TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Dilempar Tas oleh Sang Ayah, Seorang Anak di Cirebon Meninggal Dunia

Di dalam tas yang dilemparkan, ternyata berisi pisau

Pixabay/ValynPi14

Seorang anak perempuan asal Kabupaten Cirebon berinisial ZNH meninggal dunia setelah dilempar tas oleh ayah kandungnya berinisial N (40). Tas yang dilemparkan ke arah sang anak ternyata berisi pisau dan melukai bagian tengkuknya.

Peristiwa nahas tersebut terjadi di rumah korban di Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon, Kamis (19/1/2023) sore lalu.

Lantas bagaimana kronologinya ya, Ma?

Berikut telah Popmama.com rangkumkan dari berbagai sumber tentang kronologi seorang anak di Cirebon meninggal dunia akibat dilempar tas oleh sang ayah. 

Yuk, disimak!

1.Kronologi anak di Cirebon dilempar tas berujung oleh ayahnya dan meninggal dunia

Freepik/master1305

Mulanya korban ZNH diminta ayahnya (N) untuk segera mandi dan pergi mengaji. Namun, anak perempuan berusia 12 tahun itu tidak segera melakukannya.

Lantaran kesal kepada sang anak, N dengan refleks mengambil tas yang berada di
sampingnya, lalu melemparkan tas tersebut ke arah korban hingga mengenai korban. Lemparan itu telak mengenai tengkuk atau leher bagian belakang korban.

Setelah dilempar menggunakan tas, ZNH tiba-tiba menjerit kesakitan. Ketika sang ayah melihatnya, darah segar sudah mengalir dari bagian belakang leher korban akibat pisau yang menancap.

“Tengkuk leher belakangnya tertancap pisau yang baru diketahui ternyata ada di dalam tas yang dilemparkan oleh ayah kandungnya," ungkap Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo Kamis (26/1/2023).

2. Tas berisi pisau tersebut milik ibu korban

Freepik/gpointstudio

Sebenarnya, yang dilempar oleh N adalah tas. Namun, tas tersebut berisi pisau. N sendiri terkejut karena dia baru ingat di dalam tasnya tersimpan pisau.

Berdasarkan keterangan Ibrahim Tompo, pisau tersebut merupakan pisau yang biasa digunakan sang istri atau ibu korban untuk berjualan rujak dan lotek.

"Pisau yang ada di dalam tas yang dilempar ke korban adalah pisau warung. Ibu korban berjualan lotek dan rujak dan menyimpan pisau di kantong (yang dilemparkan)," ucapnya.

Pisau tersebut menusuk bagian tengkuk sang anak hingga menyebabkan korban harus dirawat di rumah sakit, sebelum akhirnya meninggal dunia.

3. Korban sempat mendapat perawatan sebelum meninggal dunia

Pixabay/4711018

ZNH kemudian dilarikan ke RSUD Gunung Djati Cirebon untuk mendapatkan perawatan. Namun sayang, korban meninggal dunia setelah melakukan perawatan selama lima hari.

Polisi pun telah mengamankan ayah korban untuk mempertanggungjawabkan insiden tersebut.

"Sudah diproses Polres Cirebon Kota. Bukan dilempar pisau, tapi dilempar tas berisi pisau oleh ayahnya," kata Ibrahim Tompo.

Itu dia kronologi seorang anak di Cirebon meninggal dunia akibat dilempar tas oleh sang ayah.

Penting diingat bagi orangtua:

Penting untuk menimbang kembali apa yang hendak dilakukan ketika menegur anak saat marah. Rasa marah atau kecewa adalah hal wajar. Bentuk emosi ini sering dialami para orangtua, terutama ketika anak bertindak tidak sesuai harapan.

Namun penting untuk memberi waktu beberapa saat. Gunakan waktu untuk mengatur emosi marah dalam diri orangtua. Mama atau Papa bisa coba mengatur napas, hingga ritme napas atau detang jantung kembali normal. Baru setelah itu kembali bicara pada anak.

Hindari kontak fisik atau melempar barang ke arah anak ketika marah. Mengapa?

Karena saat seseorang sedang mengalami emosi marah, ia memiliki tenaga ekstra sehingga apa yang dilakukan bisa menjadi lebih kuat. Seperti melakukan pemukulan atau pelemparan. Maka itu bisa menyakiti orang lain.

Mari pertimbangkan kembali apa yang perlu dilakukan ketika mengalami hal serupa ya. Semoga informasi ini bisa menjadi refleksi diri bagi Mama dan Papa.

Bacajuga:

The Latest