Waspadai Mata Juling pada Bayi, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Mata juling pada bayi tidak boleh diabaikan, segera konsultasikan ke dokter ya, Ma

20 Agustus 2021

Waspadai Mata Juling Bayi, Kenali Penyebab Gejalanya
Freepik/bristekjegor

Mata juling pada bayi adalah kondisi di mana salah satu atau kedua bola mata yang tidak sejajar atau ‘tidak bisa diam’, baik ke arah dalam (esotropia), ke arah luar (eksotropia), ke atas (hipertropia), atau ke bawah (hipotropia). Biasanya hal ini akan menciptakan masalah pada bayi atau anak ketika harus melihat jarak jauh.

Bola mata bayi yang tidak seimbang, mungkin berbalik (menyatu), berubah (menyimpang) atau kadang-kadang naik atau turun, dapat menyebabkan kedua mata tidak dapat bekerjasama dengan baik.

Satu dari setiap 30 bayi baru lahir dilahirkan dengan kondisi mata juling. Kondisi ini muncul tanpa alasan yang jelas, seringkali karena faktor genetik. Namun bila ditangani dengan cepat, bayi memiliki kemungkinan untuk kembali memiliki mata yang normal.

Mama sebaiknya mewaspadai masalah mata juling pada bayi. Simak ulasan Popmama.com berikut ini.

1. Apa penyebab mata juling pada bayi?

1. Apa penyebab mata juling bayi
Youtube/Doctors' Circle

Ada beberapa hal yang menyebabkan mata juling pada bayi, antara lain:

  • Umumnya, juling disebabkan karena tidak berfungsinya otot mata. Otot mata tidak bekerjasama secara seimbang. Hal ini terjadi ketika otot-otot mata menjadi lebih lemah daripada yang lain, mengakibatkan ketidaksejajaran ketika otak mencoba untuk membentuk gambar.
  • Faktor genetik.
  • Sering kali mata juling disebabkan oleh rabun jauh. Penyebabnya bisa termasuk katarak di mata atau ada masalah di retinanya.
  • Terjadi karena mata bayi lelah atau melihat benda terlalu dekat.

Editors' Pick

2. Ciri-ciri mata juling pada bayi

2. Ciri-ciri mata juling bayi
Pexels/Laura Garcia

Berikut ini adalah gejala yang menunjukkan bahwa si kecil memiliki juling:

  • Saat Mama mengamati mata bayi melihat ke arah yang berbeda. Mata yang terpengaruh mungkin berputar ke dalam ke arah hidung, ke luar, atau mungkin naik turun.
  • Mama akan menemukan bayi memutar matanya terus-menerus, ke arah yang berbeda setelah dia berusia tiga bulan.
  • Jika Mama menemukan mata juling di mata bayi setelah ia berusia tiga bulan, bayi kemungkinan akan mengalami mata malas (ambliopia). Pada kondisi ini, secara bertahap otak akan menekan atau tidak memedulikan gambar yang diterima oleh mata yang lebih lemah. Mata pun tidak mampu fokus pada detail benda yang dilihat atau dapat menimbulkan hilangnya pengllihatan secara permanen. Yang menjadi masalah adalah bayi mama belum bisa mengungkapkan atau bahkan tidak mengerti mengenai masalahnya.
  • Mata bayi tidak sejajar satu sama lain dan tidak bergerak secara bersamaan.
  • Jika dia banyak berkonsentrasi pada benda-benda tertentu atau ke arah tertentu.
  • Terkadang mata juling juga terjadi karena ada lipatan kulit di dekat sudut mata bagian dalam atau hidung lebar yang rata. Hal ini mungkin bisa memberi kesan bahwa mata bayi menyipit. Seiring bertambahnya umur, kondisi ini akan berkurang bahkan menghilang dengan sendirinya.

3. Apakah mata juling dapat menimbulkan masalah?

3. Apakah mata juling dapat menimbulkan masalah
Pixabay/fkyj

Ada beberapa hal yang dapat menjadi masalah serius ketika bayi bertambah umur:

  • Otaknya mungkin mendapatkan dua gambar berbeda dari kedua matanya. Apabila otaknya tidak dapat menyatukan kedua gambar tersebut dan mengabaikan salah satu dari gambar tersebut maka pada akhirnya menyebabkan mata yang terpengaruh memburuk.
  • Mata yang terpengaruh (atau diabaikan otak) akan menjadi lebih lemah seiring waktu dan kemungkinan terburuk, bayi mungkin kehilangan penglihatannya.
  • Seiring dengan bertambahnya umur, ia mungkin memiliki masalah dalam menilai jarak.

4. Kapan sebaiknya Mama berkonsultasi dengan dokter mata?

4. Kapan sebaik Mama berkonsultasi dokter mata
Youtube.com/FollowMeBaby

Biasanya Mama akan melihat mata juling pada bayi ketika ia berumur enam minggu. Ini sinyal untuk Mama agar memeriksakan mata bayi ke dokter mata sesegera mungkin. Lebih cepat Mama mulai perawatan, akan lebih baik hasilnya nanti.

Selain itu, Mama perlu menemui dokter jika bayi mama berusia tiga bulan dan memiliki mata juling yang datang dan pergi. Jika itu terjadi saat bayi berumur kurang dari tiga bulan, maka yang mungkin terjadi adalah matanya lelah.

Jika Mama memiliki keraguan dan cenderung melihat bayi sering memalingkan kepalanya atau menutup matanya ketika sedang melihat sesuatu, maka Mama sebaiknya berkonsultasi dengan dokter mata.

Tidak ada kata terlalu cepat ya, Ma. Lebih baik mencegah daripada mengobati terutama jika berhubungan dengan penglihatan.

Itulah informasi mengenai mata juling pada bayi. Semoga bermanfaat ya, Ma.

Baca juga:


 

The Latest