan rendah nutrisi menjadi penyebab kelahiran prematur. 

    Kandungan rokok, alkohol, atau obat-obat terlarang dapat mengganggu tumbuh kembang janin. Bahkan, kandungan tersebut dapat merusak fungsi pembuluh darah plasenta yang menyuplai nutrisi dan oksigen. 

    • Infeksi bakteri

    Penyebab kelahiran prematur berikutnya adalah infeksi bakteri pada sistem reproduksi dan saluran kemih.

    Senyawa yang ada pada bakteri dapat melemahkan saluran kemih dan membuat lapisan di sekitar cairan ketuban melemah. Akibatnya, ketuban pecah lebih dini. Selain itu, infeksi bakteri dapat menyebabkan peradangan pada rahim.

    Beberapa contoh infeksi yang dapat menyebabkan kelahiran prematur:

    1. Infeksi Penyakit Menular Seksual (PMS) seperti klamidia, gonore, dan trikomoniasis
    2. Infeksi rahim, seperti infeksi pada cairan ketuban dan area vagina (bacterial vaginosis/BV)
    3. Infeksi pada bagian tubuh lain, seperti infeksi pada ginjal, pneumonia, radang usus buntu, dan infeksi saluran kemih
    • Struktur rahim atau leher rahim

    Rahim adalah organ tubuh yang unik. Bentuk dan ukuran rahim setiap perempuan juga berbeda-beda. 

    Nah, kelainan rahim ditandai dengan ukuran leher rahim yang pendek atau kurang dari 2,5 cm. Selain itu, rahim tidak tertutup, leher rahim tipis, atau leher rahim membuka-menutup tanpa kontraksi.

    Penyebab kelainan ini pun bermacam-macam. Kelainan memang sudah ada sejak lahir atau juga bisa disebabkan operasi.

    • Faktor lainnya

    Selain keempat penyebab tersebut, faktor-faktor lain yang memicu kelahiran prematur contohnya, ibu hamil di usia yang masih muda, yakni kurang dari 17 tahun.

    Sebaliknya, hamil di umur lebih dari 35 tahun juga berisiko kelahiran prematur.

    Apabila perempuan pernah mengalami keguguran, risiko kelahiran prematur juga cukup tinggi. Lalu, ibu yang memiliki cairan ketuban berlebih cukup rentan mengalami kelahiran prematur.

    Usahakan Mama rileks dan bahagia selama kehamilan. Mengapa? Stres akibat tekanan fisik atau aktivitas yang padat dapat menyebabkan gangguan kehamilan sampai kelahiran prematur.

    Nah, itu dia dampak dari melahirkan di usia kehamilan 36 minggu. Mama dapat mencegah kelahiran prematur dengan menerapkan gaya hidup sehat serta rutin melakukan pemeriksaan kehamilan ke dokter.

    Baca juga:

    The Latest