freepik.com/asmedvednikov
Dokter mendiagnosis polihidramnion sebelum bayi lahir. Untuk membuat diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan USG. Dengan menggunakan gelombang ultrasonik, dokter akan mengukur jumlah cairan ketuban di dalam rahim dan memeriksa apakah ada kelainan pada janin.
Dokter juga dapat melakukan tes pada ibu hamil untuk masalah yang dapat menyebabkan polihidramnion. Tes-tes ini mungkin termasuk:
- Tes darah untuk memeriksa diabetes gestasional atau infeksi.
- Sebuah prosedur yang disebut amniosentesis, di mana dokter mengumpulkan sampel cairan ketuban dari rahim dan mengirimkannya ke laboratorium untuk analisis genetik.
Untuk mengobati polihidramnion, dokter berusaha mengurangi jumlah cairan ketuban di dalam rahim. Ini bisa memperpanjang kehamilan dan mengurangi risiko pada ibu hamil.
Dokter dapat menggunakan salah satu metode berikut untuk mengurangi volume cairan:
- Pengurangan amniosentesis, juga disebut amnioreduksi. Ini adalah prosedur di mana dokter mengambil cairan dari rahim. Namun, komunitas medis belum mencapai kesepakatan tentang berapa banyak cairan yang harus dikeluarkan atau seberapa cepat untuk mengeluarkannya.
- Pemberian obat-obatan untuk kondisi ini.
Polihidramnion dapat meningkatkan risiko komplikasi, jadi dokter biasanya akan memantau janin dengan hati-hati, dimulai pada usia kehamilan 32 minggu.
Pengobatan bertujuan untuk mengurangi kelebihan cairan ketuban. Dalam kebanyakan kasus, dokter akan memantau janin dengan cermat untuk memeriksa tanda-tanda komplikasi.
Nah, Mama sudah mengetahui mengenai risiko bagi ibu hamil dan janin apabila Mama mengalami kelebihan cairan ketuban saat hamil. Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu memeriksa kandungan dengan tepat waktu dan teratur. Sehingga dokter dapat mengambil tindakan dengan cepat untuk menangani komplikasi kehamilan yang terjadi.
Semoga tetap sehat, Ma.