Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Pinterest.com/Baby Chic
Pinterest.com/Baby Chic

Tumbuh kembang bayi pada usia 0–6 bulan merupakan fase krusial yang memengaruhi perkembangan otak dan kemampuan motoriknya di masa depan.

Pada masa ini, bayi mulai mengenal dunia melalui sentuhan, suara, dan gerakan. Karena itu, penting bagi orangtua untuk memberikan stimulasi yang tepat sejak dini guna mendukung perkembangan sensorik dan motoriknya.

Berikut Popmama.com telah rangkum aktivitas penting untuk stimulasi otak dan motorik bayi 0-6 bulan yang bisa Mama coba di rumah. Yuk, simak informasi ini, Ma!

1. Skin to skin

Pinterest.com/Mary Evans

Skin to skin adalah aktivitas yang melibatkan kontak langsung antara kulit orangtua dan bayi. Selain memperkuat ikatan emosional, stimulasi ini juga penting bagi perkembangan sistem saraf si Kecil.

Sentuhan kulit tersebut dapat merangsang perkembangan otak, mengaktifkan refleks dasar seperti meraih dan merangkak, serta membantu meningkatkan koordinasi motorik dan kemampuan sensorimotor bayi secara menyeluruh.

2. Tummy time

Pinterest.com/Silvia Coluccelli

Tummy time adalah aktivitas menempatkan bayi dalam posisi tengkurap dengan bertumpu pada perut. Kegiatan ini bermanfaat untuk menguatkan otot leher dan pundak, sekaligus mendukung perkembangan motorik dan sensorik si Kecil.

Melalui tummy time, bayi belajar menjaga keseimbangan, mengontrol gerakan kepala, serta melatih koordinasi kaki, khususnya otot paha.

Jika dilakukan secara rutin, tummy time membantu mengoptimalkan perkembangan motorik kasar bayi yang penting sebagai dasar kemampuan duduk, merangkak, hingga berjalan.

3. Baby massage

Pinterest.com/familie.de

Pijat bayi bukan hanya bagian dari rutinitas perawatan, tetapi juga stimulasi sensorik yang penting bagi tumbuh kembang si Kecil.
Melalui sentuhan lembut, pijat membantu melancarkan sirkulasi darah dan aliran oksigen, sekaligus merangsang sistem saraf dan menguatkan otot.

Stimulasi ini tidak hanya mendukung perkembangan motorik, tetapi juga berperan dalam membentuk kemampuan bicara anak. Pijatan dapat mengaktifkan sistem saraf pusat dan memperkuat koneksi antar bagian otak yang berhubungan dengan proses berbicara.

Selain itu, pijatan di area wajah seperti pipi dan rahang membantu menguatkan otot-otot yang dibutuhkan untuk menghasilkan suara.

Oleh karena itu, pijatan dapat meningkatkan kesadaran sensorik yang meliputi sentuhan, pendengaran, dan persepsi tubuh, sehingga anak menjadi lebih mudah mengoordinasikan gerakan yang diperlukan saat berbicara.

4. Bernyanyi

Pinterest.com/Eltern Online

Bernyanyi bukan sekadar menghibur si Kecil, tapi juga bermanfaat besar bagi tumbuh kembangnya. Bayi memiliki kemampuan alami untuk merespons irama. Ketika mendengar musik, gelombang otaknya dapat bergerak mengikuti irama yang diperdengarkan.

Lebih dari itu, lagu dan irama turut membantu mempersiapkan pendengaran dan perkembangan bahasa si Kecil. Dengan rutin menyanyikan lagu setiap hari, Mama dapat merangsang perkembangan otaknya secara positif.

5. Membaca buku

Pinterest.com/José alfredo García Cruz

Membacakan buku sejak bayi sangat bermanfaat untuk mendukung perkembangan kognitif si Kecil. Saat Ibu rutin membacakan cerita, otaknya akan terstimulasi oleh berbagai informasi baru yang memperkuat kemampuan berpikir, penalaran, dan pemrosesan informasi.

Stimulasi ini membantu bayi memahami apa yang ia lihat, dengar, dan alami dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, membacakan cerita juga melatih daya imajinasi, kemampuan memecahkan masalah, serta membangun dasar komunikasi yang baik.

Tak kalah penting, membaca buku memperkenalkan bayi pada kosakata baru. Mendengar beragam kata dan frasa dari buku cerita secara berulang membantu memperkaya perbendaharaan katanya sejak dini.

6. Berbicara

Pinterest.com

Berbicara kepada si Kecil bukan sekadar berkomunikasi, tetapi juga menstimulasi perkembangan otak dan sensoriknya. Sejak usia 0–6 bulan, bayi mulai mengenali suara dan memperhatikan ucapan Mama, yang membantu mengasah kemampuan mendengarnya.

Selain itu, berbicara secara rutin juga mendukung si Kecil dalam mengenali bunyi, kata, dan bahasa, sehingga kemampuan literasinya dapat berkembang sejak dini.

7. Mirror play

Pinterest.com/Mom Junction

Meskipun tampak sederhana, mirror play memiliki manfaat luar biasa bagi tumbuh kembang si Kecil. Saat melihat bayangannya sendiri, bayi mulai belajar mengenali wajah dan ekspresi, yang penting untuk perkembangan sosial dan emosionalnya.

Aktivitas ini juga membantu bayi mengangkat kepala saat tummy time, melatih fokus visual, serta meningkatkan kemampuan memperhatikan detail.

Secara bertahap, bayi pun mulai mengembangkan kesadaran diri. Cermin sensorik untuk bayi umumnya terbuat dari bahan akrilik tebal yang tahan pecah dan dirancang dengan sudut membulat untuk keamanan.

Karena itu, aktivitas mirror play sangat ideal untuk dimasukkan ke dalam rutinitas bermain harian sejak bayi berusia 2 hingga 4 bulan.

8. Stroller walk

Freepik/senivpetro

Mama bisa mengajak si Kecil untuk berjalan-jalan santai di pagi atau sore hari, salah satunya dengan cara stroller walk. Aktivitas sederhana ini tak hanya menyegarkan, tetapi juga bermanfaat untuk stimulasi otak dan motorik bayi.

Selama berjalan-jalan, bayi akan terpapar berbagai suara, warna, dan pemandangan baru yang merangsang perkembangan indera penglihatannya.

Pergerakan stroller yang lembut turut melatih sistem vestibular bayi, yaitu sistem yang membantu menjaga keseimbangan tubuh. Selain itu, interaksi dengan lingkungan sekitar membantu bayi belajar mengenali dunia di luar rumah sejak dini.

Momen ini juga bisa menjadi waktu bonding yang berkualitas antara Mama dan si Kecil.

9. Bermain contrast card

Pinterest.com/Chic Baby Bright

Bermain contrast card atau kartu kontras adalah salah satu stimulasi visual yang efektif untuk bayi usia 0–6 bulan. Pada masa ini, penglihatan bayi masih berkembang dan mereka lebih mudah mengenali pola hitam-putih atau warna kontras tinggi.

Dengan menunjukkan kartu kontras secara perlahan di depan mata bayi, Mama dapat membantu melatih fokus dan koordinasi mata si Kecil. Aktivitas ini juga dapat merangsang perkembangan otak, terutama membantu memfokuskan penglihatannya yang sedang berkembang.

10. Menggenggam objek

Pinterest.com/Adam & Mila

Menggenggam objek adalah salah satu aktivitas sederhana namun sangat penting untuk merangsang perkembangan motorik halus bayi usia 0-6 bulan.

Pada tahap ini, bayi mulai belajar menggunakan otot-otot kecil di tangan dan jari mereka untuk meraih serta memegang benda. Mama bisa memberikan mainan ringan dan aman yang mudah digenggam, seperti rattle atau kain lembut.

Aktivitas ini membantu memperkuat koordinasi antara mata dan tangan bayi serta melatih daya cengkeramnya. Selain itu, menggenggam juga menjadi langkah awal bayi dalam mengenali tekstur, bentuk, dan ukuran berbagai benda di sekitarnya.

11. Sensory play

Pinterest.com/Finding Myself Young

Sensory play merupakan aktivitas penting yang membantu menstimulasi perkembangan otak dan motorik bayi sejak usia dini.

Ada banyak ide sederhana yang bisa Mama coba di rumah, seperti mengajak si Kecil bermain dengan air, merasakan tekstur pasir, menyentuh tepung, atau menarik-narik tali.

Melalui berbagai tekstur dan sensasi ini, bayi belajar mengenali dunia sekitarnya menggunakan indra peraba, penglihatan, hingga pendengaran.

Aktivitas ini juga melatih koordinasi tangan dan mata serta kemampuan menggenggam, yang menjadi bagian dari perkembangan motorik halus.

Selain itu, stimulasi sensorik secara rutin dapat memperkuat koneksi antar sel-sel otak, yang penting untuk proses belajar dan tumbuh kembang bayi.

12. Play gym

Pinterest.com/Eres Mamá

Play gym bisa menjadi salah satu aktivitas menyenangkan sekaligus bermanfaat bagi perkembangan otak dan motorik bayi.

Saat diletakkan di atas play gym, si Kecil akan tertarik untuk memperhatikan berbagai mainan gantung yang penuh warna dan bentuk menarik.

Gerakan mainan yang menggantung dapat merangsang kemampuan tracking visual atau mengikuti objek dengan mata, yang penting untuk perkembangan koordinasi mata dan otak.

Selain itu, bayi juga akan mulai mencoba meraih atau menendang mainan tersebut, melatih kemampuan motorik halus dan kasarnya. Aktivitas ini juga mendorong fokus dan konsentrasi si Kecil saat mengamati pergerakan benda-benda di sekitarnya.

Nah, itu dia beberapa aktivitas penting bayi 0-6 bulan untuk stimulasi otak dan motoriknya. Dalam melakukan aktivitas tersebut, selalu pastikan si Kecil dalam pengawasan, ya, Ma.

Semoga bermanfaat!

Editorial Team