TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Bahaya BPA bagi Kesehatan Bayi

Yuk kenali apa itu BPA dan bahayanya bagi kesehatan bayi

Freepik/freepik

Pernahkah Mama menemukan tulisan BPA free saat membeli botol susu, tempat makan, atau peralatan lain yang terbuat dari plastik?

Jika iya, itu berarti Mama telah turut melindungi bayi dari bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh.

Lantas, apa itu BPA dan apa bahayanya bagi tubuh?

Bisphenol-A atau yang dikenal dengan BPA adalah bahan kimia yang biasa digunakan dalam kemasan plastik polikarbonat untuk mencegah plastik mudah hancur. BPA biasa ditemukan pada peralatan atau kemasan yang terbuat dari plastik.

Namun, saat ini BPA juga dipakai untuk beberapa kemasan makanan kalengan.

BPA dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius pada bayi.

“Adanya pemanasan berulang pada botol plastik dapat membuat BPA larut ke dalam air,” ujar Nia Umar, Ketua Umum Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) pada acara dialog publik oleh Center for Public Policy Studies yang bertemakan “Mendesain Regulasi BPA” pada Rabu (13/10/2021).

Nah, kali ini Popmama.com akan membahas mengenai bahaya BPA pada bayi.

Untuk mengetahuinya, langsung saja simak rangkuman berikut ini ya, Ma.

1. Dapat menyebabkan gangguan kesehatan sejak bayi dalam kandungan

Pixabay.com/Skitterphoto

BPA dapat mempengaruhi tumbuh kembang bayi sejak di dalam kandungan. Beberapa penelitian menemukan bahwa anak-anak yang lahir dari ibu yang terpapar BPA memiliki berat rata-rata 0,2 kg lebih sedikit saat lahir daripada anak-anak dari ibu yang tidak terpapar BPA.

Selain itu, bayi yang di dalam kandungan terkena dosis BPA yang tinggi kemungkinan memiliki materi putih (jenis materi pada otak  yang berperan mentransmisikan informasi ke bagian lain dari sistem saraf) yang kurang berkembang di daerah otak, dibandingkan dengan anak-anak yang terpapar BPA dengan dosis rendah.

2. Perilaku emosional dan kekerasan

Freepik/v.ivash

Banyak studi yang menunjukan keterkaitan antara BPA dan perilaku anak. Dilansir dari jurnal Environmental Health, anak yang lahir dari ibu dengan kadar BPA lebih tinggi cenderung lebih hiperaktif, mudah cemas dan depresi.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, BPA dapat mengganggu perkembangan materi putih pada otak. Materi putih yang terganggu dapat menghasilkan perilaku negatif pada anak.

“Ada hubungan yang kuat antara paparan BPA dan gangguan perilaku manusia, terutama pada anak-anak.” kata dr. Irfan Dzakir, dokter spesialis anak yang juga ahli dalam bidang hematologi. 

3. Berpengaruh terhadap homeostasis metabolik

Freepik/pressfoto

Homeostatis adalah kondisi di mana tubuh mempertahankan kondisi yang stabil. Kondisi tersebut meliputi pertahanan suhu tubuh, keseimbangan cairan tubuh, kalsium, serta kadar gula darah. 

BPA telah terdaftar sebagai zat yang dapat berpengaruh terhadap gangguan homeostasis metabolik untuk memblokir aktivitas hormonal endogen. Hal ini tentunya berbahaya karena berhubungan dengan risiko masalah kesehatan, seperti menghambat perkembangan tubuh, kanker, diabetes, obesitas, dan sindrom metabolik.

Cara mengurangi risiko bayi terpapar BPA

Freepik/freepik

Mengetahui bahwa banyak sekali risiko masalah kesehatan yang diakibatkan oleh BPA, Mama perlu melakukan tindakan preventif untuk melindungi si Kecil. Ada beberapa cara efektif untuk mengurangi paparan BPA, di antaranya adalah:

  • Sebisa mungkin hindari makanan kemasan dan berikan makanan yang dibuat di rumah agar keamanannya lebih terjamin.

  • Cobalah untuk berikan minum dari botol kaca atau stainless steel dibandingkan dari botol plastik.

  • Jauhi produk yang mengandung BPA dengan cara memilih produk yang memiliki label BPA free.

  • Pilihlah mainan bayi yang sudah BPA free, terutama untuk mainan yang cenderung dikunyah atau dihisap oleh bayi.

  • Jangan panaskan plastik di dalam microwave.

Cara mengetahui apakah botol yang digunakan mengandung BPA

Pexels/Burst

Polycarbonate merupakan jenis plastik yang mengandung BPA yang biasanya bersifat keras dan bening. Namun, ada kemungkinan Polycarbonate juga memiliki warna.

Sehingga, jika dilihat dari warna, akan sedikit sulit untuk membedakan mana botol yang mengandung BPA dan mana botol yang sudah BPA free.

Agar lebih jelas, Mama bisa memerhatikan kode yang biasanya tertera pada bagian bawah botol atau kemasan. Jika Mama menemukan kode angka 7 dan huruf “PC”, berarti botol tersebut ada kemungkinan mengandung BPA. 

Nah itulah informasi mengenai bahaya BPA dan cara mencegah bayi terpapar BPA. Jangan sampai Mama salah pilih botol yang bisa menyebabkan masalah kesehatah pada bayi.

Jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter bila ada tanda masalah kesehatan akibat penggunaan produk kemasan plastik. Semoga si Kecil bisa terhindar dari BPA berbahaya ya, Ma. Semoga informasi ini membantu.

Baca juga:

The Latest