TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Xabiru Pertama Kali Coba KFC & McD! Kapan Anak Boleh Makan Junk Food?

Wah, seru banget nih Xabiru cobain makan KFC dan McD! Ekspresinya lucu banget

Instagram.com/rachelvennya

Rachel Vennya, selebgram sekaligus pengusaha itu mengunggah sebuah video Xabiru, putranya, sedang mencicipi makanan junk food melalui akun Instagram miliknya.

Dalam video tersebut, Xabiru mencoba beberapa menu makan dari sebuah restoran cepat saji terkenal yakni, KFC dan McDonald. 

Rachel mengungkapkan kalau ini merupakan kali pertama Xabiru mencoba makanan junk food.

Xabiru tampak sangat gembira ketika membuka bungkus yang berisikan ayam KFC. Tidak lama kemudian, Xabiru kembali membuka bingkisan kedua dan mencicipi ayam McDonald.

Penasaran, Rachel meminta pendapat Xabiru terkait rasa ayam dari dua restoran cepat saji tersebut.

“Enakan mana, Bang, ayamnya? Yang itu apa yang ini?” tanya Rachel.

Dari kedua ayam tersebut, Xabiru memilih ayam McDonal. Namun, begitu melihat scrambled eggs atau telur dadar, ia justru memberikan ayam goreng tersebut kepada sang Mama.

Rachel tidak menjelaskan apakah ada alasan khusus, mengapa Xabiru baru diberikan makanan junk food setelah berusia 3 tahun.

Namun, Rachel mengaku kalau sebelumnya ia pernah memberikan Xabiru makanan junk food, tetapi putranya itu tidak menyukainya lantaran terlalu banyak bumbu.

Lantas, kapan anak boleh makan junk food ya, Ma?

Junk food merupakan makanan yang disukai oleh banyak orang, baik dewasa ataupun anak-anak. 

Selain rasanya enak, junk food juga mudah didapatkan dan tentunya sangat praktis. Harganya pun juga variatif. 

Namun sayang, banyak orang yang mengabaikan bahwa junk food memiliki kandungan nutrisi yang rendah. Selain itu juga biasanya menyimpan banyak kolestrol karena proses memasak tertentu sehingga tidak baik untuk kesehatan.

Kali ini, Popmama.com akan membahas tentang kapan anak boleh makan junk food mengingat ini adalah makanan yang praktis dan cepat. Disimak ya, Ma!

1. Kapan anak boleh mulai konsumsi junk food?

Freepik/master1305

Jika ingin memberikan makanan junk food sebaiknya tunggu si Kecil berusia di atas 2 tahun ya, Ma.

Karena pada usia tersebut, metabolisme di dalam tubuh si Kecil sudah semakin mumpuni.

Jika anak mencicipi Junk food sebelum usianya 2 tahun maka bisa mengganggu selera makan, karena junk food biasanya memiliki rasa yang kuat dari bumbu yang dipakai. Bisa juga justru anak lebih menyukai junk food ketimbang makanan rumah yang pengolahannya lebih sederhana dan sehat.

Selain itu metabolisme anak juga bisa terganggu oleh tumpukan lemak dari makanan tersebut dan akan menghambat kerja pankreas yang akan menghancurkan lemak tersebut.

Selain itu, melansir dari News-medical.net menyebutkan asupan junk food secara teratur menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang seperti obesitas, masalah emosional dan harga diri yang menyertainya, dan penyakit kronis di kemudian hari. Satu makanan cepat saji dapat menambah 160 dan 310 kilokalori ekstra untuk asupan kalori harian untuk remaja dan anak-anak.

Kekurangan vitamin seperti A dan C, dan mineral seperti magnesium dan kalsium, mendorong perkembangan penyakit defisiensi dan osteoporosis, serta karies gigi karena asupan gula yang lebih tinggi.

Jika konsumsi junk food menjadi gaya hidup anak, maka lambat laun anak bisa jadi terbiasa dengan menu tersebut. Ada risiko sindrom metabolik jika sudah sampai junk food jadi menu sehari-hari dan dimakan secara rutin.

Melansir dari kisdhealth.org, sindrom metabolik adalah sekelompok masalah medis yang menempatkan beberapa anak di atas 10 tahun pada risiko penyakit jantung dan diabetes tipe 2 saat dewasa. Masalah-masalah ini adalah:

  • terlalu banyak lemak perut (ukuran pinggang tinggi)
  • tekanan darah tinggi (hipertensi)
  • trigliserida tinggi
  • kolesterol HDL rendah ("kolesterol baik")
  • gula darah tinggi

2. Makanan sehat yang tercukupi

Freepik/pvproductions

Junk food terdiri dari makanan yang tinggi lemak, gula, garam, dan nutrisinya sangat tidak sesuai bagi kebutuhan tubuh si Kecil. Karenanya, junk food tidak baik untuk kesehatan.

Sebelum memberikan si Kecil junk food, Mama harus pastikan terlebih dahulu bahwa si Kecil telah mendapat makan makanan sehat yang banyak setiap harinya.

Dilansir dari Guidelines for Parents: Healthy and Junk Food oleh mahasiswa Indian Academy of Pediatrics (IAP), total kalori dalam makanan sehat harus dibagi 15-30% dari lemak, 10-15% dari protein, dan 55-75% dari karbohidrat. Bebas gula kurang dari 5% dan tidak boleh ada lemak trans. Asupan garam yang direkomendasikan hingga 12 bulan adalah kurang dari 1 garam, 1-3 tahun kurang dari 2 gram, 4-6 tahun kurang dari 3 gram, 7–10 tahun kurang dari 5 gram, dan untuk 11 tahun 6 gram per hari.

3. Menerapkan pola makan dengan baik

Pexels/alex-green

Dilansir dari buku Lesson From France: Eating, Fitness, Family karya Rebeca Plantier, seorang penulis buku dan ahli kesehatan, Mama perlu menerapkan pola makan dengan baik sekitar 80%-20%. Artinya, Mama bisa memberikan makanan junk food sebanyak 20%, sementara 80%-nya si Kecil diharuskan makan makanan yang sehat dan bergizi.

Mama bisa membatasi si Kecil untuk konsumsi junk food, misalnya hanya boleh dua kali dalam sebulan saja.

Selain itu, Mama juga bisa menyiasatinya dengan membuat jadwal hari apa saja dalam seminggu atau sebulan si Kecil bisa makan junk food.

Sebab, semakin dilarang, anak-anak justru akan semakin terdorong untuk mengonsumsi junk food, Ma. Hindari juga makan secara berlebihan karena junk food cukup berisiko bagi kesehatan si Kecil.

4. Terbiasa dengan pola hidup sehat

Freepik/master1305

Pola hidup sehat sangat penting bagi si Kecil dan penerapannya harus segera dilakukan sejak dini.

Apabila si Kecil sudah terbiasa dengan pola hidup sehat kualitas hidupnya akan lebih baik, terhindar dari berbagai penyakit, dan dapat meningkatkan produktivitasnya.

Anak yang sudah terbiasa hidup dengan pola yang sehat, biasanya akan menolak sesuatu yang merugikannya, salah satunya mengonsumsi junk food. Selain itu, si Kecil juga akan lebih selektif memilih restoran cepat saji demi menjaga pola makan dan kebersihan makanan yang akan ia konsumsi.

5. Terbiasa makan makanan rumahan

Freepik/diana-grytsku

Apabila anak sudah terbiasa mengonsumsi makanan buatan rumah, kemungkinan ia akan sulit untuk mengonsumsi junk food karena lidahnya sudah terlatih dengan rasa dari makanan sehat yang dibuat oleh Mama di rumah.

Makanan rumahan biasanya terbuat dari bahan-bahan yang sehat, segar, dan tentunya dengan pengawasan ekstra.

Biasanya, anak yang sudah terbiasa makan makanan rumahan dapat membedakan mana makanan yang sehat atau fresh food dan mana yang mengandung bahan pengawet, perasa, dan zat adiktif lainnya. Sehingga, jika Mama memberikannya junk food, Mama tidak perlu khawatir si Kecil akan kecanduan.

Agar si Kecil lebih menyukai makanan rumahan dan tidak membosankan, Mama perlu menyajikan makanan dengan memvariasikan jenis makanan yang dikonsumsi supaya tidak terasa hambar dan berkreasi dengan mencampurkan beberapa sayuran dan bahan lainnya.

Itu dia informasi kapan anak boleh makan junk food. Ketahui juga apa dampaknya jika anak terbiasa makan junk food sejak dini ya, Ma.

Agar anak tidak kecanduan makan junk food, Mama juga harus menghindari makanan tersebut ya.

Bukan dilarang, hanya perlu membatasi dan menyesuaikan dengan kondisi kesehatan tubuh masing-masing anak itu penting ya, Ma.

Agar anak terhindar dari risiko kesehatan. Namun, apabila si Kecil sudah terlanjur mengonsumsi junk food, Mama bisa mengimbangi gizinya dengan menyajikan makan makanan yang sehat, seperti sayur dan buah.

Baca juga :

The Latest