TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

6 Fungsi Plasenta untuk Ibu Hamil dan Janin, Benar-Benar Tak Disangka

Plasenta memiliki banyak manfaat bagi kehamilan

Flickr/Robert holmgren

Ari-ari atau plasenta adalah organ yang memainkan peran penting selama kehamilan. Organ inilah yang bertanggung jawab menyalurkan darah dan nutrisi dari ibu ke janin.

Fungsi penting ini membuat bayi tetap hidup dan sehat selama di dalam rahim. Selain itu, masih banyak fungsi lain plasenta yang jarang diketahui.

Berikut Popmama.com telah merangkum enam fungsi plasenta untuk ibu hamil dan janin:

1. Plasenta sebagai kelenjar yang menghasilkan hormon

Freepik

Selama masa kehamilan, plasenta berfungsi sebagai kelenjar untuk melepaskan semua hormon penting yang diperlukan untuk membantu pertumbuhan bayi dan persiapan menyusui.

Beberapa hormon yang dilepaskan oleh plasenta, yakni Human Chorionic Gonadotropin (hCG), progesteron, estrogen, dan human lactogen plasenta.

Hormon-hormon tersebut sangat dibutuhkan untuk meningkatkan aliran darah, merangsang pertumbuhan rahim dan jaringan payudara, memperkuat lapisan rahim, dan mempercepat metabolisme tubuh ibu hamil.

2. Plasenta memberikan nutrisi untuk janin

Pixabay/sbtlneet

Saat makan, tubuh seseorang akan memecah makanan dan protein agar masuk ke aliran darah. Nah, selama kehamilan, nutrisi yang dibawa melalui aliran darah akan dialirkan ke plasenta.

Melalui tali pusar yang terhubung ke bayi, asupan nutrisi ini akan ditransfer langsung ke janin. Hal inilah yang kemudian menjadi makanan si Bayi selama kehamilan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembanganya.

Itu sebabnya, sangat penting bagi ibu hamil untuk memerhatikan asupan nutrisi dan gizi selama kehamilan.
 

3. Plasenta melindungi bayi dari infeksi

Pexels/Natalie

Sebelum melahirkan, bayi mendapat antibodi melalui plasenta. Antibodi membantu memberikan perlindungan sistem kekebalan tubuh untuk awal kehidupan bayi.

Pada beberapa situasi, plasenta dapat membantu melindungi janin dari infeksi saat berada di dalam rahim. Jika ibu hamil memiliki infeksi bakteri, plasenta membantu melindungi bayi dari infeksi bakteri tersebut.

Namun dalam beberapa kasus infeksi virus yang serius, plasenta mungkin tidak bisa memberikan perlindungan yang efektif.

4. Plasenta menyaring zat berbahaya

YouTube.com

Fungsi plasenta yang lainnya pada bayi bertindak seperti ginjal, yaitu menyaring darah untuk menghilangkan zat-zat berbahaya dan zat buangan yang tidak diperlukan.

Contohnya karbondioksida, yang kemudian diteruskan ke aliran darah ibu hamil untuk kemudian dibuang oleh sistem pada peredaran darah dalam tubuh.

5. Plasenta bertindak sebagai paru-paru

Facebook.com/Nick Vanessa Fisher

Plasenta berfungsi menyediakan 100 persen kebutuhan oksigen bayi.

Sama seperti tubuh mama yang menyediakan oksigen ke semua organ dan jaringan melaui aliran darah, saat hamil tubuh juga akan mengirimkan oksigen ke bayi melalui plasenta.

Plasenta mentransfer oksigen yang diperlukan bayi ke tali pusar bayi untuk dialirkan ke aliran darah bayi. Jadi saat Mama bernapas, maka Mama juga akan bernapas untuk si Kecil.

6. Plasenta sebagai imunitas

Flickr/Biles

Antibodi IgG dapat melewati plasenta sehingga memberi perlindungan pada janin dalam kandungan. Penyaluran antibodi ini dimulai pada awal minggu ke-20 usia kehamilan, dan pada minggu ke-24.

Imunitas pasif ini tetap ada dalam tubuh janin selama beberapa bulan setelah kelahiran, sehingga memberi bayi baru lahir kekebalan humoral jangka panjang dari ibu hamil, untuk melindungi tubuh dari berbagai ancaman infeksi.

Sayangnya antibodi yang lain, seperti IgM, tidak dapat melewati plasenta, oleh karena itu beberapa infeksi yang didapat selama kehamilan masih bisa berbahaya bagi janin.

Nah, itulah enam manfaat fungsi plasenta untuk ibu hamil dan janin. Sungguh luar biasa bukan, Ma?

Baca juga:

The Latest