Menyikapi Pola Tidur Bayi yang Berantakan agar Tumbuh Kembang Optimal

Mama tak perlu merasa khawatir

28 April 2021

Menyikapi Pola Tidur Bayi Berantakan agar Tumbuh Kembang Optimal
Pixabay/TawnyNina

Orangtua seringkali terjebak dalam masalah pola tidur bayi. Bayi bisa saja terjaga semalaman lalu tidur sepanjang hari, atau sebaliknya.

Bahkan ketika mencari referensi dari teman yang dianggap berpengalaman, masalah tetap tidak terpecahkan. Mama tetap tidak pernah bisa mengatur kapan mereka harus tidur maupun bangun.

Faktanya, jika bicara soal pola tidur, tak ada bayi yang dilahirkan sama. Membandingkan pengalaman dengan orang lain hanyalah tindakan sia-sia. 

Meski demikian, sebuah studi yang ditayangkan di Sleep Medicine mengenai pola tidur bayi mungkin bisa memberikan sedikit ketenangan untuk para orangtua. Berikut ini Popmama.com merangkumnya untuk Mama.

Hasil Penelitian Pola Tidur Bayi

Hasil Penelitian Pola Tidur Bayi
Pexels/Georgia Maciel

Peneliti melibatkan 44 bayi berusia enam bulan. Berdasarkan pengamatan selama dua minggu, mereka diketahui memiliki pola tidur yang berbeda setiap minggu, bahkan setiap hari. 

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa 72 persen bayi menunjukkan perilaku tidur yang tidak beraturan selama dua pekan.

Sebagian besar bayi bisa tahan tidak tidur selama enam jam. Hanya satu bayi dari sampel yang memiliki pola tidur teratur, yaitu selama delapan jam setiap malam selama penelitian. 

Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa pola tidur berantakan pada bayi bukan hal yang perlu dikhawatirkan.

Meski demikian, studi juga mengungkapkan bahwa pola tidur tersebut juga seringkali ditentukan oleh kebiasaan orangtua. 

Sebagai contoh, bayi yang tidur bersama orangtua atau orang lainnya, bisa saja mengalami masalah tidur. Jika hal ini terjadi, maka perilaku tidur bayi tidak bisa dianggap sebagai pola.

Pola Tidur Bayi Berubah Seiring Waktu

Pola Tidur Bayi Berubah Seiring Waktu
Pexels/Pixabay

Para ahli mengungkapkan bahwa seiring waktu, bayi akan mengalami perubahan pola tidur. Dari lahir hingga mencapai usia tiga bulan, mereka akan menghabiskan waktu rata-rata selama 16 atau 17 jam untuk tidur.

"Bisa dibilang mereka hanya makan, tidur, buang air besar," ungkap Dokter Anak Connie Domingo, MD, FAAP, FAAPMR, seperti dilansir dari Very Well Family. "Mereka mungkin akan tidur selama kurang lebih satu jam dan bangun lagi, tergantung pada temperamen anak," lanjutnya.

Namun setelah berusia kurang lebih 4-6 minggu, bayi akan semakin mengurangi waktu tidur. Dalam masa ini, orangtua juga perlu menyesuaikan diri terutama jika mereka bekerja. 

Karenanya, perlu bagi Mama untuk mulai menciptakan jadwal rutin sehingga membantu anak untuk tidur secara teratur.

Editors' Pick

Mengatur Rutinitas Tidur Bayi

Mengatur Rutinitas Tidur Bayi
Unsplash/Omar Lopez

Sebuah studi yang dilakukan pada 2009, dan dipublikasikan pada jurnal Sleep, menunjukkan bahwa mengatur rutinitas akan mengurangi masalah perilaku tidur pada bayi atau anak-anak. Selain itu, jadwal tidur yang teratur juga bisa membantu membangun mood ibu.

Rutinitas yang dimaksud biasanya dimulai sejak satu jam sebelum tidur. Sebagaimana orang dewasa, bayi pun juga perlu persiapan, misalnya mematikan lampu, mematikan TV, atau membersihkan diri. 

Mama bisa melakukan hal sama untuk si kecil, dengan terlebih dahulu membiasakan mereka melakukan rutinitas sebelum tidur.

Samakan waktu tidur bayi dengan waktu tidur seluruh anggota keluarga. Namun Mama bisa mengambil waktu setelah terakhir menyusui, sekitar jam 7 atau 8 malam.

Ajarkan Bayi Menenangkan Diri Sendiri

Ajarkan Bayi Menenangkan Diri Sendiri
Unsplash/Michal Bar Haim

Disarankan agar orangtua mengajarkan bayi untuk menenangkan diri sendiri, ketimbang menidurkan kembali setiap kali mereka bangun. Hal ini bisa menciptakan konsistensi. 

Selain itu, jika bayi bisa tidur lebih awal, mereka bisa menenangkan diri sendiri dan memiliki periode tidur yang lebih teratur.

Ciptakan Lingkungan yang Tenang

Ciptakan Lingkungan Tenang
Unsplash/Ana Tablas

Nyenyak atau tidaknya tidur bayi bisa bergantung pada beberapa alasan, salah satunya lingkungan yang tenang. Mengatur ketenangan mungkin akan sedikit sulit, terlebih jika di dalam rumah ada anak-anak lainnya. 

Banyak keluarga yang gagal mengatasi hal ini sehingga anggota keluarga jadi kurang tidur. Karenanya, mengatur rutinitas tidur setidaknya bisa membantu. 

Selain itu, Mama juga harus menciptakan lingkungan yang memungkinkan anak untuk tidur nyenyak. Kebiasaan menyusui juga harus dijaga untuk mencegah bayi mengalami refluks yang bisa menganggu tidur.
 

Perlukah Mencari Bantuan?

Perlukah Mencari Bantuan
Pexels/andrea-piacquadio

Tidur yang cukup adalah salah satu kunci untuk menjaga kesehatan, tak terkecuali bagi anak. Walaupun pola tidur anak seringkali tidak terprediksi, namun Mama tetap harus paham apakah kondisi si Kecil normal atau tidak.
 
Misalnya, jika Mama sudah menciptakan suasana yang kondusif namun mereka tetap tidak bisa tidur nyenyak, mungkin ada sesuatu yang bermasalah. 

Beberapa bayi bahkan tak hanya mengalami gangguan tidur namun juga menangis kencang sepanjang malam. Jika hal ini terjadi, mungkin si Kecil mengalami kolik. Karenanya, jangan ragu untuk memeriksakannya ke dokter anak ya, Ma.

Nah, itulah cara menyikapi pola tidur bayi yang berantakan. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Ma.

Baca juga:

The Latest