- 0 hingga 3 bulan: Pada awalnya, bayi belajar mengangkat kepalanya saat ia tengkurap. Ia juga mulai menendang kakinya saat ia telentang, dan membuat gerakan yang semakin halus dengan anggota tubuhnya.
- 4 hingga 7 bulan: Selama jangka waktu ini, perhatikan bayi berguling ke dua arah, duduk dengan bantuan (dan kemudian tanpa dukungan) dan menopang berat badannya dengan kakinya saat Mama menggendongnya.
- 8 hingga 12 bulan: Bayi akan belajar cara mendorong ke posisi duduk dan merangkak tanpa bantuan dan mungkin merangkak. Pada usia 12 bulan, ia akan berdiri dan "berjalan" sambil berpegangan pada perabotan. Ia mungkin juga berdiri sendiri selama satu atau dua detik dan bahkan berjalan beberapa langkah tanpa dukungan.
Tanda Keterampilan Motorik Kasar Anak Terlambat, Mama Wajib Tahu!

- Keterampilan motorik kasar melibatkan gerakan menggunakan otot-otot besar pada tubuh anak, seperti merangkak dan berjalan.
- Keterampilan motorik kasar berbeda dengan keterampilan motorik halus yang melibatkan otot-otot kecil pada tangan dan jari.
- Penting bagi orangtua untuk memantau perkembangan keterampilan motorik kasar anak, terutama jika menunjukkan tanda-tanda keterlambatan.
Sebagai orangtua, Mama pasti berharap si Kecil tumbuh dan berkembang dengan baik. Salah satu perkembangan yang perlu diperhatikan adalah perkembangan motorik kasar anak.
Keterampilan motorik kasar anak mendorong tonggak perkembangan fisik terbesarnya, yang dimulai dengan mengangkat kepalanya dan berguling, lalu merangkak, meluncur, dan akhirnya berjalan dan berlari.
Karena keterampilan motorik kasar ini penting, orangtua perlu melakukan pemantauan. Bagaimana cara mengetahui perkembangan keterampilan motorik kasar anak itu terlambat? Yuk, simak penjelasan Popmama.com berikut ini untuk mengetahui tanda keterampulan motorik kasar anak terlambat. Semoga bisa membantu, ya, Ma!

Apa Itu Keterampilan Motorik Kasar?
Keterampilan motorik kasar, yang juga disebut keterampilan motorik besar, adalah gerakan yang menggunakan otot-otot besar pada tubuh anak.
Keterampilan motorik kasar membutuhkan otot-otot besar, seperti otot di badan, kaki, dan lengan, untuk bekerja sama sehingga bayi dapat merangkak, menarik diri, dan berjalan tertatih-tatih. Pada akhirnya, keterampilan motorik kasarnya akan memungkinkannya untuk berlari, melompat, memanjat, dan meloncat.

Apa Perbedaan antara Keterampilan Motorik Halus dan Kasar?
Ketika Mama ingin mengetahui perbedaan antara keterampilan motorik kasar dan halus, pikirkan dalam hal ukuran.
Keterampilan motorik kasar melibatkan otot-otot besar pada tubuh bayi, seperti badan, kaki, dan lengan.
Keterampilan motorik halus berada di ujung spektrum yang berlawanan dan melibatkan otot-otot kecil pada tangan dan jari. Bayi akan melatih keterampilan motorik halus dengan meraih dan menyempurnakan cengkeraman menjepit — dan pada akhirnya ia akan menggunakannya untuk makan dan berpakaian sendiri.

Bagaimana Keterampilan Motorik Kasar Berkembang di Usia 0-12 Bulan?
Setiap keterampilan motorik kasar yang dilatih dan dikuasai bayi akan membantunya mengembangkan keterampilan berikutnya seiring pertumbuhannya.
Berikut ini adalah rincian kemampuan yang akan Mama lihat dan rentang usia saat kemampuan tersebut terjadi:

Tanda Keterampilan Motorik Kasar Anak Terlambat
Nah, apa saja tanda keterampilan motorik kasar anak terlambat? Dikutip dari unggahan dr. Citra Amelinda, Sp.A, M.Kes, IBCLC., di laman Instagram pribadinya @citra_amelinda, berikut tanda-tanda yang perlu diwaspadai:
Di usia 3 bulan, bayi kesulitan menahan kepala saat diangkat,
- Bayi belum bisa mengangkat kepala secara mandiri hingga setinggi 45 derajat di usia 3 bulan,
- Di usia 9 bulan, bayi belum bisa duduk mandiri,
- Di usia 12 bulan, bayi belum bisa berdiri selama 30 detik atau berpegangan di kursi,
- Di usia 24 bulan, balita belum bisa berjalan tanpa terhuyung-huyung.

Bagaimana Orangtua Mendorong Keterampilan Motorik Kasar?
Waktu bermain adalah waktu terbaik untuk meningkatkan keterampilan motorik kasar pada bayi atau balita.
Berikut adalah beberapa ide yang akan mendorongnya untuk menggunakan otot-otot besarnya:
- Cobalah tummy time. Mama dapat memulai tummy time dengan bayi yang baru lahir sejak hari Mama pulang dari rumah sakit. Baringkan bayi tengkurap untuk mendorongnya mengangkat kepala dan dadanya.
- Letakkan mainan di luar jangkauannya. Saat bayi belajar mengangkat kepalanya, letakkan mainan yang menarik di luar jangkauannya untuk mendorongnya meraih.
- Sangga tempat duduknya. Tarik bayi dengan lembut ke posisi duduk dengan lengannya atau angkat perutnya ke posisi merangkak — ia akan segera mengerti dan mempraktikkannya sendiri.
- Sandarkan dengan bantal. Bantal yang empuk membantu si Kecil merasa tertopang saat ia belajar duduk. Awasi ia, dan pastikan untuk menggendongnya jika ia tertidur.
- Tawarkan mainan dorong. Saat bayi atau balita yang lebih besar mulai berdiri dan merangkak, cobalah kereta belanja anak-anak atau kereta dorong untuk mendorongnya.
- Tendang dan lempar bola. Sering-seringlah pergi ke halaman belakang atau taman bermain terdekat bersama balita dan gulingkan, lempar, dan tendang bola dengan berbagai ukuran.
Pergi ke luar. Jadikan aktivitas fisik sebagai kegiatan sehari-hari bagi balita, entah itu berjalan-jalan di taman, memanjat di taman bermain, atau menyendok dan menumpahkan pasir di kotak pasir.
Keterampilan motorik kasar sangat penting dalam mendukung berbagai keterampilan anak, Ma. Oleh karena itu, orangtua harus waspada bila bayi menunjukkan tanda keterampilan motorik kasar anak terlambat, ya!



















