Saat melihat anak kejang, Mama tentu khawatir. Tapi, jangan terus-terusan panik, Ma. Dilansir dari unggahan dr. Yuni Astria Sp.A., di laman Instagram pribadinya @dryuniaka, ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh orangtua saat anak kejang demam, yaitu:
Letakkan anak di tempat yang aman, jauhkan dari benda-benda berbahaya, seperti listrik dan pecah belah.
Baringkan anak dalam posisi miring agar makanan, minuman, muntahan, atau benda di dalam mulut bisa keluar, sehingga anak terhindar dari bahaya tersedak.
Jangan memasukkan benda apapun ke dalam mulut.
Jangan berusaha menahan atau menghentikan kejang dengan paksa, karena dapat menyebabkan patah tulang.
Amati apa yang terjadi saat anak kejang (ambil video bila memungkinkan, karena ini dapat menjadi informasi berharga bagi dokter.
Jika anak sudah pernah mengalami kejang demam sebelumnya, dokter mungkin akan membekali orangtua dengan obat kejang yang dapat diberikan sesuai instruksi.
dr. Yuni menambahkan, jika kejang demam sudah berhenti, orangtua dapat fokus dalam menurunkan suhu tubuh anak. Mama bisa melakukan beberapa hal berikut:
Berikan obat penurun panas, misalnya parasetamol atau ibuprofen.
Jangan berikan anak lebih dari 6 dosis parasetamol dalam 24 jam.
Tunggu setidaknya 4 jam di antara dosis. Pemberian parasetamol dapat diberikan setiap 4-6 jam sekali dengan dosis 10-15 mg/kgBB/kali
Pemberian kompres air hangat (bukan air dingin) pada dahi, lipatan leher, lipatan ketiak, dan selangkangan juga dapat membantu.
Pastikan anak mendapatkan cairan yang cukup melalui ASI/susu/air minum.
Setiap anak merespons secara berbeda setelah kejang. Anak biasanya merasa bingung dan lelah ketika mereka sadar kembali. Anak mungkin membutuhkan beberapa menit hingga mereka mulai berperilaku lebih normal.
Penting untuk mengawasi anak dengan saksama. Pastikan mereka beristirahat dengan cukup. Tetap hubungi dokter anak dan ikuti petunjuk yang mereka berikan.
Ilustrasi ibu dan bayi (freepik.com/jcomp)