Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), alergi bayi pada susu sapi akan berangsur-angsur berkurang hingga usia 12 bulan dan akan terus berkurang hingga usia tiga tahun. Agar reaksi alergi pada susu sapi tidak terjadi, bayi harus dihindari dari protein susu sapi (susu sapi dan produknya) sampai usia 12 bulan, atau bila masih memperlihatkan gejala alergi, bisa diteruskan sampai usianya dua atau tiga tahun.
Untuk penanganan intoleransi susu atau intoleransi laktosa sayangnya sampai sekarang kondisi ini belum bisa diobati. Yang bisa dilakukan jika bayi intoleransi laktosa adalah menghindari munculnya gejala dengan membatasi konsumsi makanan mengandung laktosa, atau hanya mengonsumsi makanan bebas laktosa.
Mama tidak perlu khawatir si Kecil kekurangan gizi karena intoleransi laktosa. Mama bisa piih alternatif makanan bebas laktosa untuk si Kecil, seperti susu kedelai, susu almond, kelapa, atau kentang.
Itulah perbedaan antara alergi susu dengan intoleransi susu atau intoleransi laktosa ya, Ma. Jika si Kecil di rumah menunjukkan salah satu dari gejala di atas, baiknya Mama konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui apakah si Kecil alergi susu atau intoleransi laktosa. Dengan begitu, si Kecil bisa mendapatkan penanganan dengan lebih baik dan maksimal.
Semoga informasinya bermanfaat ya, Ma!