Apakah Kekurangan Gizi Dapat Menyebabkan Keguguran? Ini Kata Dokter

Melalui acara Popmama Arisan Januari 2023 dengan tema "Gizi Anak 1000 Hari Pertama", dr. Febriansah Darus, Sp.OG KFM dari Brawijaya Hospital Saharjo menyampaikan pendapat mengenai pentingnya pemenuhan nutrisi untuk calon orangtua. Menurutnya, hal ini bahkan sebaiknya dipenuhi selama calon orangtua merencanakan kehamilan.

"Yang paling ideal adalah nutrisi prakonsepsi, paling tidak sebulan atau dua bulan sebelum hamil sudah mengatur nutrisi yang masuk ke dalam tubuh, demikian juga calon ayah," ujar dr. Febri.

Dokter Febri juga menyarankan agar tak hanya perempuan yang mempersiapkan diri. Laki-laki juga perlu melakukan persiapan karena kualitas spermanya amat sangat ditentukan oleh nutrisi baik yang ia konsumsi.

Ditanyakan lebih lanjut mengenai bahaya kekurangan gizi di masa kehamilan, dr. Febri menjelaskan bahwa salah satu risiko dari hal ini adalah bumil dapat mengalami keguguran.

"Kalau kekurangan gizinya begitu parah, bumil bisa mengalami keguguran," ungkapnya.

Oleh sebab itu, ibu hamil perlu memperhatikan setiap asupan gizi yang masuk ke dalam tubuhnya. Tidak hanya selama trimester pertama, melainkan sepanjang trimester kehamilan.

Tak hanya Mama, dampak kurangnya asupan nutrisi sehat di masa kehamilan juga langsung dirasakan oleh calon bayi. Pasalnya, hal ini akan menghambat tumbuh kembang maksimal si Kecil di dalam sana.

"Tapi yang harus diperhatikan itu kalau kita kekurangan gizi, nanti kualitas janin yang dibentuk ini tidak optimal. Contohnya anemia, jangan dipandang remeh anemia dengan Hb 10, kita harus eksplor kenapa (bisa terjadi)," jelas dr. Febri.

Menurut Febri, langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah mengoreksi kondisi tersebut karena sel darah merah berfungsi membawa oksigen yang diperlukan untuk pembentukan susunan saraf di otak bayi.

Jika kadar oksigennya selalu rendah, otomatis kelak pembentukan otak bayi tidak akan
maksimal. Keadaan ini tidak akan terlihat saat bayi lahir, tapi akan terlihat pada saat proses belajarnya di sekolah kelak.

Beberapa tanda yang muncul seperti kemampuan memahami pelajaran, kerap mengantuk selama belajar, hingga tingkat kognitif yang tidak optimal.

Menurut dr. Febri ada banyak hal yang dapat menjadi faktor penyebab terjadinya kelainan genetik pada bayi. Salah satunya adalah kekurangan gizi.

"Kalau kelainan banyak faktor penyebabnya. Bisa karena infeksi, bisa karena kromosom. Bukan penyakit keturunan, ya. Ini terjadi saat sperma ketemu ovum dan membelahnya tidak jadi 46. Bisa jadi lebih atau kurang sehingga anggap saja kurang beruntung," tambahnya lagi.

Selain itu, kehamilan di atas usia 35 tahun juga termasuk dalam high risk pregnancy yang dapat meningkatkan risiko kelainan pada bayi. Oleh karenanya, diperlukan persiapan kehamilan yang maksimal, salah satunya dengan mengonsumsi makanan dan minuman bergizi sebelum hamil.

Terakhir, dr. Febri juga menambahkan beberapa tips mengenai aturan makan yang tepat selama masa kehamilan. Hal ini tentunya dapat membantu bumil untuk menjaga kesehatan dirinya dan juga janin.

"Nutrisi harus bagus dan optimal. Nutrisi bagus bukan nutrisi yang mewah, makan di mal, bintang lima, tidak. Yang penting cukup. Kita belajar, dalam satu piring itu karbohidrat harus berapa banyak. Karbohidrat setengah piring saja, setengah lagi lauk. Kalau bisa lauk minimal dua jenis. Seperempat lagi sayur dan buah," jelas dr. Febri.

Ia juga menambahkan bahwa bumil dapat mengonsumsi susu apapun jika diperlukan untuk memenuhi kebutuhan kalsium selama hamil.

Nah, itulah tadi rangkuman informasi kekurangan gizi dapat menyebabkan keguguran. Semoga hal ini bisa menambah pengetahuan, ya, Ma!

Baca juga:

• Benarkah Sering Marah saat Hamil Bisa Menyebabkan Keguguran?

• Ciri-Ciri Keguguran Tanpa Perdarahan dan Penyebabnya

• Tingkat Risiko Keguguran Berdasarkan Usia Kehamilan