Berbahayakah Kutil Kelamin yang Muncul di Masa Kehamilan? Ini Faktanya

Di balik rasa tak nyaman dan risih, ada kekhawatiran penularannya kepada bayi dalam kandungan

5 Juni 2020

Berbahayakah Kutil Kelamin Muncul Masa Kehamilan Ini Faktanya
Pixabay/DigitalMarketingAgency

Ketika hamil, penting untuk menjaga kebersihan diri kita untuk mencegah munculnya penyakit-penyakit yang berbahaya, baik bagi diri mama sendiri maupun bagi bayi di dalam kandungan. Terutama, kebersihan dan kesehatan kelamin dan organ reproduksi.

Munculnya kutil pada area kelamin tentu membuat khawatir. Apakah kutil kelamin saat hamil dapat membahayakan janin? Berikut Popmama.com mengupas informasinya, dilansir dari Healthline:

Gejala Kutil Kelamin

Gejala Kutil Kelamin
Freepik/Doucefleur

Kutil kelamin merupakan salah satu dari penyakit menular seksual (PMS). Penyakit ini muncul berupa benjolan daging di jaringan area genital, baik itu pada laki-laki maupun perempuan. Sebagian orang mengalaminya tanpa merasakan gejala apapun.

Editors' Pick

Penyebab Kutil Kelamin

Penyebab Kutil Kelamin
Freepik/Tutatama

Kutil kelamin disebabkan oleh strain virus Human papillomavirus (HPV) tertentu. HPV adalah virus yang paling umum dari semua penyakit menular seksual. Namun, tidak semua infeksi HPV menyebabkan kutil kelamin. Beberapa strain menyebabkan kutil, sementara yang lainnya dapat menyebabkan kanker pada pria dan wanita.

Oleh karena itulah para wanita sangat dianjurkan menjalani pap smear secara teratur untuk memeriksa apakah ada tanda-tanda kanker serviks dan HPV.

Apakah Kutil Kelamin Memengaruhi Kehamilan?

Apakah Kutil Kelamin Memengaruhi Kehamilan
Freepik/onlyyouqj

Dilansir dari American Pregnancy, secara umum kutil kelamin tidak berdampak pada bayi dalam kandungan mama. Tetapi, jika Mama memiliki riwayat HPV sebelumnya, penting untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan. Jelaskan dengan detil apakah Mama pernah mengalami kutil kelamin atau hasil pap smear yang abnormal di masa lalu. 

Meskipun HPV tidak memengaruhi Mama dan bayi yang sedang dikandung, dokter tetap akan memeriksa jika adanya kelainan apapun selama kehamilan. Begitu banyak sel yang tumbuh dan jumlahnya berlipat ganda selama kehamilan. Oleh karenanya, Mama harus berhati-hati terhadap adanya pertumbuhan yang tidak biasa atau bila terlihat perubahan yang tidak wajar. 

Faktor hormon yang fluktuatif semasa kehamilan dan perubahan sistem kekebalan tubuh turut mendorong perkembangan kutil kelamin yang lebih besar dari biasanya.

Komplikasi Akibat Kutil Kelamin selama Kehamilan yang Mungkin Terjadi

Komplikasi Akibat Kutil Kelamin selama Kehamilan Mungkin Terjadi
freepik.com/wavebreakmedia-micro

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, secara umum kutil kelamin yang muncul selama kehamilan mungkin tidak berdampak pada bayi dalam kandungan mama. Meskipun begitu, ada beberapa kasus yang menimbulkan komplikasi.

Jika kutil kelamin berukuran besar, mungkin akan menimbulkan rasa sakit ketika buang air kecil. Kutil kelamin yang berukuran besar juga bisa menyebabkan perdarahan ketika persalinan. Terkadang, kutil kelamin yang tumbuh di dinding vagina mempersulit peregangan vagina saat proses persalinan. Dalam kasus seperti ini, dokter mungkin akan menganjurkan mama untuk menjalani persalinan caesar.

Walau dianggap sangat jarang terjadi, ada kasus yang menunjukkan penularan kutil kelamin dari sang Ibu kepada bayinya. Dalam kasus ini, bayi akan menderita kutil di mulut atau tenggorokan, beberapa minggu setelah kelahiran.

Pengobatan terhadap Kutil Kelamin

Pengobatan terhadap Kutil Kelamin
Freepik/Bonnontawat

Pengobatan kutil kelamin selama kehamilan bisa bervariasi, tergantung dari penyebabnya. Tetapi karena kutil tersebut relatif tidak menimbulkan komplikasi terhadap kehamilan dan persalinan, biasanya dokter memilih untuk tidak melakukan tindakan apapun. 

Jika diperlukan, dokter akan meresepkan obat-obatan untuk merawat kutil agar tidak semakin parah. Apabila Mama sebelumnya telah mengonsumsi obat-obatan untuk mengatasi kutil kelamin ini, sebaiknya konsultasikan ke dokter kandungan sebelum memutuskan untuk terus mengonsumsinya.

Dokter perlu memeriksa kandungan di dalam obat-obatan yang Mama minum, apakah ada yang berpotensi berbahaya untuk kehamilan mama. Biasanya dokter akan menggantinya dengan obat-obatan berupa krim atau salep yang cenderung lebih aman untuk kehamilan.

Jika dokter merasa kutil kelamin yang Mama derita akan mempersulit proses persalinan, mungkin dokter akan melakukan tindakan untuk menghilangkan kutil tersebut. Ada tiga pilihan tindakan yang bisa dilakukan, yaitu:

  1. Membekukan kutil kelamin dengan nitrogen cair.
  2. Pembedahan untuk menghilangkannya.
  3. Menggunakan arus laser untuk membakar kutil.

Apabila Mama memiliki kutil kelamin atau masalah terkait HPV apa pun, dan masih khawatir dengan kemungkinan efeknya pada kehamilan mama, bicarakan dengan dokter atau bidan terkait. Mereka dapat memberitahu Mama tentang risiko spesifik yang mungkin terjadi dan perawatan apa yang terbaik untuk Mama.

Nah, demian informasi mengenai pengaruh kutil kelamin pada kehamilan. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Ma.

Baca Juga:

The Latest