Dilansir dari The Bump, Profesor Psikologi yang berasal dari University of Notre Dame, Darcia Narvaez, PhD., mengungkapkan bahwa bayi yang menangis biasanya membutuhkan sesuatu.
Penjelasan dari segi evolusi mengatakan bahwa ketika bayi mamalia atau bayi manusia menangis, biasanya itu merupakan pertanda atau sinyal khusus yang ditujukan bayi untuk mendapatkan perhatian dari orangtua-nya.
Namun, selain untuk mendapatkan perhatian, ada lagi beberapa penyebab lain yang membuat bayi menangis. Berikut ini adalah beberapa penyebab umum bayi menangis:
1. Lapar
Bayi akan menangis atau rewel jika merasa lapar. Tidak hanya bayi, orang dewasa pun bisa rewel ketika lapar. Jika Mama sudah memberikan susu dari 3-4 jam yang lalu, kemudian si kecil bangun dan mulai menangis, mungkin ia merasa lapar.
Untuk mencegah bayi agar tak merasa lapar, Mama bisa memerhatikan tanda-tanda ketika ia lapar. Seperti meraih bibir atau bahkan memukulnya, mengisap tangan, atau memutar kepala mereka untuk menemukan ASI atau botol susu.
2. Mengantuk
Ritme sirkadian pada bayi yang baru lahir belum teratur sampai usianya mencapai empat bulan. Ritme sirkadian adalah proses internal dan alami yang mengatur siklus tidur-bangun pada tubuh manusia. Pada bayi, siklus ini belum terlalu terbentuk.
Untuk itu, bayi yang usianya di bawah empat bulan akan sering mengalami kelelahan karena ritme sirkadiannya belum teratur sehingga sering terbangun. Salah satu hal yang bisa orang tua lakukan untuk bayinya agar tidak tiba-tiba menangis karena terbangun di malam hari adalah membuatnya tidur dengan rasa nyaman.
Sebagai permulaan, Mama bisa membuat kain gendongan yang nyaman untuk si Kecil. Beberapa bayi merasa nyaman dengan gendongan dan beri sedikit goyangan sebelum tidur. Suara nyanyian nina bobo atau suara lembut lainnya juga bisa membantu bayi agar tidur dengan nyenyak dan nyaman.
3. Popok yang basah
Beberapa bayi mungkin tidak memiliki masalah dengan keadaan popok yang basah. Mereka masih bisa bermain dengan nyaman. Namun, beberapa bayi lainnya tidak demikian.
Bisa jadi bayi mama termasuk tipe anak yang tidak nyaman dengan keadaan ini. Jadi, bila bayi mama tiba-tiba menjerit atau menangis jangan lupa untuk mengecek popoknya ya. Karena bisa jadi tangisannya adalah sinyal agar Mama segera mengganti popoknya.
4. Penyakit tertentu
Tidak ada yang nyaman dengan perasaan ''sakit''. Hal itu pun berlaku untuk bayi, bayi biasanya mengekspresikan rasa sakitnya dengan tangisan. Jika bayi mama merasa sakit, ia akan menangis lebih sering daripada biasanya.
Periksa juga bila ada gejala yang menyertai ketika si Kecil sedang sakit. Bila timbul gejala seperti muntah, demam, atau berkurangnya berat badan bayi, maka solusi yang tepat adalah segera membawanya ke dokter.
5. Kolik
Kolik adalah kondisi di mana bayi terus menerus menangis tanpa ada penyebab yang jelas. Kolik bukan penyakit dan tidak membahayakan bayi, namun kolik bisa jadi cara bayi menyampaikan ada yang tidak beres dengan dirinya.
Tidak ada yang mengetahui apa yang menyebabkan kolik pada bayi. Para ahli memperkirakan bahwa sekitar 8-40% bayi pernah mengalami kolik meski tidak semuanya, namun kolik dapat menjadi penyebab umum mengapa bayi menangis terus menerus.
Meski belum diketahui jelas penyebabnya, kolik bisa terjadi karena gangguan pencernaan. Jika si Kecil minum susu formula, bisa jadi ia alergi terhadap susu sapi atau jika minum ASI atau susu formula menggunakan botol juga bisa memicu timbulnya kolik. Lubang dot yang tidak sesuai bisa menyebabkan bayi menelan lebih banyak udara daripada cairan.