Sesaat setelah bayi lahir, dokter akan melakukan pengecekan apakah ada cacat pendengaran yang serius. Tetapi karena gangguan pendengaran dapat terjadi pada usia berapa pun, dokter anak akan tetap memantau pendengaran bayi pada setiap kunjungan. Misalnya, ketika bayi berusia 3 hingga 4 bulan, dokter anak akan menggunakan bel atau hanya bertepuk tangan, untuk melihat apakah bayi menoleh ke arah suara.
Di sinilah kemampuan berbicara atau berkomunikasi bayi berguna. Dokter anak akan mengetes pendengaran bayi dengan memintanya menirukan suara yang dibuat. Setelah bayi berusia 6 bulan, dokter anak akan mengikuti perkembangan bahasa.
Apabila terdapat cairan telinga selama 3 bulan atau bayi mengalami infeksi telinga yang serius, maka dokter juga akan meminta Mama melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Ketika berada di rumah, Mama dapat memantau pendengaran bayi dengan mengamati perkembangan bahasanya. Pertama-tama bayi akan berseru, menjerit, dan mengoceh. Memasuki tahun pertamanya, bayi harus bisa mengatakan satu atau dua kata sederhana. Jika Mama curiga bayi tidak bereaksi secara normal terhadap suara, hubungi dokternya.