TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Bolehkah Bayi Makan Singkong sebagai Pengganti Nasi?

Enak, mengenyangkan, dan murah meriah, tapi apakah bayi boleh mengonsumsinya?

Freepik/user5356353

Tinggal di Indonesia, Mama tentu sudah tidak asing lagi dengan panganan yang satu ini. Singkong merupakan sumber karbohidrat yang akrab dikonsumsi masyarakat Indonesia, bahkan di beberapa daerah menjadi salah satu makanan pokok pengganti nasi. 

Singkong adalah umbi-umbian yang mengenyangkan dan bisa dibeli dengan harga yang sangat terjangkau. Olahannya pun beragam. Namun, apakah umbi dengan rasa gurih ini boleh dikonsumsi bayi? 

Berikut ini Popmama.com merangkum serba-serbi seputar konsumsi singkong untuk bayi, dilansir dari Solid Starts:

Kandungan Nutrisi dalam Singkong

Pixabay/bintang_galaxy

Kandungan utama singkong adalah karbohidrat yang berguna sebagai sumber energi untuk tubuh bayi. Selain karbohidrat, dalam singkong juga mengandung vitamin C yang mendukung kekebalan tubuh dan kesehatan kulit bayi. Akar singkong terbukti mengandung sedikit kalium dan sejumlah kecil kalsium serta zat besi.

Singkong yang diolah menjadi tepung dan pati adalah sumber karbohidrat yang baik terutama untuk mereka yang alergi terhadap gluten. Namun ingat, meski tergolong sumber makanan yang baik, singkong harus disajikan dengan variasi makanan lain agar memenuhi prinsip gizi seimbang.

Kapan Bayi Boleh Mengonsumsi Singkong?

Freepik/ksyusha_yanovich

Singkong dapat diperkenalkan pada bayi saat ia sudah siap makan makanan padat. Umumnya di usia enam bulan, bayi sudah bisa mengonsumsi singkong. Singkong bisa menjadi alternatif sumber karbohidrat yang variatif, selain bayi dibiasakan makan nasi, mie, atau sereal. 

Pastikan si Kecil sudah punya kemampuan duduk dengan tegak dan bisa mengunyah serta menelan dengan baik untuk menghindari bahaya tersedak.

Bagaimana Mengolah Singkong yang Tepat untuk Bayi?

idntimes.com

Singkong dapat disajikan dengan berbagai cara. Yang paling umum adalah disajikan dengan cara dikukus sampai matang dan teksturnya empuk. Bayi bisa memegang potongan singkong sendiri dan belajar mengunyahnya. 

Untuk sajian lain, Mama bisa menghaluskan singkong yang dikukus, kemudian dicampurkan dengan sedikit gula dan digoreng dengan minyak. Ini bisa menjadi camilan yang sehat dan mengenyangkan untuk bayi. 

Jangan pernah menyajikan atau makan singkong mentah, berapapun usia anak, karena tanaman tersebut mengandung racun yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan serius.

Menyiapkan Singkong untuk Sajian Makan Bayi

Freepik

Untuk bayi berusia 6-9 bulan, potong-potong singkong dalam ukuran besar agar bayi mudah menggenggamnya. Singkong dapat menjadi pilihan finger food untuk melatih motorik bayi. Selain dijadikan finger food, Mama juga bisa menghaluskannya menjadi semacam puree

Pada bayi usia 9-12 bulan yang kemampuan motoriknya sudah lebih baik, sajikan potongan singkong yang sudah dimasak dengan besar potongan yang mudah dimakan. Bayi telah mengembangkan kemampuan memegang dan menjepit makanan. Ini juga bisa dijadikan sarana bayi untuk latihan menggigit dan merobek.

Di usia 12-24 bulan, Mama bisa menggunakan singkong untuk latihan bayi menggunakan garpu. Sajikan potongan singkong seukuran gigitan dan tunjukkan cara menusuknya dengan garpu. Singkong tumbuk yang teksturnya tebal dan menempel dengan baik pada sendok juga bagus untuk melatih bayi menggunakan sendok sendiri.

Apakah Singkong Merupakan Alergen?

Freepik/user5356353

Tidak. Singkong bukanlah alergen yang umum. Namun, kemungkinan alergi terhadap singkong tetap saja ada, Ma. Biasanya reaksi alergi singkong sering terjadi pada mereka yang alergi terhadap lateks. 

Seperti saat memperkenalkan makanan baru lainnya, mulailah dengan memberikan singkong dalam porsi kecil untuk pertama kali pada bayi mama. Jika tidak terlihat reaksi alergi, secara bertahap tingkatkan jumlahnya pada saat makan berikutnya. 

Itulah informasi mengenai keamanan konsumsi singkong untuk bayi. Semoga dapat menginspirasi Mama dalam menyiapkan MPASI yang sehat, bergizi, dan variatif untuk si Kecil ya!

Baca Juga:

The Latest