Ayah Bunuh Bayi 3 Bulan karena Rewel dan Tak Tahu Cara Menenangkannya

Diduga sang ayah mengalami depresi pascanatal atau depresi setelah kelahiran bayi

3 Mei 2023

Ayah Bunuh Bayi 3 Bulan karena Rewel Tak Tahu Cara Menenangkannya
Unsplash/LumaPimentel

Menenangkan bayi bukanlah pekerjaan yang mudah. Terkadang, orangtua mungkin akan panik jika bayinya menangis dan sulit untuk ditenangkan. Segala cara mungkin sudah dilakukan agar si Kecil berhenti menangis.

Hal yang sama dialami oleh seorang ayah di Pati, Jawa Tengah. Ia dilaporkan telah membunuh bayinya yang baru berusia 3 bulan (N). Alasannya adalah karena ia kesal si bayi terus menangis dan tidak tahu cara menenangkannya.

Kronologi ayah di Pati bunuh bayi 3 bulan karena rewel dan tak tahu cara menenangkannya sudah Popmama.com rangkum pada ulasan berikut ini.

1. Ayah di Pati tega membunuh bayi berusia 3 bulan

1. Ayah Pati tega membunuh bayi berusia 3 bulan
Pexels/Daisy Laparra

Seorang ayah berinisial MS (20) tega membunuh bayi perempuannya yang masih berusia tiga bulan di Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

Sebelumnya, sang ibu DP (20) sempat melapor ke polisi karena kehilangan anak keduanya. 

Namun, setelah itu, MS mengakui bahwa ia sudah menghabisi nyawa bayi mereka yang masih berusia tiga bulan itu dan membuang jasadnya ke sungai.


 

Editors' Pick

2. Kronologi Ayah di Pati Bunuh Bayi 3 Bulan

2. Kronologi Ayah Pati Bunuh Bayi 3 Bulan
Pexels/Rene Asmussen

Kapolresta Pati, Kombes Pol Andhika Bayu Adhitama mengatakan bahwa kasus pembunuhan terungkap setelah orangtua dari bayi tersebut melaporkan kehilangan anak. 

Tidak lama kemudian, MS, sang suami mengakui bahwa ia telah menghabisi nyawa putrinya itu. Jenazah bayi kecil yang malang itu dibuang oleh MS di sungai.

Jenazah bayi malang tersebut ditemukan mengambang di sela tumpukan sampah di pinggir sungai Desa Kaliampo, Kecamatan Margorejo, Pati, pada Selasa 2 Mei 2023 pukul 16.00.


 

3. Motif sang ayah bunuh bayi 3 bulan di Pati

3. Motif sang ayah bunuh bayi 3 bulan Pati
Pexels/Pixabay

Setelah dimintai keterangan oleh polisi, terungkaplah motif MS yang nekat membunuh putri kandungnya sendiri. Ia mengaku emosi karena sang bayi terus menangis dan tak tahu cara menenangkannya.

MS kemudian membekap bayinya menggunakan bantal hingga tidak bernapas.

Setelah N meninggal, MS mengambil plastik kresek berwarna hitam di bawah lemari pakaian. Kemudian, ia memasukkan bayinya ke dalam kresek. Lalu, MS meletakkan jenazah bayinya ke dalam jok motor untuk dibuang ke sungai.

Kepada polisi, ia mengaku baru menjaga putri kecilnya selama 5 hari karena sang istri pergi berjualan.

Pelaku diduga mengalami baby blues karena memiliki dua anak dengan selisih usia yang berdekatan. Karena itu, ia nekat membunuh anak kandungnya sendiri.

3. Sebelum terbongkar, MS sempat bersandiwara terkait kematian bayinya

3. Sebelum terbongkar, MS sempat bersandiwara terkait kematian bayinya
Pexels/Fatih Maraşlıoğlu

Ayah dua anak itu menyesal telah membunuh bayinya. Sebelum terbongkar, MS bersandiwara bahwa bayinya hilang.

Ia bahkan sempat membaca ayat-ayat Al-Qur'an dan berdoa bersama agar bayinya bisa kembali berkumpul di tengah keluarga.

Bahkan dia melakukan ritual menebar beras dan garam agar sang bayi bisa kembali.


 

4. Benarkah seorang ayah juga bisa mengalami baby blues setelah bayinya lahir?

4. Benarkah seorang ayah juga bisa mengalami baby blues setelah bayi lahir
Freepik/jcomp

Penelitian menunjukan bahwa satu dari 10 ayah mengalami depresi setelah kelahiran bayi. Kondisi ini kemungkinan besar terjadi pada tiga hingga 6 bulan setelah kelahiran si Kecil.

Meski begitu, kondisi ini juga bisa dimulai lebih awal atau lebih lambat. Jadi, bukan cuma mama yang baru melahirkan saja yang bisa mengalami depresi atau baby blues.

Namun ternyata, baby blues atau depresi yang dialami mama dan papa itu tidak sama, lho! Baby blues pada mama biasanya berhubungan dengan perubahan hormon. Kondisi ini bisa hilang dengan sendirinya seiring waktu.

Sementara itu, depresi pascanatal yang dialami ayah dapat dimulai lebih lambat dan berlangsung lebih lama daripada baby blues.

Apa yang menyebabkan seorang papa mengalami depresi pascanatal atau baby blues? Biasanya, kondisi ini disebabkan oleh kekhawatiran, Ma. Misalnya ketakutan akan peran baru atau kekhawatiran soal masalah finansial.

Dalam kasus MS, depresi pascanatal mungkin bisa disebabkan karena kekhawatiran soal jarak usia anak-anaknya dan ketidakmampuan untuk menenangkan bayi.

Sama halnya seperti mama, papa juga membutuhkan dukungan, dorongan, kepastian, dan tempat yang aman untuk menyampaikan kekhawatiran yang mereka rasakan.

Masalahnya, banyak papa yang merasa tidak membutuhkan bantuan untuk mengatasi depresi ini. Bahkan sebagian mungkin tidak menyadarinya.

Ada beberapa gejala yang perlu diwaspadai sehubungan dengan depresi pascanatal pada papa, antara lain:

  • menarik diri dari keluarga dan teman,
  • sensitif dan mudah tersinggung,
  • selalu merasa lelah dan cemas,
  • terobsesi dengan uang atau masalah keuangan,
  • sulit tidur atau justru tidur berlebihan.

Jika mama mengamati ada beberapa gejala yang tidak biasa pada papa, jangan ragu untuk berbicara dari hati ke hati. Selain itu, tidak ada salahnya untuk mencari bantuan profesional untuk mengatasi depresi yang dialami oleh anggota keluarga.

Itu ulasan tentang ayah di Pati bunuh bayi 3 bulan karena rewel dan tak tahu cara menenangkannya. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi, ya, Ma.

Baca juga:

The Latest