Dalam berinteraksi sehari-hari, anak-anak mungkin bertindak kasar terhadap temannya. Terkadang saat bermain, anak-anak bisa bertindak di luar dugaan, seperti berkata kotor, memukul, mendorong, mencakar, atau pun melempar benda ke temannya seperti yang dialami oleh Vania.
Perilaku kasar ini tentu harus segera mendapatkan perhatian guru dan orangtua. Ketika melihat anak bertindak kasar, baik itu secara fisik maupun verbal, guru dan orangtua sebaiknya segera menegur dengan tegas dan tidak mentoleransinya. Arahkan anak berperilaku yang sopan. Kemudian, ajarkan anak perilaku yang baik dan yang buruk, dan juga konsekuensi dalam setiap tindakannya.
Orangtua tidak perlu memarahi atau memberinya hukuman fisik yang justru dapat menjadi contoh buruk perilaku kekerasan bagi anak.
Orangtua dan guru dapat membantu melatih anak mengendalikan emosi dengan baik, mengembangkan empati, dan keterampilan sosialnya. Selain itu, ajarkan anak untuk meminta maaf bila melakukan hal yang menyakiti orang lain.
Yang tak kalah penting, hindari memberi tontonan yang sifatnya kasar dan agresif. Kebanyakan kasus anak yang berperilaku kasar karena terinspirasi apa yang mereka tonton di televisi maupun di internet.
Semoga tips ini dapat bermanfaat dan tidak ada lagi perilaku kasar yang merugikan orang lain yang dilakukan oleh anak-anak kita ya, Ma.