Studi kesehatan mengungkapkan kekhawatiran yang signifikan tentang penggunaan gula dalam susu formula bayi. Telah terdokumentasi dengan baik bahwa gula dalam nutrisi bayi dapat menyebabkan obesitas pada masa kanak-kanak, kerusakan gigi, dan masalah kesehatan seumur hidup.
Lebih jauh lagi, bayi yang mewarisi intoleransi terhadap fruktosa berisiko mengalami gagal hati akut jika mereka mengonsumsi susu formula yang mengandung fruktosa pada tahap awal ini.
Berikut beberapa bahaya kesehatan yang mungkin muncul akibat konsumsi gula tambahan secara berlebihan:
- Obesitas. Sedikit demi sedikit, susu formula bubuk yang mengandung sirup jagung dan sirup jagung fruktosa tinggi berisiko menyebabkan obesitas pada masa kanak-kanak. Para ahli menyarankan menghindari gula tambahan dengan cara apa pun. Ahli gizi dan dokter lainnya sangat yakin bahwa penyebab nomor satu epidemi obesitas pada masa kanak-kanak adalah sirup jagung fruktosa tinggi. Ketika bayi mengonsumsi gula normal (seperti yang terkandung dalam ASI, buah-buahan, sayuran, atau susu formula bayi berbasis susu), gula ini merangsang otak dengan sinyal yang memberi tahu si kecil bahwa mereka sudah kenyang. Namun, fruktosa tidak memicu sinyal kenyang (perasaan puas setelah makan) seperti halnya glukosa. Bayi akan mulai makan berlebihan. Sayangnya, mereka tidak hanya akan makan berlebihan sekarang, tetapi juga akan mulai makan berlebihan seumur hidup dan mengalami masalah kesehatan.
- Diabetes. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi gula non-laktosa yang berlebihan dapat menyebabkan diabetes tipe II (resistensi insulin) dan, akhirnya, penyakit jantung. Hal ini dapat meningkatkan kadar trigliserida dalam darah, lemak yang menyumbat arteri dan menyebabkan penyakit kardiovaskular.
- Masalah gigi. Meskipun bayi membutuhkan waktu beberapa saat untuk tumbuh gigi, ada korelasi langsung antara gula dalam susu formula dan bahaya pada gigi baru dan yang sedang tumbuh. Gula pasir dapat merusak gigi yang sedang tumbuh karena plak dan bakteri melepaskan asam berbahaya yang merusak email gigi saat memakannya. Sirup jagung dan sirup jagung fruktosa tinggi memiliki efek yang sedikit berbeda. Keduanya menyebabkan lonjakan gula darah yang lebih intens dalam tubuh si Kecil, dan sistem tubuh yang belum matang cenderung terus-menerus menarik mineral dari gigi dan tulang untuk mengembalikan keseimbangan dalam tubuh. Karena gigi kehilangan lebih banyak mineral, gigi lebih mungkin mengalami kerusakan gigi.
Itu penjelasan tentang jumlah aman kandungan gula pada susu formula. Diskusikan dengan dokter mengenai susu formula yang tepat sesuai kondisi bayi mama. Selain itu, jangan lupa untuk membaca label pada susu formula sehingga Mama mengetahui keamanan kandungannya untuk si Kecil.
Semoga informasi di atas bisa membantu Mama dalam memilih susu formula yang tepat untuk si Kecil, ya!