Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
baby newborn (1).jpg
Freepik/pvproductions

Intinya sih...

  • Bayi baru lahir sering BAB adalah kondisi normal

  • Tanda-tanda BAB yang tidak normal pada bayi baru lahir

  • Bayi perlu dibawa ke dokter jika terjadi perubahan warna feses, diare atau sembelit berkepanjangan, dan gejala lainnya

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bagi orangtua baru, melihat bayi yang sering buang air besar (BAB) bisa menimbulkan rasa khawatir. Pasti banyak dari Mama yang bertanya kenapa bayi baru lahir sering BAB? Apakah ada yang salah dengan sistem pencernaannya? 

Dalam beberapa hari pertama kehidupannya, frekuensi BAB seorang bayi bisa mencapai empat hingga 12 kali sehari. Tentu ada sejumlah faktor alami yang memengaruhi mengapa bayi baru lahir sering BAB. 

Yuk, simak ulasan selengkapnya telah Popmama.com siapkan melansir dari berbagai sumber. 

Apakah Normal Bayi Baru Lahir Sering BAB?

Freepik/user18526052

Memang benar bahwa bayi yang baru lahir sering buang air besar (BAB). Hal ini umumnya merupakan kondisi yang normal. Penyebab bayi sering BAB berkaitan dengan pola menyusu si Kecil. 

Bayi yang mendapatkan ASI eksklusif biasanya lebih sering BAB dibandingkan dengan bayi yang diberi susu formula. Pada awal kelahiran, feses bayi dikenal sebagai mekonium dengan warna hitam atau hijau tua. 

Nantinya, feses akan berubah menjadi warna kuning seperti mustard setelah beberapa hari menyusu. BAB bisa terjadi beberapa kali dalam sehari, terutama pada bayi yang menyusu ASI.

Sebab, ASI lebih mudah dicerna dan menghasilkan lebih sedikit limbah di dalam tubuh bayi. Sedangkan untuk bayi yang mengonsumsi susu formula, frekuensi BAB kemungkinan akan lebih jarang, namun tetap memiliki pola yang teratur.

Apabila bayi yang baru lahir sering BAB tetapi tampak nyaman, memiliki nafsu makan yang baik, serta mengalami kenaikan berat badan yang normal, maka kondisi ini tidak perlu menjadi sumber kekhawatiran.

Tanda BAB yang Tidak Normal pada Bayi Baru Lahir

Freepik/freepik

Faktanya, sering BAB pada bayi baru lahir adalah hal normal selama si Kecil tetap menunjukkan tumbuh kembang yang baik. Berikut tanda BAB yang tidak normal pada bayi baru lahir, antara lain:

  1. Warna feses yang tidak biasa

Feses bayi yang tampak abu-abu atau putih bisa menjadi indikasi adanya gangguan pada fungsi hati atau saluran empedu. Di sisi lain, tinja yang berwarna merah atau mengandung darah dapat disebabkan oleh reaksi alergi, infeksi, atau adanya luka pada saluran pencernaan.

Apabila feses berwarna hitam namun bukan mekonium, hal ini dapat menunjukkan adanya darah yang telah tercerna. Biasanya berkaitan dengan perdarahan di saluran cerna bagian atas.

  1. Perubahan dalam frekuensi buang air besar

Ketika bayi tiba-tiba mengalami buang air besar lebih sering dari biasanya dan feses dalam bentuk sangat cair, hal ini bisa menjadi gejala adanya infeksi atau ketidakcocokan terhadap makanan tertentu.

Sebaliknya, bila bayi mengalami konstipasi atau jarang buang air besar dengan tinja yang keras, kondisi ini kemungkinan disebabkan oleh dehidrasi atau adanya gangguan pencernaan.

Selain dari bentuk fesesnya, dehidrasi pada bayi juga dapat ditandai dengan frekuensi buang air kecil yang menurun.

  1. Bau feses yang sangat menyengat 

Tinja dengan bau yang sangat menyengat bisa menjadi tanda adanya infeksi atau gangguan penyerapan zat gizi. Aroma feses yang sangat kuat dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, seperti clostridium difficile atau infeksi gastrointestinal lainnya. 

Bau yang tidak biasa dan tajam juga bisa mengindikasikan adanya masalah dalam menyerap nutrisi, seperti intoleransi terhadap laktosa atau gangguan dalam proses pencernaan lemak.

  1. Konsistensi feses yang terlalu cair atau terlalu keras

Apabila feses sangat berbau menyengat dan disertai bentuk yang berbusa atau sangat cair, kondisi tersebut dapat menunjukkan diare kronis akibat alergi makanan atau sensitivitas terhadap protein susu sapi.

Kotoran yang mengandung banyak lendir bisa menandakan adanya iritasi pada usus akibat infeksi atau reaksi alergi terhadap makanan. 

Feses yang bertekstur keras atau berbentuk bulatan kecil bisa menjadi gejala konstipasi, umumnya disebabkan oleh dehidrasi atau perubahan pola makan. Masalah ini cenderung lebih sering dialami oleh bayi yang mengonsumsi susu formula.

Apakah Bayi yang Sering BAB Perlu Dibawa ke Dokter?

Freepik/jcomp

Bayi baru lahir yang sering buang air besar tidak selalu memerlukan penanganan medis. Namun, ada beberapa kondisi yang perlu menjadi pertimbangan untuk melakukan pemeriksaan medis.

Pertama, bila terdapat perubahan yang tidak biasa, seperti warna feses yang berubah menjadi putih, merah, hitam, atau sangat berbeda dari warna normalnya.

Kedua, jika bayi mengalami diare atau sembelit yang berlangsung terus-menerus, terutama apabila feses sangat cair atau keras dan disertai dengan lendir maupun darah.

Ketiga, munculnya gejala lain seperti bayi tampak lesu, terus-menerus rewel, muntah, atau menunjukkan tanda-tanda dehidrasi, misalnya mulut yang kering, mata terlihat cekung, serta jumlah popok basah yang menurun.

Selain itu, Mama juga perlu lebih waspada apabila terdapat riwayat keluarga dengan masalah pencernaan, alergi, atau gangguan metabolisme. Sebab, hal ini dapat meningkatkan kemungkinan gangguan pencernaan pada bayi.

Sebaiknya segera konsultasikan ke dokter jika bayi memperlihatkan salah satu dari gejala di atas, terutama jika disertai riwayat keluarga. 

Nah, itu dia penjelasan kenapa bayi baru lahir sering BAB. Semoga bisa menjadi ilmu baru bagi Mama semua, ya. 

Editorial Team