TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Kendalikan Pikiran Stresmu Kalau Tidak Mau Mengidap Kanker Payudara

Ma, stres ternyata bisa memengaruhi kesehatan payudara lho

Pexels.com/Anna Shvets

Kanker payudara menjadi kasus yang paling banyak ditemukan di dunia. Data dari Global Burden Cancer (Globocan) 2020, terdapat 65.858 kasus baru kanker payudara dengan kematian lebih dari 22 jiwa di Indonesia.

Waduh penyakit ini tidak bisa diabaikan begitu saja bagi kaum perempuan ya Ma! Ditemui dalam webinar Hari Kanker Sedunia Rabu (2/2/20222), Elvieda Sariwati, Plt. Direktur P2PTM Kemenkes menjelaskan, tentang berbagai penyebab kanker payudara.

Popmama.com punya rangkumannya agar kamu lebih hati-hati dalam menjalani kehidupan yang jauh dari kanker, simak beritanya.

1. Stres menjadi faktor utama penyabab kanker payudara

Freepik

Elveida mengemukakan bahwa memang banyak penyebab kanker payudara. Di antaranya faktor genetik, hormonal, kebiasaan merokok, konsumsi lemak dan alkohol secara berlebihan. 

Meski begiti, tak dapat dipungkiri bahwa stres adalah salah satu pemicu kanker payudara. 

"Kontraspesi yang hormonal, rokok, baik aktif maupun pasif, konsumsi lemak, alkohol secara berlebihan, salah satunya lagi stres. Stres juga menjadi faktor utama," jelas Elvieda Sariwati. 

2. Mengapa stres turut menjadi faktor utama

Pexels/Andrea Piacquadio

Stres dapat memengaruhi sistem saraf, endokrin, juga imunitas tubuh. Jika sistem imunitas tubuh kamu melemah, maka akan lebih rentan terserang penyakit serius loh Ma. 

Dikutip dari Very Well Health, pada medio 2008 beberapa ilmuwan Israel melakukan penelitian terhadap sekelompok perempuan yang berada di bawah usia 45 tahun. 

Hasilnya mereka menemukan, ketika perempuan berusia muda mengalami dua atau lebih peristiwa kehidupan yang menimbulkan trauma mendalam, akan memiliki tingkat depresi yang lebih tinggi. 

Tingkat depresi yang di atas rata-rata ini memicu kerentanan lebih besar terhadap kanker payudara. Dinyatakan bahwa semakin muda seorang perempuan menalami trauma, maka semakin besar juga risiko terkena kanker payudara. 

3. Secara biologis kanker bisa sekali terpicu oleh stres

Freepik/halayalex

Sementara bila ditinjau dari sudut pandang biologis, masuk akal jika stres dapat merangsang kanker payudara tumbuh ataupun menyebar. 

Begini penjelasannya Ma! Saat seseorang mengalami stres, maka mereka akan melepaskan hormon yang dinamakan norepinefrin, salah satu hormon stres. 

Setelahnya, hormon ini akan merangsang pembentukan pembuluh darah baru oleh kanker (angiogenesis) dan mempercepat metastasis (penyebaran kanker). 

Maka dari itu Kemenkes Republik Indonesia (RI) mengimbau agar masyarakatnya mampu mengelola stres lebih baik, konsultasikan ke dokter jika memang perlu guna mencari solusi terbaik. 

4. Lakukan meditasi untuk atasi stres

Pixabay/lograstudio

Meditasi adalah kegiatan yang berfokus pada pengamatan pola pernapasan. Meditasi dapat mengurangi ketegangan otot, menstabilkan detak jantung hingga membantu kamu kembali tenang. 

Caranya mudah, pertama-tama baringkan badan posisi telentang dengan kaki terbuka selebar bahu. Tutup mulut dan tarik napas perlahan melalui hidung. Mama dapat merasakan pernapasan berirama dengan meletakkan tangan di perut. 

Ketika perut naik, udara memasuki paru-paru dan diafragma. Tahan sebentar, lalu hembuskan melalui hidung. 

Teknik meditasi ini ini dapat dilakukan jika kamu sedang alami kelebihan muatan di pikiran. Dengan pola yang rutin tiap harinya kamu bisa sedikit demi sedikit melonggarkan pikiran. 

Demikian berita seputar penyakit berbahaya yang sering menimpa kaum hawa. Semoga informasi ini memberikanmu tambahan wawasan untuk mengelola stres berlebih. 

Baca juga:

The Latest