Kronologi Bayi Salah Diberi Susu Formula oleh Perawat RS hingga Kritis

RS Harapan Kita akui salah memberi susu, tapi tegaskan hal itu bukan jadi penyebab bayi kritis

19 Agustus 2023

Kronologi Bayi Salah Diberi Susu Formula oleh Perawat RS hingga Kritis
Pexels/Rene Asmussen
Ilustrasi

Kesehatan anak selalu menjadi prioritas orangtua. Orangtua mana yang tidak sedih bila si Kecil sakit dan tampak tidak berdaya?

Hal ini dialami oleh orangtua bayi berinisial LAH yang berusia 2 bulan. Di usianya yang masih sangat muda, LAH harus dirawat di NICU karena harus menjalani prosedur pembuatan stoma pada perut. Mengutip dari unggahan Instagram sang Mama, @sucichintia88, LAH juga memiliki kelainan fungsi hati.

Namun setelah pindah rumah sakit dan menjalani perawatan, kondisinya justru tidak membaik. Menurut dugaan orangtuanya, itu akibat dari kesalahan perawat memberikan susu formula khusus untuk LAH.

Bagaimana kronologinya?

Berikut Popmama.com ulas kronologi bayi salah diberi susu formula oleh perawat RS hingga kritis.

LAH dirujuk ke RSAB Harapan Kita

LAH dirujuk ke RSAB Harapan Kita
Freepik/Aspsvz
Ilustrasi

Menurut orangtua LAH, si Kecil dibawa ke RSAB Harapan Kita dengan rujukan ke poli Gastroenterologi pada tanggal 12 Juli 2023. Saat dibawa, kondisi LAH lemas dan fesesnya cair. LAH dirawat di NICU dengan diagnosa diare dan dehidrasi.

Sampai 3 Agustus, kurang lebih 3 minggu perawatan, kondisi feses LAH masih cair. Berat badannya pun naik turun, tidak mengalami kenaikan yang berarti. Saat itu, suster di NICU juga menginformasikan bahwa LAH sudah bisa dibawa pulang dalam beberapa hari.

Melihat belum adanya kemajuan, orangtua LAH berinisiatif untuk menghubungi dokter di RS Pelni, rumah sakit pertama tempat LAH dilahirkan dan dirawat. Dokter tersebut pun membantu orangtua si Bayi untuk berkoordinasi dengan pihak RSAB Harapan Kita.

Setelah itu, LAH dipindahkan ke kamar perawatan biasa pada hari yang sama. Setelah berkonsultasi dengan beberapa dokter, dokter gizi berhasil memberikan susu formula yang cocok untuk LAH. Sejak itu, berat badannya pun mengalami kenaikan.

Editors' Pick

Kesalahan dalam pemberian susu formula

Kesalahan dalam pemberian susu formula
Freepik/wirestock
Ilustrasi

Menurut orangtua LAH seperti dikutip dari unggahan Instagramnya, pada tanggal 7 Agustus 2023 terjadi kesalahan pemberian susu formula. Berat LAH yang semula 2.165 gram menjadi 2.046 gram. Susu formula yang diberikan untuk LAH pada hari itu adalah susu formula yang sebelumnya pernah diminum oleh LAH namun tidak cocok.

Selain itu, sang Mama pun mengamati bahwa bagian leher LAH berwarna kuning. Ia pun segera melaporkan ke perawat mengenai kondisi bayinya itu. Saat itu, perawat berjanji akan melakukan pemeriksaan darah terkait laporan sang Mama.

Keesokan harinya, kondisi LAH lemas dan semakin kuning. Pemeriksaan darah dilakukan pada tanggal 9 Agustus 2023 pukul 05.30. Sekitar pukul 15.00, orangtua LAH mengamati ada cairan darah di kantong stoma LAH. Pukul 18.00 sang Mama pun masih menemukan hal yang sama dan sudah melaporkannya kepada perawat yang bertugas.

Pukul 19.00 LAH tampak seperti mengalami kesulitan untuk bernapas. Hal itu terjadi beberapa kali hingga pukul 21.37. Menurut Mamanya, LAH bahkan sempat kejang dan bola matanya mengarah ke atas.

Dokter memeriksa kondisi LAH dan ia segera diberi bantuan pernapasan dengan oksigen karena saturasi saat itu 72.

LAH pun segera dibawa ke PICU.

LAH sudah mendapatkan perawatan intensif

LAH sudah mendapatkan perawatan intensif
Unsplash/Sharon McCutcheon
Ilustrasi

Sampai hari ini, LAH masih mendapatkan perawatan intensif. Menurut HUMAS RSAB Harapan Kita, Nia Kurniati, enam dokter spesialis akan memantau kondisi LAH.

Mereka adalah dokter spesialis bedah anak, dokter bedah saraf, dokter anak subspesialis gastrohepatologi, dokter anak subspesialis nutrisi dan penyakit metabolik, dokter anak subspesialis neurologi, dan dokter anak subspesialis infeksi.

Selain itu, Kemenkes juga turut menindaklanjuti laporan dari orangtua LAH. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan bahwa pihak terkait tengah berkomunikasi dengan unit yang bersangkutan untuk mengetahui kronologinya.

Klarifikasi dari pihak RSAB Harapan Kita terkait kesalahan pemberian jenis susu formula

Klarifikasi dari pihak RSAB Harapan Kita terkait kesalahan pemberian jenis susu formula
Freepik/benzoix
Ilustrasi

Humas RSAB Harapan Kita, Nia Kurniati, mengakui ada kesalahan pemberian jenis susu terhadap LAH.

Kesalahan pemberian jenis susu itu terjadi karena tenaga gizi mengira bahwa LAH masih menggunakan susu yang sama seperti ketika dirawat di NICU.

Nia Kurniati juga menambahkan jika kesalahan itu bukan penyebab sepsis yang dialami bayi sehingga menyebabkan kritis. LAH harus dirawat di PICU karena kondisi penyakitnya yang memang sudah sangat berat.

Sebelum dirawat di RSAB Harapan Kita, LAH lahir dengan kelainan dengan atresia usus halus dan sudah dilakukan operasi di rumah sakit lain.

RSAB Harapan Kita adalah adalah rumah sakit vertikal tipe A. Jadi, rujukan yang masuk adalah rujukan terakhir. Pada sebagian besar kasus, pasien yang dikirim adalah pasien dengan penyakit berat. Seperti kasus LAH yang memiliki risiko infeksi tinggi dan sudah terinfeksi, menurut Nia Kurniati.

Pada kasus LAH, infeksi pada seluruh tubuh si Bayi itu meningkatkan risiko terjadinya perdarahan. Bila perdarahan terjadi, tubuh tidak bisa menyerap nutrisi dengan baik. Itulah yang menyebabkan LAH mengalami kenaikan dan penurunan berat badan secara bergantian.

Infeksi juga bisa menyebabkan gangguan hati kemudian kulit menjadi kuning, seperti yang terjadi pada leher LAH dan bagian tubuh lainnya.

Menurut Nia Kurniati, perawat sudah melakukan tindakan sesuai dengan prosedur. Saat orangtua LAH melaporkan perihal kejang yang dialami bayinya, kondisi itu tidak ditemukan oleh perawat yang mengobservasinya. Seperti rumah sakit lain, RSAB Harapan Kita mengeklaim memiliki standar operasional pelayanan untuk menilai kondisi pasien, misalnya kondisi kejang LAH.

Jadi, jika perawat sudah mengobservasi dan memberi kesimpulan kejang, kondisi itu dilaporkan ke dokter. Ini yang diterapkan pada kasus LAH. Setelah mengobservasi dan menemukan kondisi kejang, perawat pun melaporkannya pada dokter.

Itu tadi kronologi bayi salah diberi susu formula oleh perawat RS hingga kritis. Kita doakan yang terbaik untuk bayi Lah, Ma! Semoga si Kecil bisa segera pulih dan kembali di tengah keluarganya.

Baca juga:

The Latest