Ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan urine berbusa, di antaranya adalah adanya aliran urine yang lebih cepat dari biasany karena kamu sudah menahan lamal sehingga sampai terasa kebelet kencing.
Ketika kandung kemih penuh, tekanan kandung kemih akan lebih kuat sehingga saat dikeluarkan dapat menimbulkan busa saat urin berbenturan dengan pinggiran kloset.
Dilansir dari boldsky.com, berikut adalah beberapa penyebab utama urin berbusa:
Dehidrasi bisa mengubah warna urin jadi lebih pekat dan bergelembung. Saat tubuh mengalami dehidrasi maka urin cenderung mengandung protein dan jika bercampur beberapa bahan kimia lainnya yang menempel di toilet maka bisa membentuk gelembung. Itulah sebabnya dehidrasi bisa jadi penyebab kencing berbusa.
Saat kamu merasa cemas atau stres bisa membuat urin berbusa. Itu karena ginjal akan memproduksi lebih banyak albumin atau protein.
Saat sedang hamil, urin juga bisa jadi lebih sering berbusa. Selama kehamilan ginjal harus bekerja dengan keras dan protein bisa masuk ke dalam urin dan menyebabkannya berbusa.
Penyakit diabetes juga bisa mempengaruhi kerja ginjal dan pada akhirnya menyebabkan urin yang kamu keluarkan sehari-hari cenderung berbusa.
Proteinuria adalah kondisi di mana kadar protein dalam ginjal terlalu tinggi. Bila ginjal tidak mampu menyaring protein ini dengan baik akibatnya kencing jadi berbusa.
ISK adalah penyakit yang membuat bakteri menginfeksi saluran kemih. ISK pada masa kehamilan menyebabkan kencing berbusa saat hamil. Jika mengalami hal ini saat buang air kecil biasanya kamu merasakan panas atau perih seperti terbakar.
Masalah jantung atau kardiovaskular juga bisa membuat urin berbusa. Karena penyakit ini membuat kadar protein dalam tubuh juga meninggi.
Urine berbusa bisa jadi tanda gejala preeklamsia.
Preeklamsia adalah salah satu komplikasi kehamilan yang banyak dialami oleh perempuan di Indonesia. Beberapa tanda preeklamsia antara lain tekanan darah tinggi dan adanya protein di dalam urin.