Minyak telon dan minyak kayu putih sering dibalurkan ke tubuh bayi dan anak kecil sehabis mandi. Tidak hanya itu, kedua minyak itu pun menjadi andalan orangtua untuk menambah kenyamanan si Kecil saat demam, batuk, pilek, atau kedinginan.
Lalu, apa beda minyak telon dan minyak kayu putih?
Minyak telon (dari bahasa Jawa telu atau tiga) merupakan minyak yang terbuat dari 3 jenis minyak alami, yaitu minyak kayu putih, minyak kelapa, dan minyak adas. Campuran ketiga minyak ini memberikan manfaat bila dibalurkan ke tubuh.
Sedangkan minyak kayu putih merupakan minyak yang dihasilkan dari hasil penyulingan daun dan ranting kayu putih.
Mengutip dari jurnal Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine, kedua minyak memiliki perbedaan manfaat. Minyak kayu putih sering digunakan untuk meredakan pilek atau hidung tersumbat dan sakit kepala karena efek aromaterapinya. Minyak kayu putih diketahui mengandung senyawa cineole. Senyawa ini dapat meresap dan bekerja untuk mengurangi rasa sakit di area kulit yang dioleskan.
Minyak telon juga sering digunakan untuk melegakan pernapasan saat pilek. Tak hanya itu, aroma yang khas dari campuran minyak kayu putih dan minyak adas ini juga mampu mengusir nyamuk.
Dari segi manfaat, minyak telon juga memiliki keunggulan lain, yakni dapat membantu meredakan nyeri.
Sama-sama memiliki efek aromaterapi, aroma minyak kayu putih jauh lebih kuat ketimbang minyak telon.
Minyak kayu putih akan terasa lebih hangat daripada minyak telon saat dibalurkan ke tubuh. Karena itu, minyak telon diberikan pada bayi agar kulitnya tidak kepanasan.
Minyak kayu putih cenderung tidak licin dan lebih cepat meresap di kulit. Sementara minyak telon, terasa lebih kental dan licin serta lebih lama meresap di kulit.