Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Ilustrasi bayi
Pexels

Intinya sih...

  • Bayi berusia 3 bulan selamat dari banjir bandang di Sumatra Barat, kehilangan seluruh keluarganya

  • Fathan ditemukan tersangkut di pohon setelah rumahnya dihantam banjir bandang, semua anggota keluarganya meninggal

  • Sungai belum pernah meluap parah sebelumnya, banyak warga Desa Sungai Selaras Air Timur yang tinggal di pinggir sungai dan masih banyak warga yang belum ditemukan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Banjir Bandang di Sumatra membawa banyak kisah pilu. Tidak hanya bagi masyarakat di Sumatra, tapi juga bagi seluruh warga Indonesia.

Di tengah-tengah berita upaya evakuasi dan penyaluran bantuan untuk korban, terselip satu berita gembira. Seorang bayi mungil berusia 3 bulan selamat dari banjir bandang di Sumatra Barat (Sumbar), dan ditemukan tersangkut di pohon.

Simak kisah bayi 3 bulan selamat dari banjir di Sumbar pada ulasan Popmama.com berikut ini, ya, Ma.

PexelsKristina P

1. Bayi berusia 3 bulan selamat dari banjir bandang di Sumbar

Ada banyak kisah pilu setelah peristiwa banjir yang menimpa masyarakat di Sumatra. Hingga kini, evakuasi dan pengiriman bantuan terus diupayakan.

Banjir bandang juga melanda Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Banjir itu menyisakan banyak cerita pilu. Salah satunya dialami oleh bayi mungil yang baru berusia 3 bulan, Fathan namanya. Di usia yang masih sangat belia, warga Desa Sungai Selaras Air Timur ini kehilangan seluruh keluarganya karena bencana banjir.

Fathan ditemukan selamat dan tersangkut di pohon setelah rumahnya dihantam banjir bandang pada Kamis (27/11/2025) petang. Wali Nagari Selaras Air Timur, Ahmad Fauzi, mengungkapkan bahwa seluruh anggota keluarga Fathan tidak ada yang selamat.

Menurut Wali Nagari, Fathan tinggal bersama ibu, ayah, nenek, om, tante, dan kakaknya. Tidak ada yang selamat kecuali adalah Fathan.

Pexels

2. Bayi Fathan ditemukan tersangkut di pohon

Bayi mungil berusia 3 bulan itu ditemukan tersangkut di pohon.

Akun sulthan_phamenan di TikTok menyebutkan bahwa semua keluarga si Bayi meninggal, termasuk ayahnya. Sebelum sang Ayah mengembuskan napas terakhir, ia sempat menunjuk ke arah pohon.

Wali Nagari menambahkan jika ayah Fathan sempat dilarikan ke RSUD Lubuk Basung. Namun nyawanya tak tertolong dan mengembuskan napas terakhir pada Jumat (28/11/2025). Paman Fathan, juga sempat dilarikan ke rumah sakit. Sayangnya, ia juga tidak tertolong.

Fathan dan keluarga memang tinggal di pinggir sungai. Tempat tinggalnya dekat dengan jembatan yang menghubungkan Desa Selaras Air Timur dengan Desa Seberang Air. Ada sekitar 5-6 rumah di tempat itu, termasuk rumah keluarga Fathan. Saat banjir bandang, semua rumah tersebut habis tersapu.

Wikipedia

3. Sungai belum pernah meluap parah sebelumnya

Banyak warga Desa Sungai Selaras Air Timur yang tinggal di pinggir sungai. Menurut cerita dari tetua atau leluhur, bahkan di dalam tambo (cerita turun temurun), tidak pernah ada air sungai meluap sampai sebesar ini. Oleh karena itu, warga merasa aman dan nyaman tinggal di pinggir sungai.

Hingga kini masih banyak warganya yang belum ditemukan, menurut Wali Nagari. Bahkan laporan dari warga Desa Sungai Selaras Air Timur, masih ada warga lain yang tertimbun. Namun karena keterbatasan alat berat, proses evakuasi masih belum bisa dilakukan. Jadi, warga dan Wali Nagari mengharapkan bantuan evakuasi segera datang.

Penemuan bayi mungil yang berusia 3 bulan itu menjadi momen yang sangat mengharukan dan memberi secercah harapan di tengah keputusasaan. 

Itu kisah tentang bayi 3 bulan selamat dari banjir Sumbar. Kita terus doakan agar Fathan dan korban banjir bandang lainnya agar bisa segera mendapatkan bantuan, ya, Ma.

Editorial Team