Perempuan Ini Diet Ekstrem, Berat Badannya Sisa 22 Kg!

Selama menceritakan pengalamannya di talk show "NTV Rusia Beyond the Border", Yana berbagi bahwa ia tertarik pada penurunan berat badan sejak masa kuliahnya. Ia mengikuti rutinitas olahraga yang cukup intens dan membatasi asupan makanannya secara ketat untuk mencapai tujuan penurunan berat badan yang diinginkan. 

Yana berbagi kalau pola makannya pada saat itu terdiri dari kue, teh, air, permen, sepotong kecil keju, dan setengah gelas kaldu.

Menariknya, suami Yana juga ikut mengambil peran terhadap kehidupan sehari-hari Yana, dengan tidak bijak. Suaminya tidak memberikan dukungan yang memadai dalam usahanya menurunkan berat badan, atau bereaksi cemas terhadap penurunan berat badan Yana yang ekstrem.

Justru, sang suami membatasi interaksi sosial Yana. Sampai-sampai Yana dipaksa untuk berhenti dari pekerjaannya. Meskipun telah melakukan upaya penurunan berat badan yang signifikan, suaminya akhirnya memutuskan untuk meninggalkannya.

Suami Yana sering memberikan komentar yang menyakiti Yana, terutama mengenai pipinya. Hal tersebutlah yang juga membuat Yana terus menurunkan berat badan. Namun, ia merasa tidak ada yang salah dengan itu.

Mengejutkannya, Yana bahkan tidak menyalahkan suami atau siapapun atas situasi yang tengah dihadapinya. Ia merasa bertanggung jawab terhadap situasi yang saat ini ia hadapi sendiri.

Terkait dengan kondisi Yana, terdapat laporan bahwa ia telah menerima perawatan yang mencakup konseling psikoterapi, selain perawatan medis. Kisah Yana sangat menyoroti dampak serius dari penurunan berat badan yang ekstrem, dan ini juga menekankan betapa pentingnya mencari bantuan dan dukungan saat menghadapi situasi semacam itu. 

Hal ini menunjukkan bahwa perlu adanya perawatan, termasuk aspek dukungan medis dan psikologis, kepada individu yang mengalami masalah citra tubuh yang serius serta dampak dari hubungan yang bersifat mengendalikan.

Menurunkan berat badan, membatasi apa yang kamu makan, serta berolahraga secara rutin baik untuk dilakukan. Asal, semua porsinya dilakukan dengan imbang dan benar. Jangan sampai apa yang kamu lakukan justru menyakiti tubuhmu.

Ada beberapa dampak buruk jika dietmu terlalu ekstrem, lho. Dalam situasi diet yang sangat ekstrem, pembatasan makanan yang sangat ketat dapat mengakibatkan kekurangan nutrisi yang signifikan.

Kamu bisa mengalami kekurangan karbohidrat, protein, serta vitamin (terutama vitamin A, D, E, & K) dan mineral seperti kalsium, fosfor, natrium, dan lainnya. Nutrisi-nutrisi ini memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan, dan ketidakcukupannya dalam asupan makanan dapat menjadi penyebab berbagai penyakit, termasuk gagal jantung. 

Kalau sudah kekurangan nutrisi, kamu juga bisa mengalami penyusutan otot dan potensi masalah jantung. Apabila penurunan berat badan terjadi dengan sangat cepat, otot jantung bisa mengalami pengecilan. Misalnya, diet cairan dengan kalori yang sangat rendah, berkaitan dengan risiko aritmia ventrikel dan bahkan kematian. Melemahnya otot jantung merupakan masalah serius yang bisa membahayakan nyawa.

Perlu diingat, mengubah penampilan melalui menurunkan berat badan harus dilakukan dengan aman. Lakukanlah demi diri sendiri, dan bukan karena atau untuk orang lain saja. Menurunkan berat badan meaning harus melewati beberapa tahap, dan bukannya drastis atau instan mendapatkan hasil yang kamu inginkan. 

Oleh itu, kamu wajib mempraktikan self-love. Self-love merupakan suatu penghargaan terhadap diri sendiri yang tumbuh dari tindakan-tindakan yang mendukung pertumbuhan fisik, psikologis, dan spiritual kita. Mencintai diri sendiri berarti menjunjung tinggi kesejahteraan dan kebahagiaan diri sendiri. 

Mencintai diri sendiri berarti mengurus kebutuhanmu sendiri dan tidak mengorbankan kesejahteraan diri sendiri untuk menyenangkan orang lain. Mencintai diri sendiri berarti dapat menerima kekurangan dari diri sendiri.

Itulah, cerita perempuan ini diet ekstrem, berat badannya sisa 22 kg. Kamu boleh kok menurunkan berat badan, asal sesuai anjuran yang benar dan sehat, ya. Pastikan kamu juga mengapresiasi setiap tahap yang kamu lakukan untuk menurunkan badan. Ingat, tidak ada yang instan!