Waspada, Risiko Tinggi Menderita Demam Berdarah saat Hamil
Jika diperlukan, akan diambil tindakan operasi caesar untuk selamatkan nyawa mama dan bayi
11 Desember 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tinggal di negeri tropis seperti Indonesia, memungkinkan kita terjangkit wabah penyakit endemik tertentu. Salah satunya adalah demam berdarah. Penyakit ini sering terjadi saat telah memasuki musim hujan. Disebabkan karena nyamuk Aedes aegypti, penyakit demam berdarah adalah penyakit berbahaya yang harus mendapatkan pengobatan tepat untuk menghindari risiko komplikasi serius yang membahayakan nyawa.
Penyakit demam berdarah akan semakin berbahaya bila dialami oleh ibu hamil. Berikut ini Popmama.com merangkum semua hal yang perlu Mama ketahui seputar penyakit demam berdarah saat hamil dan perawatan yang harus dilakukan:
Fakta Demam Berdarah yang Penting Diketahui
Demam berdarah adalah sejenis infeksi virus yang disebarkan oleh nyamuk Aedes Aegypti. Demam berdarah banyak dijumpai di daerah tropis, karena nyamuk tumbuh subur di iklim hangat dan lembap.
Nyamuk Aedes Aegypti ini berkembang biak di genangan air. Setiap saluran air terbuka, pendingin, pot, dan vas dengan genangan air merupakan tempat potensial untuk nyamuk berkembang biak. Jadi, sebaiknya tutup tempat-tempat ini.
Ada empat jenis virus dengue. Jika Mama terinfeksi oleh salah satu dari virus tersebut, Mama masih rentan terhadap tiga virus lainnya nanti. Yang perlu diwaspadai, nyamuk demam berdarah menggigit pada siang hari dan kebanyakan pada pagi hari maupun sore hari.
Editors' Pick
Gejala Demam Berdarah
Gejala demam berdarah hampir menyerupai gejala influenza, yaitu:
- Demam tinggi dan menggigil,
- perdarahan dari gusi,
- dehidrasi dan hilangnya selera makan,
- sakit kepala parah dan nyeri tubuh,
- mual dan muntah,
- jumlah trombosit yang terus menurun,
- ruam di tubuh bagian atas.
Jika jumlah trombosit turun, tekanan darah menjadi rendah dan Mama bisa mengalami pedarahan, yang dapat mengancam nyawa.
Risiko Menderita Demam Berdarah saat Hamil
Ada beberapa risiko yang mungkin dialami oleh janin yang sedang tumbuh akibat virus dengue ini:
- Kelahiran prematur, yang menghalangi pertumbuhan lengkap bayi mama
- Berat badan lahir rendah
- Jika demam terjadi di awal kehamilan, dapat menyebabkan keguguran
- Jika terkena demam berdarah dengue, bisa berakibat fatal bagi bayi mama
Rata-rata demam berdarah tidak menyebabkan kelainan bentuk fisik pada bayi yang dikandung. Selain itu, tidak ada risiko menularkan demam berdarah ke janin. Namun, Mama harus berhati-hati agar infeksi tidak menyebar ke bayi baru lahir.
Jika Mama menderita demam berdarah pada saat melahirkan, bayi mama akan diperiksa untuk gejala seperti demam, jumlah trombosit yang rendah, dan ruam.
Penanganan dan Perawatan Demam Berdarah pada Ibu Hamil
Penanganan dan perawatan demam berdarah selama kehamilan sangat mirip dengan kasus umum. Mama akan disarankan menjalani tes darah untuk menguji apakah Mama positif demam berdarah, dan menentukan tingkat infeksinya.
Saat dinyatakan positif demam berdarah, beberapa cara untuk menanganinya adalah:
- Untuk mencegah dehidrasi akibat muntah, banyaklah minum air putih dan jus buah segar. Penting untuk selalu terhidrasi demi menjaga tingkat cairan.
- Obat pereda nyeri dan antibiotik diberikan untuk mengendalikan demam dan nyeri sendi atau otot.
- Jangan minum obat bebas, terutama aspirin dan obat terkait, karena mungkin tidak aman untuk kehamilan.
- Tekanan darah dan jumlah trombosit mama akan terus dipantau.
- Infus trombosit mungkin diperlukan dalam kasus ekstrim.
- Jika terjadi perdarahan berlebih, transfusi darah mungkin diperlukan.
- Pemberian oksigen dan cairan intravena.
Mencegah Penyakit Demam Berdarah
Untuk melindungi diri dari demam berdarah saat hamil, Mama harus melakukan tindakan pencegahan berikut:
- Jaga lingkungan tetap higienis dan bersihkan air yang menggenang di sekitar rumah.
- Kenakan pakaian berwarna terang dan berlengan penuh untuk mencegah gigitan nyamuk.
- Gunakan obat nyamuk bakar atau anti serangga yang aman untuk ibu hamil.
- Gunakan kelambu pada malam hari.
- Cobalah untuk tinggal di ruangan yang sejuk, karena nyamuk ini lebih menyukai lingkungan yang hangat.
Ingatlah bahwa Mama juga bertanggung jawab untuk melindungi bayi mama dari infeksi. Jika Mama mengamati gejalanya, lakukan tes darah sedini mungkin untuk memeriksa apakah Mama menderita demam berdarah atau tidak.
Mama mungkin perlu menjalani operasi caesar jika menderita demam berdarah saat hamil. Mengambil tindakan yang cepat dan tepat sangat diperlukan untuk keselamatan akan menyelamatkan nyawa mama dan bayi dalam kandungan.
Itulah informasi seputar penyakit demam berdarah saat hamil. Semoga sehat selalu hingga persalinan ya, Ma.
Baca Juga:
- Alami Demam Saat Hamil, Apakah Berbahaya Terhadap Janin?
- Tak Perlu Obat, Ini Cara Ampuh Mengatasi Batuk Kering saat Hamil Muda
- Pilek dan Flu saat Hamil dapat Memicu Keguguran, Mitos atau Fakta?