Sering Dialami Bayi Baru Lahir, Ini Fakta tentang Bayi Kuning
Meski sering dialami oleh bayi baru lahir, Mama perlu waspada
7 Maret 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penyakit kuning pada bayi baru lahir terjadi ketika kulit dan mata bayi menguning karena terlalu banyak bilirubin. Penyakit kuning ini biasanya akan hilang ketika lever atau hatinya sudah sempurna dan bayi mulai menyusu.
Namun jika penyakit ini terus berlanjut, mungkin ada penyebab lain. Dalam kebanyakan kasus, penyakit kuning (disebut juga hiperbilirubinemia) pada bayi baru lahir akan hilang dalam waktu 2 hingga 3 minggu.
Semakin tinggi kadar bilirubinnya, semakin besar pula risiko bayi mengalami kerusakan otak.
Untuk menambah wawasan Mama, Popmama.com sudah merangkum fakta tentang bayi kuning pada ulasan berikut ini. Semoga bisa membantu, ya, Ma.
Penyebab Bayi Kuning dan Jenisnya
Bilirubin adalah pigmen kuning yang dihasilkan selama pemecahan sel darah merah. Pada bayi yang lebih besar dan orang dewasa, hati memproses bilirubin, melewatinya melalui saluran usus. Namun, hati bayi baru lahir yang masih berkembang mungkin belum cukup matang untuk melakukan hal ini.
Ada dua jenis penyakit kuning pada bayi baru lahir: fisiologis dan patologis.
Penyakit kuning fisiologis adalah yang paling umum, terhitung 75% kasus. Ini berarti metabolisme bayi tidak dapat membersihkan bilirubin secepat produksinya. Jenis ini biasanya berkembang dalam beberapa hari dan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu ketika pemecahan sel darah merah melambat dan fungsi hati membaik.
Di sisi lain, penyakit kuning patologis berarti adanya kondisi mendasar lain yang menyebabkan masalah dalam menyaring bilirubin. Tipe ini mungkin muncul dalam 24 jam pertama setelah lahir.
Berikut beberapa kemungkinan penyebab penyakit kuning patologis pada bayi:
- ketidakcocokan golongan darah seperti faktor rhesus (Rh) atau ABO
- pemecahan sel darah merah (hemolisis)
- kondisi yang mepengaruhi cara tubuh memproses bilirubin seperti sindrom Gilbert dan sindrom Crigler-Najjar
- diabetes pada orangtua yang melahirkan
- hipotiroidisme kongenital
- obstruksi usus
- stenosis pilorus
- penyakit kuning ASI, yang merupakan reaksi terhadap zat dalam susu
- penyakit kuning saat menyusui, yang bisa terjadi jika bayi tidak menyusu dengan baik
Penyakit kuning patologis juga bisa disebabkan oleh obat-obatan tertentu, seperti antibiotik tertentu.
Gejala Penyakit Kuning pada Bayi
Tanda pertama penyakit kuning adalah menguningnya kulit dan mata bayi, yang mungkin dimulai di wajah sebelum menyebar ke seluruh tubuh. Pada penyakit kuning fisiologis, warna kuning dapat dimulai dan mencapai puncaknya dalam 2 hingga 5 hari setelah kelahiran. Dengan penyebab lain, penyakit ini mungkin mulai terjadi menjelang kelahiran.
Namun, warna kuning ini lebih sulit terlihat pada warna kulit yang lebih gelap. Cara lain untuk mengetahuinya adalah dengan menekan lembut jari Mama pada kulit bayi. Bintik tersebut akan tampak lebih pucat sebentar. Jika terlihat lebih kuning, kemungkinan besar itu pertanda penyakit kuning.
Jika Mama khawatir atau tidak yakin, hubungi dokter, terutama jika bagian putih matanya terlihat kuning.
Jika tidak diobati, penyakit kuning yang parah pada bayi baru lahir dapat menyebabkan ensefalopati bilirubin akut, yang disebabkan oleh tingkat toksik bilirubin di otak.
Seorang bayi mungkin mengalami demam, lesu, menangis nyaring, menolak menyusu, dan leher serta tubuhnya melengkung ke belakang. Hal ini kemudian dapat berkembang menjadi kernikterus, yaitu kerusakan otak permanen.
Jika bayi tidak mengalami penyakit kuning dalam waktu 72 jam setelah lahir, kecil kemungkinannya ia mengalami penyakit kuning patologis. Tapi mereka masih bisa mengembangkan bentuk fisiologisnya, sehingga menyebabkan komplikasi.
Sesampainya di rumah, hubungi dokter jika Mama melihat gejala berikut:
- Penyakit kuning menyebar atau menjadi lebih intens
- Bayi mengalami demam lebih dari 38°C
- Warna kuning bayi semakin gelap
- Bayi menyusu dengan buruk, tampak lesu atau lesu, dan menangis dengan nada tinggi.