Sebelum Mama memulai olahraga apa pun selama kehamilan, periksakan diri dahulu dengan dokter atau bidan.
Kenali tubuh. Jika Mama memiliki kondisi medis yang tidak terkendali, olahraga dapat meningkatkan kemungkinan untuk memperburuk kesehatan sendiri atau janin. Ketahui apa yang bisa dan tidak bisa Mama lakukan.
Jika dokter memberi lampu hijau, temukan pelatih kebugaran khusus prenatal yang berpengalaman. Mama dapat dengan aman memulai program olahraga ringan hingga sedang, yang dapat mencakup berjalan atau berenang.
Berbahaya untuk berolahraga dengan intensitas tinggi selama kehamilan. Denyut jantung yang meningkat atau terengah-engah berisiko bagi janin. Kekurangan oksigen dan darah berbahaya bagi janin bahkan dapat menyebabkan keguguran atau kelahiran prematur.
Saat berolahraga, pantau aktivitas olahraga sepanjang sesi. Cara paling sederhana untuk melakukan ini adalah dengan menggunakan tes bicara. Jika Mama dapat berbicara dalam kalimat penuh, olahraga yang dilakukan masih dalam batas aman.
Di bawah ini adalah tanda peringatan untuk berhenti berolahraga segera dan hubungi dokter:
- Napas pendek yang tidak normal,
- nyeri dada,
- kontraksi uterus yang menyakitkan,
- perdarahan vagina,
- cairan keluar dari vagina,
- pusing atau pingsan.
Yang terpenting, percaya pada tubuh. Nikmati kehamilan dan ambil kesempatan ini untuk membangun kebiasaan sehat seumur hidup yang akan bermanfaat bagi Mama dan janin.
Semoga informasi mengenai bahaya kenaikan berat badan berlebih bagi ibu hamil dan janin ini bermanfaat.
Sehat selalu ya, Ma!