TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Memasuki Pancaroba, Waspada Chikungunya pada Anak!

Cikungunya bisa menyebabkan kelumpuhan sementara lho, Ma

parents.com

Musim pancaroba adalah musim peralihan antara musim kemarau dan musim penghujan. Ia terjadi dua kali dalam setahun. Yang pertama saat peralihan musim penghujan ke musim kemarau dan yang kedua saat peralihan musim kemarau ke musim penghujan.

Mama patut waspada karena sebentar lagi Indonesia akan memasuki musim ini. Pasalnya selama musim ini, anak lebih rentan terkena penyakit, salah satunya penyakit cikungunya.

Penyakit cikungunya disebabkan oleh virus cikungunya yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus.

Risiko infeksi penyakit ini pun meningkat karena keberadaan nyamuk ini meningkat selama musim pancaroba. Apalagi, kedua nyamuk tersebut lebih sering mengigit anak-anak.

Yuk, kenali cikungunya dan cara pencegahannya agar anak-anak tetap sehat selama musim pancaroba nanti, Ma!

1. Apa itu chikungunya?

Wikipedia

Chikungunya atau flu tulang adalah penyakit yang disebabkan oleh virus chikungunya dari genus Alphavirus dan famili Togaviridae. Virus ini banyak berkembang pada daerah tropis, terutama selama musim pancaroba.

Virus chikungunya dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Ia mendapatkan virus tersebut ketika mengigit orang yang terinfeksi cikungunya. Nah, ketika nyamuk tersebut mengigit orang lain, virus pun berpindah.

Sebenarnya, tidak hanya anak-anak yan berisiko tertular chikungunya, orang dewasa pun bisa tertular. Namun, seperti yang telah disebutkan, nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus lebih suka menggigit anak-anak. Oleh karena itu, Mama harus lebih waspada ya!

2. Gejala chikungunya pada anak-anak

Freepik/User6529390

Ada alasan mengapa chikungunya disebut juga penyakit flu tulang. Pasalnya, salah satu gejala penyakit ini adalah nyeri di persendian. Terkadang, nyeri ini terjadi begitu parah hingga melumpuhkan seseorang.

Selain nyeri sendi, chikungunya juga disertai gejala-gejala berikut:

  • Demam tinggi hingga lebih dari 38 derajat Celcius;
  • Munculnya ruam merah pada bagian lengan, bahu, punggung, hingga seluruh tubuh;
  • Diare, mual, dan muntah.

Setelah masuk ke tubuh seseorang, virus chikungunya akan berinkubasi dahulu selama dua hingga empat hari. Gejala pun muncul setelah masa inkubasi tersebut selesai.

Nah, perlu Mama ketahui, gejala yang timbul pada masing-masing anak bisa berbeda-beda. Pada beberapa kasus, chikungunya bahkan tidak akan menimbulkan gejala apapun.

3. Hidup di daerah tropis meningkatkan risiko chikungunya

Pexels/Nur Andi Ravsanjani Gusma joker with card

Chikungunya bisa diderita oleh siapa saja. Namun risiko penularan chikungunya lebih tinggi pada anak-anak yang:

  • Tinggal di daerah tropis, termasuk Indonesia;
  • Tinggal di lingkungan yang kotor;
  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang buruk.

Oleh karena itu, Mama harus lebih waspada ya.

Memasuki musim pancaroba dimana nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus banyak berkembang biak, Mama harus lebih teliti dalam membersihkan rumah.

4. Bagaimana cara mencegah chikungunya?

Freepik

Penularan chikungunya terjadi melalui nyamuk. Otomatis, cara pencegahan yang pertama adalah dengan membersihkan semua sudut di rumah yang rentan menjadi sarang nyamuk. Mama bisa melakukan hal-hal berikut:

  • Melakukan tindakan 3M (menguras bak mandi, menutup wadah yang bisa menampung air, menimbun barang yang tidak terpakai);
  • Menaburkan bubuk abate di tempat penampungan air;
  • Memasang kawat anti nyamuk di rumah;
  • Menggunakan kelambu;
  • Menggunakan obat anti nyamuk;
  • Mencuci baju segera setelah digunakan. Pasalnya, nyamuk suka berkumpul di tumpukan baju kotor;
  • Menanam tanaman yang mampu mengusir nyamuk di rumah.

Selain itu, oleskan lotion anti nyamuk dan kenakan baju lengan panjang serta celana panjang pada anak agar ia terhindar dari gigitan nyamuk.

5. Tingkatkan sistem kekebalan tubuh anak selama musim pancaroba

Freepik/Angelina-Zinovieva

Selain membersihkan sudut rumah yang rentan menjadi saran nyamuk, ada baiknya Mama meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak selama musim pancaroba. Kekebalan tubuh penting agar anak dapat melawan virus chikungunya ketika tertular.

Untuk meningkatkannya, berikan makanan-makanan yang bergizi pada anak. Jaga agar mereka minum air yang banyak dan mendapatkan istirahat yang cukup.

Mama juga bisa membaca 6 Makanan Peningkat Imunitas Tubuh Anaksebagai referensi.

6. Cara mengobati chikungunya

Freepik/Eva058929

Tidak ada pengobatan khusus untuk chikungunya. Penyakit ini bisa sembuh dengan sendirinya.

Umumnya, gejala chikungunya agak membaik setelah satu minggu. Namun, waktu ini bergantung pada kekebalan tubuh anak.

Dokter hanya akan memberikan obat-obatan, seperti paracetamol atau ibuprofen, untuk meredakan demam dan nyeri sendi yang anak rasakan. Ingat Ma, Mama tidak boleh memberikan obat apapun tanpa resep dokter ya.

Agar proses penyembuhan semakin cepat, anak harus beristirahat total, minum air yang banyak, dan makan-makanan bergizi untuk meningkatkan kekebalan tubuh.

7. Chikungunya tidak menyebabkan kematian

Freepik/Freepik

Mama bisa bernafas lega, pasalnya chikungunya tidak menyebabkan kematian.

Pada kasus yang parah, anak mungkin akan mengalami kelumpuhan karena nyeri sendi yang ia alami.

Namun, kelumpuhan tersebut akan segera menghilang seiring dengan proses penyembuhan.

Yang perlu Mama ketahui, chikungunya memang bisa menyebabkan komplikasi, seperti peradangan pada mata, otot jantung, ginjal, hati, selaput otak, hingga gangguan saraf.

Namun kasus ini sangat jarang terjadi. Yang berisiko mengalami komplikasi adalah anak yang pernah menderita chikungunya sebelumnya atau bayi yang baru lahir.

Itulah sedikit informasi tentang chikungunya, cara pencegahan serta pengobatannya.

Jika disimpulkan, menjaga kebersihan rumah dan melindungi anak dari nyamuk adalah cara utama untuk menghindari penyakit ini.

Oleh karena itu, mulai bersihkan rumah dan hilangkan semua sarang nyamuk yuk, Ma!

The Latest