TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

4 Penyakit Penyebab Bayi Sering Tersedak dan Sulit Makan

Jika penyakit-penyakit ini tidak segera ditangani, bayi bisa mengalami kekurangan gizi

Pexels/Andrea Piacquadio

Bayi mengalami begitu banyak pembelajaran di masa-masa awal kehidupannya. Termasuk belajar makan. Bagi orang dewasa, makan mungkin adalah hal yang sangat mudah dilakukan karena koordinasi motorik dan sensorik yang sudah matang. Tetapi, bayi mungil mama perlu waktu untuk mempelajarinya. 

Dalam proses belajar ini, tak jarang sebagian bayi menunjukkan kesulitan dan perjuangan mengatasi tersedak dan muntah yang membuat mereka tak nyaman makan makanan padat. Apa yang terjadi dan apa penyebabnya? Kali ini Popmama.com akan mengulas penyebab bayi tersedak ketika makan MPASI, dilansir dari Very Well Health:

1. Pembengkakan amandel atau kelenjar gondok

Pexels/Dobromir Dobrev

Beberapa bayi mengalami kesulitan mempelajari tindakan fisik yang diperlukan untuk mencerna makanan padat. Saat belajar, mereka mungkin menolak bahkan muntah saat makan makanan padat. Hal ini bisa disebabkan karena adanya pembengkakan kronis pada tenggorokan sehingga bayi merasa sulit atau sakit saat menelan. 

2. Penyakit gastroesophageal reflux (GERD)

Freepik/a3pfamily

Bayi yang mengidap GERD cenderung sering tersedak. Setelah tersedak, mereka kemudian memuntahkan kembali makanan yang telah ditelannya. GERD ini bisa dialami karena pembengkakan amandel atau tenggorokan yang meradang. Apabila bayi Mama sering mengalaminya, sebaiknya segera memeriksakan dua kemungkinan ini ke dokter anak. 

3. Gangguan pemrosesan sensorik

Pexels/shvetsa

Tersedak bisa menjadi indikator penolakan terhadap makanan. Beberapa bayi dengan gangguan pemrosesan sensorik akan memuntahkan makanan dengan tekstur yang tidak mereka sukai, tetapi tidak bermasalah dengan tekstur lain yang dirasanya nyaman.

4. Tonus otot rendah

Pexels/wildlittlethingsphoto

Bayi dengan tonus otot rendah sering mengalami tersedak. Mereka tidak memiliki kekuatan otot dan koordinasi untuk memindahkan makanan ke dalam mulut. Akibatnya, mereka tidak dapat menelan dengan benar. Tonus otot rendah ini merupakan gejala dari beberapa gangguan perkembangan pada bayi. 

Kapan Saatnya Mengunjungi Dokter Anak?

Freepik/jcomp

Menuju kesiapan makan makanan padat, bayi mama harus bisa mengangkat kepala, membuka mulut untuk sendok, dan secara fisik dapat memindahkan makanan dari depan ke belakang mulut.

Kapan bayi dapat melakukan tugas-tugas ini akan bervariasi, itulah sebabnya dokter anak menyarankan orangtua untuk tidak terburu-buru memaksa bayi makan makanan padat. 

Jika Mama menangkap kemampuan bayi (Apakah dia punya ketertarikan untuk meraih makanan? Apakah dia sudah cukup kuat untuk duduk tegak?), maka Mama bisa memulai makanan padat dengan jadwal yang sesuai dengan usia bayi mama. 

Namun, jika Mama khawatir setelah mencoba makanan padat bayi mama mungkin mengalami masalah makan, atau jika bayi tiba-tiba mulai tersedak saat makan makanan padat, sebaiknya konsultasikan masalah ini dengan dokter anak untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. 

Baca juga:

The Latest