Suami di Bali Gantung Diri karena Tak Mampu Biayai Persalinan Istri

Kanit Reskrim Polsek Bebandem Ipda I Gede Alit menjelaskan bahwa persitiwa tersebut pertama kali diketahui oleh Mama dari IKA, Ni Wayan Rai. Diceritakan saat itu Rai hendak mencari rumput untuk keperluan pakan sapi.

Rai melewati kandang sapi yang jaraknya sekitar 10 meter dari rumahnya. Ketika melintasi lokasi, ia sangat terkejut karena melihat anaknya sudah dalam keadaan menggantung di palang kayu kandang sapi miliknya.

Dari situ, Rai bergegas pulang untuk memberitahu suami alias Papa kandung dari IKA, I Kadek Darma. Peristiwa tersebut langsung dilaporkan ke pihak aparat desa dan diteruskan ke Polsek Bebandem.

Tanpa berselang lama, sejumlah personel dari Polsek Bebandem dan petugas kesehatan dari Puskesmas Bebandem sampai di lokasi kejadian. Pihak mereka langsung menurunkan jenazah IKA untuk dibawa pulang.

Dari hasil pemeriksaan luar, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh IKA. Sehingga, kemungkinan besar IKA meninggal dunia murni karena bunuh diri.

Hal tersebut diperkuat dengan keterangan dari I Ketut Lugra, mertua IKA. Berdasarkan keterangan Lugra, beberapa hari sebelumnya IKA sempat mengeluh karena tidak punya biaya untuk persalinan istrinya yang sedang hamil besar.

Kala itu, Lugra sempat menyarankan menjual sapi untuk biaya persalinan maupun biaya pasca melahirkan. Namun, IKA saat itu hanya diam saja. Atas kejadian tersebut, pihak keluarga IKA mengaku sudah ikhlas atas kepergian IKA, sehingga menolak jenazah dilakukan autopsi.

Demikian informasi seputar suami di Bali gantung diri karena tak mampu biayai persalinan istri. Bagaimana pun juga, jalan untuk mengakhiri hidup dengan bunuh diri seperti ini tidak pernah bisa dibenarkan, ya, Ma. Semoga ke depannya tidak ada lagi kejadian serupa.