Hindari Kondisi Gagal Tumbuh, Ketahui Berat Badan Ideal Bayi 2 Bulan

Pemantauan panjang dan berat badan bayi sangat penting untuk menghindari kondisi gagal tumbuh

27 Agustus 2021

Hindari Kondisi Gagal Tumbuh, Ketahui Berat Badan Ideal Bayi 2 Bulan
Instagram.com/acraftmenagerie

Berat badan dan panjang menjadi salah satu acuan pertumbuhan dan perkembangan bayi. Setelah bayi lahir, Mama harus memantau perkembangan berat badannya. Ini dibutuhkan untuk mengetahui apakah ada masalah dengan bayi, misalnya ia tidak menyusu dengan baik.

Ketika bayi tidak bertambah berat badan sesuai dengan usianya, dia mungkin didiagnosis dengan kondisi yang disebut gagal tumbuh. Ini biasanya terjadi jika bayi tidak makan dengan baik atau tidak menyerap nutrisi dengan benar. Bisa jadi karena masalah makan, masalah gastrointestinal, atau beberapa kondisi medis lainnya.

Dokter akan terus memantau kenaikan berat badan bayi karena nutrisi yang baik sangat penting untuk perkembangan mental dan fisik bayi.

Berapa berat badan bayi dua bulan yang ideal? Ketahui juga penyebab berat badan bayi tidak optimal dan risikonya pada ulasan Popmama.com berikut ini, Ma.

Berat Badan Ideal Bayi Usia Dua Bulan

Berat Badan Ideal Bayi Usia Dua Bulan
Unsplash/Adele Morris

Bayi laki-laki dan perempuan umumnya memiliki grafik pertumbuhan yang berbeda. Bayi laki-laki cenderung lebih berat dan lebih tinggi dibandingkan bayi perempuan.

Rata-rata berat badan bayi dua bulan laki-laki berkisar antara 3,4–5,7 kg, dengan tinggi badan antara 51–58,4 cm. Sementara itu, berat badan bayi perempuan umumnya berkisar 3,2–5,4 kg, dengan tinggi badan 50–57,4 cm.

Editors' Pick

Penyebab Berat Badan Kurang pada Bayi

Penyebab Berat Badan Kurang Bayi
Unsplash/Ginny Rose Stewart

Ada sejumlah alasan mengapa bayi tidak mendapatkan ASI yang cukup untuk menambah berat badannya secara konsisten. Lakukan evaluasi bersama dokter anak atau konsultan laktasi bersertifikat untuk mengetahui masalah dan mencari tahu cara memperbaikinya.

Beberapa hal yang bisa menyebabkan kenaikan berat badan bayi lambat, di antaranya:

  • Pelekatan menyusui (latch on) yang salah. Jika mulut dan lidah bayi menempel dengan benar pada puting mama, ASI pasti keluar dengan benar. Sehingga bayi tidak akan merasa lelah dan frustrasi saat mengisapnya.
  • Jarang menyusui. Susui bayi baru lahir setiap 2–4 jam sekali sepanjang hari dan malam selama 6–8 minggu pertama kehidupannya.
  • Tidak memerhatikan lamanya sesi menyusui. Bayi yang baru lahir harus menyusui sekitar 8-10 menit di setiap sisi payudara. Apalagi di beberapa minggu pertamanya, usahakan agar bayi tetap terjaga dan aktif menyusu selama mungkin.
  • Nyeri atau merasa tidak nyaman. Mungkin bayi mengalami cedera saat lahir atau infeksi seperti sariawan di mulutnya. Kondisi ini tidak memungkinkan ia menyusu dengan baik.
  • Pasokan ASI rendah atau tertunda. Beberapa mama ada yang mengalami masalah pada puting sehingga menyulitkan pemberian ASI ke bayi, juga produksi ASI yang sedikit. Bicarakan dengan konsultan laktasi bagaimana mengatasi masalah puting mama, serta apa yang harus Mama lakukan dan konsumsi untuk meningkatkan produktivitas ASI.
  • Kondisi medis tertentu. Jika bayi mengalami sakit tertentu, ini juga dapat memengaruhi berat badannya, Ma.

Risiko Berat Badan Bayi Kurang

Risiko Berat Badan Bayi Kurang
Unsplash/Danijel Durkovic

Berat badan kurang merupakan salah satu permasalahan pertumbuhan yang berhubungan dengan berat badan dan umur bayi dan anak. Mengacu pada kurva pertumbuhan Badan Kesehatan Dunia (WHO), bayi dapat terindikasi mengalami berat badan kurang jika berat badannya di bawah rata–rata bayi seusianya. 

Apakah kekurangan berat badan berisiko? Jawabannya ya. Bayi yang mengalami berat badan kurang, berisiko mengalami masalah tumbuh kembang baik perkembangan otak, pertumbuhan fisik, hingga organ metabolik yang berdampak bagi masa depannya.

Tips Menaikkan Berat Badan Bayi

Tips Menaikkan Berat Badan Bayi
Unsplash/ lucas mendes

Jika Mama sangat khawatir dengan kondisi berat badan bayi, periksakan segera ke dokter anak. Dokter akan memeriksa, mengukur, dan menimbang bayi serta memberi strategi apa yang perlu Mama lakukan pada si Kecil. Beberapa di antaranya adalah:

  • Memeriksa latch on. Pastikan mulut dan lidah bayi menempel benar pada payudara mama. Minta bantuan dokter atau ikuti konsultan laktasi untuk mengetahui cara yang tepat.
  • Sering menyusui. Susui bayi sesering mungkin, sekitar dua hingga tiga jam sekali. ASI lebih mudah dicerna (dibanding sufor), jadi menyusuinya sesering mungkin tak masalah.
  • Hindari dot. Dot bisa membuat bayi bingung puting sehingga enggan menyusu langsung ke payudara mama. Saat bayi lebih memilih dot daripada payudara, produksi ASI akan menurun sehingga bayi tidak mendapatkan ASI sesuai kebutuhan.
  • Jaga bayi tetap sadar. Usahakan bayi menyusu selama sekitar 20 menit di tiap sesi menyusui. Jika bayi malas atau tertidur, bangunkan dengan menggelitiki kaki atau mengubah posisi tidurnya, sehingga ia tidak melewati sesi menyusunya.
  • Atasi produksi ASI mama. Jika suplai ASI terbatas, ambil langkah-langkah untuk meningkatkan produksi ASI, misalnya dengan memompa payudara lebih sering, atau mengonsumsi makanan yang dapat meningkatkan produksi ASI (booster ASI).
  • Pertimbangkan suplemen. Konsultasikan dengan dokter mengenai ini.

Berat badan dan panjang menjadi acuan bayi tumbuh dan berkembang dengan sehat. Mama juga dapat mengetahui apakah ia mendapatkan nutrisi yang cukup.

Itulah informasi mengenai berat badan bayi dua bulan. Kekurangan berat badan mengakibatkan risiko kesehatan pada bayi, jadi pastikan Mama selalu mengamati perkembangan berat dan panjang bayi, ya!

Baca juga:

The Latest