Sendi Bayi Berbunyi, Apakah Mama Harus Khawatir?

Sendi bayi berbunyi ketika Mama mengangkat bayi dari tempat tidur, apakah ini normal?

1 Mei 2024

Sendi Bayi Berbunyi, Apakah Mama Harus Khawatir
Freepik/yanalya

Bayi yang baru lagi tampak mungil dan rapuh. Ini membuat Mama selalu berhati-hati saat merawatnya.

Mama mungkin pernah mendengar suara sendi bayi berbunyi. Bunyinya mungkin mirip ketika Mama meregangkan tubuh atau ketika Mama membunyikan jari. Sebagai orangtua, Mama tentu khawatir. Apakah kondisi ini normal? Berbahayakah jika sendi bayi bunyi?

Agar Mama tidak khawatir, Popmama.com sudah merangkum informasi tentang sendi bayi berbunyi. Ayo disimak, Ma!

Normalkah jika Sendi Bayi Berbunyi?

Normalkah jika Sendi Bayi Berbunyi
Freepik

Dalam kebanyakan kasus, sendi yang berbunyi merupakan tanda pertumbuhan tulang bayi. Dan tidak banyak yang bisa dilakukan untuk mencegahnya.

Kecuali jika suara itu berasal dari pinggul dan bayi tampak kesakitan ketika sendinya bunyi. Saat itu, Mama perlu segera membawa si Kecil ke dokter.

Penyebab Sendi Bayi Berbunyi

Penyebab Sendi Bayi Berbunyi
Freepik/user18526052

Ada empat alasan mengapa sendi bayi berbunyi:

  • Sendi bayi bunyi karena sistem tulangnya yang sangat fleksibel, yang memungkinkannya tumbuh dengan cepat. Pertumbuhan yang terus-menerus dapat menyebabkan tendon dan persendian menjadi lebih tertekan. Ini dapat menyebabkan suara retak selama bayi bergerak.
  • Selain itu, persendian bayi mungkin mengeluarkan bunyi klik selama masa pertumbuhan. Periode pertumbuhan yang intens dapat mengubah posisi ligamen dalam kaitannya dengan persendian. Selain itu, tidak semua komponen tumbuh bersamaan atau pada tingkat yang sama. Jadi, suara retakan hanya menunjukkan penyesuaian kembali pertumbuhan tubuh.
  • Ketiga, hormon kehamilan dapat berkontribusi pada sendi bayi dan menyebabkan Mama mendengar bunyi retakan itu. Selama kehamilan, Mama menghasilkan relaxin dan progesteron. Gabungan dari kedua hormon ini melonggarkan ligamen untuk mengakomodasi rahim yang tumbuh dan tubuh yang membesar. Hormon-hormon ini dapat “diwariskan” ke bayi, menyebabkan ligamen bayi menjadi kendur. Oleh karena itu, bayi dapat mengeluarkan suara dari persendiannya.
  • Keempat, persendian bayi mungkin mengeluarkan suara karena kondisi medis. Namun, persendian yang berbunyi hanyalah satu dari sekian banyak gejala yang bisa berarti ada masalah. Jadi, waspadai gejala tambahan yang mengkhawatirkan, seperti nyeri sendi, bengkak, hingga mobilitas berkurang.

Selain itu, melansir dari unggahan di laman Instagram dokter spesialis anak dr. Miza Dito Afrizal, Sp.A, BmedSci, M.Kes, jarak antara tulang pada bayi masih jauh bila dibandingkan dengan anak usia 10 tahun yang jaraknya semakin kecil.

Lalu kenapa bisa bunyi? Di antara kedua tulang itu, ada udara. Bila udara keluar karena gerakan, misalnya ketika Mama menggendong bayi, akan terjadi bunyi seperti kletek. Jadi itu sebenarnya adalah bunyi udara yang keluar dari sela kedua tulang tersebut.

Biasanya, suara retak dapat muncul di tulang belakang, bahu, pergelangan tangan, siku, pergelangan kaki, dan lutut bayi. Mama dapat mendengar dan merasakannya saat menggendong bayi atau mengangkat kakinya saat mengganti popok.

Kapan Mama Harus Khawatir jika Sendi Bayi Bunyi?

Kapan Mama Harus Khawatir jika Sendi Bayi Bunyi
Freepik/Tanyaandalina

Meski normal, dalam beberapa kasus sendi yang bunyi pada bayi merupakan gejala gangguan kesehatan, seperti:

  • Dislokasi pinggul bawaan

Dikenal sebagai displasia pinggul, kondisi ini adalah kelainan sendi pinggul yang berkembang selama awal kehamilan.

Dislokasi terjadi ketika sambungan bola terlepas dari soketnya dengan gerakan.

Karena kondisi ini mungkin tidak menunjukkan gejala apa pun, bayi secara rutin diskrining untuk displasia selama tahun pertama.

Tes ini melibatkan pemeriksaan fisik pinggul bayi dan mendengarkan bunyi klik, yang mungkin mengindikasikan dislokasi sendi dari soket.

Gejala lain termasuk satu kaki tampak lebih pendek dari yang lain, rentang gerak yang terbatas, dan keterlambatan dalam mencapai keterampilan motorik kasar.

Kondisi ini tidak jarang, terutama menyerang anak perempuan. Itu karena ligamen mereka lebih fleksibel daripada anak laki-laki.

  • Sindrom hipermobilitas

Sindrom hipermobilitas adalah suatu kondisi yang memengaruhi jaringan ikat di seluruh tubuh. Jadi, tidak hanya persendian, ligamen, dan tendon, tapi juga saluran pencernaan, jantung, dan mata.

Karena kelemahan yang berlebihan, jaringan ikat lebih fleksibel dari yang diharapkan.

Gejala utamanya adalah nyeri sendi, paling sering di pergelangan kaki atau lutut.

Akibatnya, bayi mungkin mengalami kesulitan mencapai tonggak perkembangan, seperti berguling dan duduk atau merangkak, nyeri sendi dan dislokasi, atau kecenderungan cedera. Begitu mereka bertambah besar, mereka mungkin kesulitan berdiri atau berjalan dan umumnya memiliki postur tubuh yang buruk. Seiring dengan bertambahnya umur si Kecil, ia mungkin mengalami kesulitan mengembangkan keterampilan motorik halus, seperti menulis.

Ada juga berbagai macam komplikasi yang terkait dengan jaringan ikat lainnya. Kondisi ini dapat memengaruhi fungsi jantung (Sindrom Marfan), menyebabkan masalah usus atau kandung kemih, atau kulit melar (Sindrom Ehlers-Danlos).

Jadi, sekali lagi, sindrom hipermobilitas harus didiagnosis sesegera mungkin. Terutama bila bayi mengalami salah satu dari gejala di atas.

  • Junevile arthritis

Ini adalah adalah penyakit autoimun kronis jangka panjang. Artinya, sistem kekebalan tubuh melawan sel-sel sehatnya sendiri, bukan bakteri dan virus. Hal itu mengakibatkan rasa sakit, bengkak, dan kaku pada persendian bayi, sehingga sulit baginya untuk bergerak bebas.

Jadi, jika bayi mengalami persendian yang bengkak selama lebih dari 6 minggu, ia mungkin menderita junevile arthritis. Untuk menjaga kualitas hidup bayi, sangat penting untuk mendiagnosisnya sejak dini.

Biasanya, sendi yang berbunyi pada bayi adalah hal normal, Ma. Itu merupakan tanda bahwa bayi sedang dalam masa pertumbuhan. Namun, ini juga bisa menjadi gejala masalah lain yang lebih serius. Oleh karena itu, Mama perlu mengamati apakah ada gejala-gejala lain yang menyertainya seperti bengkak pada persendian atau bayi merasa kesakitan saat sendinya bunyi.

Itu penjelasan sendi bayi berbunyi. Semoga informasi ini bisa membantu, ya, Ma!

Baca juga:

The Latest