Bayi Berusia 51 Hari di Makassar Meninggal, Diduga akibat Salah Suntik

Simak rangkuman informasinya di sini, Ma

1 Maret 2023

Bayi Berusia 51 Hari Makassar Meninggal, Diduga akibat Salah Suntik
Pexels/Daisy Laparra

Memiliki bayi menjadi kebahagiaan tersendiri bagi keluarga. Namun orangtua bayi bernama Al Fatan dari Jeneponto harus mengalami hal sebaliknya. Pasalnya, bayi berusia 51 hari itu dikabarkan meninggal dunia saat menjalani perawatan di RS Labuang Baji, Makassar.

Kabar yang beredar, bayi tersebut meninggal dunia setelah diduga salah suntik oleh pihak rumah sakit pada Selasa (28/2/2023).

Informasi selengkapnya bisa Mama simak pada ulasan Popmama.com berikut ini.

Bayi Berusia 51 Hari di Makassar Meninggal, Diduga akibat Salah Suntik

Bayi Berusia 51 Hari Makassar Meninggal, Diduga akibat Salah Suntik
Freepik.com/rawpixel.com

Sebuah video amatir dari pihak keluarga pasien bayi Al Fatan beredar di sosial media. Dalam video tersebut, diungkapkan bahwa Al Fatan yang baru berusia 51 hari meninggal di RSUD Labuang Baji, Makassar.

Diduga, bayi tersebut meninggal setelah diduga salah suntik. Benarkah demikian? Pihak rumah sakit pun segera memberikan konfirmasi soal kejadian ini.

Editors' Pick

Pihak RSUD Labuang Baji Memberi Konfirmasi soal Penyebab Pasien Meninggal

Pihak RSUD Labuang Baji Memberi Konfirmasi soal Penyebab Pasien Meninggal
Freepik/freepik

RSUD Labuang Baji menggelar konferensi pers terkait kabar bayi berumur 51 hari yang meninggal dunia lantaran diduga salah suntik. Berlangsung pada Selasa sore (28/2/2023), konferensi diadakan di rumah sakit tersebut.

Konferensi pers itu dihadiri Direktur RS Labuang Baji Abdul Haris Nawawi, Ketua Komite Medik RSLB, dr. Ummu Atiah dan Dokter Bedah Anak, dr. Munawir Makkadafi.

Dr. Ummu Atiah menjelaskan, bayi yang diketahui bernama Al Fatan dibawa ke RS Labuang Baji setelah sebelumnya dirawat di RS Pertiwi.

"Pasien memang datang sendiri walaupun sebelumnya sudah dirawat di rumah sakit lain lain," ungkap Ummu Atiah.

Pasien dibawa ke rumah sakit karena sebelumnya mengalami muntah di rumah.

Saat itu, orangtua Al Fatan membawa hasil rontgen dan lab dari rumah sakit sebelumnya. “Dari keduanya, ada kecurigaan terjadi sumbatan di bagian usus,” tambah Ummu Atiah lagi.

Saat dibawa, kondisi hemoglobin Fatan juga rendah, yaitu sekitar 7,8. Ketika diperiksa di rumah sakit menjadi 6 dan bagi rumah sakit, HB Fatan termasuk rendah.

Upaya Rumah Sakit Labuang Baji untuk Memulihkan Kondisi Bayi

Upaya Rumah Sakit Labuang Baji Memulihkan Kondisi Bayi
Freepik.com

Atas dasar itu, pihaknya pun berupaya untuk memulihkan kembali kondisi Al Fatan. Rencananya, setelah kondisi si Bayi pulih, rumah sakit akan melakukan operasi darurat. Namun pihak rumah sakit menekankan bahwa operasi tidak akan dilakukan jika kondisi umum merugikan.

Tidak hanya itu, upaya transfusi darah terhadap bayi Al Fatan juga telah disiapkan. “Setelah dari UGD, pasien dibawa ke PICU, ruang khusus perawatan untuk anak,” ungkap Atiah.

Namun kondisinya terus menurun hingga akhirnya pada saat jam 5 lewat dinyatakan meninggal dunia. 

RSUD Labuang Baji Memastikan Tidak Ada Salah Suntik

RSUD Labuang Baji Memastikan Tidak Ada Salah Suntik
Freepik/kwangmoop

Diduga bayi tersebut meninggal karena salah suntik saat menjalani peratawan medis. Direktur RSUD Labuang Baji Abdul Haris Nawawi memastikan bayi Al Fatan meninggal bukan karena salah suntik.

"Semua itu kita lakukan berdasarkan prosedur medis dan OP yang ada. Mereka datang dari RS Pertiwi tanpa rujukan dan kami terima karena kami rumah sakit pemerintah. Saat itu, kondisi sudah lemah dan hb 6 saat diperiksa," ucapnya Abdul Haris Nawawi.

Menurut pihak rumah sakit, bekas berdarah di bagian lengan kanan si Bayi bukan karena suntikan obat. Bekas itu merupakan tindakan pengambilan sampel darah.
"Tidak ada salah suntik. Memang tidak ada penyuntikan. Semua obat itu masuk lewat infus semua," katanya.

Sebagai bentuk pelayanan ke pasien, pihak rumah juga memberikan pelayanan ambulans gratis. Apalagi rumah pasien cukup jauh dari Makassar. "Kami bantu ambulans gratis karena kami tahu Jeneponto itu jauh," katanya.

Semoga kasus ini dapat ditangani dengan baik dan kita doakan untuk keluarga yang ditinggalkan, ya, Ma!

Baca juga:

The Latest