Menjelang melahirkan, biasanya Mama akan ada sesi cukur bulu kemaluan oleh bidan atau perawat. Sebenarnya, apa pentingnya, ya?
Ada perempuan yang rajin mencukur bulu kemaluan, ada juga yang tidak.
Bagi mereka yang tidak rutin mencukur, biasanya akan dicukur oleh perawat atau bidan yang membantu persalinan.
Ternyata, ada alasan tersendiri kenapa harus mencukur bulu kemaluan saat sebelum melahirkan. Popmama.com akan menjabarkannya untuk Mama.
Tidak mencukur semua bulu di area vagina bukanlah masalah besar. Karena, yang wajib dicukur adalah area di bibir bawah vagina. Alasannya, agar proses persalinan bisa berjalan lancar.
Namun beberapa perempuan mengaku cukup siap dalam melewati persalinan. Mereka telah mencukur bulu kemaluan sesaat sebelum melahirkan.
Proses pencukurannya pun beragam, ada yang menggunakan bantuan kaca, ke jasa waxing, atau minta tolong suami.
Jika kelahiran menggunakan cara gentle birth, biasanya vagina bisa terbuka dengan maksimal sehingga bayi bisa keluar tanpa harus ada robekan.
Namun di beberapa kasus persalinan, episiotomi harus dilakukan sehingga setelahnya harus ada jahitan untuk menutup sobekan. Inilah kenapa pentingnya mencukur bulu kemaluan di area bibir bawah.
"Nanti saat proses menjahit, bulu di sekitar bisa terbawa dan itu sakit," demikian Bidan Kita menjelaskan di Instagram milik mereka.
Jadi, sudah paham kan alasannya, Ma.
Mencukur bulu kemaluan biasanya dilakukan saat sebelum melahirkan. Namun hal ini tidak berlaku pada jenis persalinan tertentu.
Persalinan dengan cara operasi atau caesar tidak perlu mencukur bulu kemaluan karena melahirkan melalui pembedahan perut.
Namun ada kalanya caesar dilakukan saat cara melahirkan normal tidak bisa dilakukan. Jadi, untuk kasus seperti ini, bulu kemaluan biasanya sudah dicukur terlebih dahulu untuk antisipasi.
Nah, agar persiapan makin matang, Mama bisa mencukur bulu kemaluan saat menjelang HPL. Bisa waxing, cukur sendiri, atau minta tolong suami. Mau yang mana, Ma?