- Adanya benjolan yang lembut dan hangat di belakang kepala, leher atau bagian tubuh lainnya
- Penurunan berat badan
- Penurunan nafsu makan
- Menangis lebih sering (rewel)
- Demam
Pembengkakan pada Kelenjar Getah Bening Bayi, Apakah Berbahaya?
Kelenjar getah bening merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh yang memiliki fungsi melawan adanya infeksi akibat kuman, bakteri, virus dan parasit.
Pembengkakan kelenjar getah bening lebih umum ditemukan kasusnya pada orang dewasa, namun tak dipungkiri bahwa kondisi ini juga dapat menimpa bayi.
Sehingga wajar bagi Mama dan Papa untuk memiliki kekhawatiran tersendiri apabila si Kecil mengalaminya. Namun, apakah kondisi ini berbahaya?
Kali ini Popmama.com merangkum informasi seputar pembengkakan pada kelenjar getah bening bayi. Untuk tahu penjelasan selengkapnya, langsung saja disimak, yuk!
Posisi Kelenjar Getah Bening dan Fungsinya pada Tubuh Bayi
Melansir dari Cleveland Clinic, kelenjar getah bening tersebar di beberapa bagian tubuh, seperti di leher, lipatan ketiak, dada, abdomen, pangkal paha dan di belakang telinga.
Kelenjar ini memiliki bentuk jaringan kecil berstruktur yang mirip dengan kacang merah.
Pada kelenjar getah bening terdapat sel yang disebut limfosit. Fungsinya adalah menghasilkan antibodi yang melawan parasit pemicu infeksi.
Jumlah limfosit akan meningkat jauh lebih banyak ketika terjadi peradangan atau infeksi. Pada kondisi ini, sel limfoma pun menghasilkan lebih banyak antibodi.
Apakah Pembengkakan Kelenjar Getah Bening Berbahaya bagi Bayi?
Menurut laman Raising Children, pembengkakan kelenjar getah bening pada bayi merupakan hal yang umumnya tak berbahaya.
Adanya pembengkakan biasanya dipicu oleh infeksi taraf ringan yang bisa kembali normal ketika kondisi infeksi sudah membaik.
Selain infeksi, terdapat juga beberapa pemicu lainnya, seperti flu, radang tenggorokan, DBD, sinusitis, cacar air, hingga karena sedang tumbuh gigi.
Pembengkakan kelenjar getah bening pun bisa menandakan gangguan yang sedang dirasakan si Kecil.
Misalnya, pembengkakan kelenjar getah bening di area rahang bisa menandakan adanya infeksi di sekitar mulut.
Tanda Pembengkakan Kelenjar Getah Bening pada Bayi
Tanda adanya pembengkakan kelenjar getah bening dapat terlihat dari adanya benjolan disertai luka atau infeksi pemicu pembengkakan di area bengkak.
Contohnya, pembengkakan pada area kelenjar bawah lengan disebabkan oleh adanya bagian pada lengan yang terinfeksi.
Tanda-tanda lainnya dari pembengkakan kelenjar getah bening pada bayi adalah sebagai berikut:
Cara Menangani Pembengkakan Kelenjar Getah Bening pada Bayi
Cara menangani pembengkakan kelenjar getah bening pada bayi bervariasi, tergantung dengan posisi dan penyebab pembengkakan itu sendiri.
Namun, umumnya pembengkakan akan membaik dan kembali normal dalam jangka waktu sekitar 2 hingga 4 minggu.
Namun, pada sejumlah kasus, pembengkakan kelenjar getah bening bisa benar-benar menyusut dalam jangka waktu 1 bulan.
Bila penyebabnya adalah infeksi, biasanya dokter atau tenaga medis akan memberikan resep obat berupa antibiotik.
Namun, jika pembengkakan disertai dengan demam, Mama dianjurkan untuk memberikan si Kecil parasetamol sesuai dengan dosisnya.
Kapan Harus Konsultasi ke Dokter?
Umumnya, pembengkakan kelenjar getah bening pada bayi bisa ditangi sendiri dari rumah dan bisa hilang dengan sendirinya.
Sebab, kondisi ini cenderung umum ditemukan pada bayi dikarenakan infeksi virus yang lebih mudah menyerang anak-anak dibanding orang dewasa.
Namun, Mama dianjurkan untuk segera membawa si Kecil berkonsultasi ke dokter jika menunjukkan tanda-tanda berikut:
- Demam tinggi lebih dari 38 derajat celcius
- Kulit yang membengkak terlihat memerah hingga keunguan
- Pembengkakan terjadi lebih dari 5 hari
- Ukuran pembengkakan lebih besar dari 4 cm
- Bayi kesulitan bernapas
- Penurunan berat badan drastis
Demikian informasi mengenai pembengkakan pada kelenjar getah bening bayi. Sekarang sudah lebih jelas, ya, Ma. Semoga penjelasan ini dapat bermanfaat!
Baca juga:
