TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Pipis Berdarah saat Hamil, Apakah Ini Tanda Keguguran?

Jangan sampai salah kira, Ma. Berikut penjelasannya secara medis!

Freepik/Gpointstudio

Selama masa kehamilan, beberapa keluhan akan masalah buang air seringkali terjadi. Seperti konstipasi, frekuensi buang air kecil yang meningkat, hingga sembelit. 

Namun, pernahkah Mama mengalami pipis berdarah saat hamil? Melansir laman Vinmec, kondisi ini cukup jarang terjadi, namun tetap memerlukan diagnosis yang tepat.

Tanpa diagnosis, beberapa ibu hamil mungkin akan mengkhawatirkan keselamatan janinnya jika mengalami kondisi ini. Bahkan, mungkin memunculkan pertanyaan seperti, apakah ini pertanda keguguran?

Agar tidak salah kira, berikut Popmama.com rangkum tentang pipis berdarah saat hamil. Yuk, disimak, Ma!

Benarkah Pipis BerdarahTanda Keguguran?

Freepik/cookie_studio

Melansir Mayo Clinic, secara umum ada beberapa gejala keguguran yang bisa terdeteksi langsung oleh ibu hamil, seperti berikut:

  • Adanya perdarahan atau flek darah yang keluar dari vagina.

  • Bersamaan dengan keluarnya darah, ada rasa nyeri atau kram di bagian bawah perut.

  • Keluarnya cairan atau semacam lapisan tipis melalui vagina.

Berbeda dengan perdarahan vagina, urine atau air kencing keluar melalui uretra, yakni saluran kemih. Oleh karena itu, darah yang terkandung di dalam urine tak bisa disimpulkan sebagai salah satu gejala keguguran.

Penyebab Pipis Berdarah saat Hamil

Freepik/Gpointstudio

Ada beberapa penyebab yang bisa menjelaskan kondisi pipis berdarah seperti berikut ini:

  • Batu ginjal.

  • Adanya inflamasi pada sistem penyaringan di organ ginjal.

  • Kanker ginjal atau saluran kemih.

  • Adanya luka pada ginjal akibat faktor eksternal.

Gejala di atas bisa diidap oleh siapa saja, termasuk pada ibu hamil. Oleh karena itu diperlukan diagnosis lebih lanjut pada ibu hamil, terutama dengan riwayat penyakit ginjal.

Sementara untuk buang air kecil berdarah yang hanya terjadi saat seorang perempuan hamil, kemungkinan paling umum yang menjadi penyebabnya ialah infeksi saluran kemih.

Mengenal Infeksi Saluran Kemih saat Hamil

Freepik/Dragana_Gordic

Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan infeksi yang terjadi akibat adanya tekanan yang disebabkan oleh tubuh janin yang semakin berkembang.

Perkembangan tubuh janin selama kehamilan dapat memberikam tekanan pada kandung kemih dan saluran kemih. Hal ini dapat menyebabkan timbulnya bakteri dan kebocoran urine.

Ada 3 jenis Infeksi Saluran Kemih (ISK) yang dibedakan dari jenis bakteri dan penyebabnya:

  1. Asymptomatic Bacteriuria. Disebabkan bakteri yang sudah ada di tubuh perempuan sejak sebelum hamil. Gejalanya lebih sulit dideteksi, namun jika tak segera diatasi berisiko menyebabkan infeksi ginjal atau saluran pencernaan akut.

  2. Urethritis atau cystitis. Urethritis disebabkan oleh inflamasi pada uretra. Sementara cystitis disebabkan inflamasi pada kandung kemih. Kedua kondisi ini dipicu oleh bakteri E. Coli.

  3. Phyelonephritis. Kondisi ini merupakan infeksi yang sudah mengenai ginjal, disebabkan oleh masuknya bakteri ke ginjal melalui aliran darah maupun ureter. 

Gejala Infeksi Saluran Kemih saat Hamil

Freepik/user18526052

Berikut beberapa gejala dari infeksi saluran kemih saat hamil:

  • Ingin buang air kecil terus menerus.

  • Urine yang keluar hanya sedikit.

  • Adanya sensasi panas saat buang air kecil.

  • Demam.

  • Adanya rasa tidak nyaman di bagian panggul.

  • Sakit punggung.

  • Aroma urine yang tidak biasa.

  • Urine berdarah.

Penanganan Infeksi Saluran Kemih saat Hamil

Pexels/Pavel Danilyuk

Setelah didiagnosis dengan Infeksi Saluran Kemih (ISK) saat hamil, nantinya pasien akan diberikan resep obat berupa antibiotik untuk melawan bakteri penyebabnya.

Dokter akan meresepkan antibiotik yang aman diminum saat hamil namun tetap efektif membunuh bakteri, seperti beberapa jenis antibiotik berikut:

  • Amoxicillin

  • Cefuroxime

  • Azithromycin

  • Erithromycin

Itulah tadi penjelasan mengenai pipis berdarah saat hamil. Jadi, sekarang sudah lebih jelas, ya, bahwa kondisi ini bukan pertanda keguguran namun tetap harus diwaspadai dan mendapat penanganan medis.

Baca juga:

The Latest