Pahami Ma, Ini 7 Dampak Buruk Berat Badan Berlebih saat Hamil

Kenaikan berat badan berlebih saat hamil ternyata membawa dampak buruk bagi kesehatan Ma!

15 Agustus 2018

Pahami Ma, Ini 7 Dampak Buruk Berat Badan Berlebih saat Hamil
Unsplash/Xavier Mouton Photographie

Semasa hamil, terjadinya kenaikan berat badan merupakan hal yang wajar. Namun bukan berarti kenaikan berat badan saat hamil selamanya baik untuk kesehatan.

Mama tetap harus menjaga berat badan dengan baik untuk menghindari risiko alami kelebihan berat badan saat hamil. Sebab, kelebihan berat badan saat hamil membawa berbagai macam dampak buruk kesehatan bagi Mama dan juga janin dalam kandungan.

Ingin tahu apa saja dampak buruk kelebihan berat badan atau obesitas pada perempuan hamil? Berikut diantaranya:

1. Menderita diabets gestasional

1. Menderita diabets gestasional
momjunction.com

Mama yang kelebihan berat badan saat hamil memang lebih berisiko terkena diabetes gestasional. Karena itu, untuk menghindari terkena penyakit ini, Mama disarankan untuk menjaga berat badan dengan baik yang dapat dilakukan dengan menjaga pola makan dan olahraga secara rutin.

Ini harus benar-benar Mama perhatikan karena perempuan yang menderita penyakit diabetes gestasional saat hamil lebih berisiko untuk terkena penyakit diabetes tipe 2 di kemudian harinya. Mama tidak ingin ini terjadikan?

2. Alami preeklampsia

2. Alami preeklampsia
Freepik

Risiko untuk mengalami preeklampsia juga akan menghantui Ma jika Mama memiliki berat badan berlebih saat hamil. Preeklamsia pada saat hamil ditandai dengann tekanan darah tinggi, adanya protein dalam urin, dan retensi cairan pada kaki, tangan ataupun wajah.

Nah Mama harus tahu, 16 persen perempuan yang perenah mengalami preeklampsia pada saat hamil, berisiko untuk mengalami preeklampsia pada kehamilan berikutnya.

Mama nggak mau kan ini terjadi?

Editors' Pick

3. Mengalami makrosomia

3. Mengalami makrosomia
Unsplash/Todd Cravens

Tak hanya berdampak bagi Mama saja, kelebihan berat badan saat hamil juga memicu terjadinya makrosmia, yaitu bayi lahir dengan ukuran yang lebih besar. Jika bayi mengalami makrosomia, maka risiko untuk melahirkan menggunakan forcep atau vakum akan lebih besar Ma.

Risiko untuk melahirkan dengan jalan operasi caesar juga akan mengalami peningkatan. Jadi, atur pola makan yang sehat lagi yuk Ma untuk menghindari kelebihan berat badan saat hamil.

4. Bayi lahir cacat

4. Bayi lahir cacat
Freepik/Rawpixel.com

Mama harus tahu, Mama yang kelebihan berat badan atau menderita obesitas saat hamil lebih berisiko untuk melahirkan bayi cacat. Cacat lahir pada bayi dapat berupa masalah pada jantung ataupun pada saraf tulang belakang.

Baca juga: Cara Mencegah Bayi Lahir Cacat

5. Kehamilan yang berkepanjangan

5. Kehamilan berkepanjangan
Unsplash/William Stitt

Tak hanya disebabkan karena makrosomia saja Ma, kelahiran Caesar juga bisa dipicu karena kehamilan yang berkepanjangan.

Nah, Mama yang memiliki berat badan berlebih saat hamil atau obesitas, terbilang lebih berisiko untuk mengalami kehamilan berkepanjagan atau kehamilan yang melebihi perkiraan tanggal kelahiran.

6. Mama dan bayi berisiko menderita obesitas

6. Mama bayi berisiko menderita obesitas
indianexpress.com

Mama yang mengalami obesitas saat hamil terbilang rentan untuk menderita obesitas pada 10 tahun mendatang jika dalam kurun waktu 6 bulan setelah melahirkan kelebihan berat badan tak kunjung teratasi.

Risiko untuk mengalami obesitas tak hanya menghampiri Mama saja, si Kecil juga berisiko untuk mengalaminya.

7. Bayi lahir prematur

7. Bayi lahir prematur
Unsplash/Manuel Schinner

Ternyata semakin besar kelebihan berat badan yang Mama alami selama kehamilan, akan semakin besar pula kemungkinan bayi lahir prematur. Pada Mama yang menderita obesitas saat hamil juga berisiko untuk mengalami keguguran. Serem kan Ma.

Baca juga: 4 Penyebab Bayi Bisa Terlahir Secara Prematur

The Latest