Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Pixabay/Satya Tiwari
Pixabay/Satya Tiwari

Ada banyak produk baby cologne yang tersedia di rak yang menjual produk kebutuhan bayi. Mama pasti tergoda untuk membelinya. Siapa sih yang tidak senang anaknya wangi? Apalagi jika hendak diajak bertandang ke rumah oma atau saat mengajak si Kecil ke pertemuan keluarga.

Namun Mama juga perlu tahu. Sebenarnya, apa sih yang harus diperhatikan sebelum Mama membeli baby cologne dan memberikannya pada bayi?

Berikut beberapa tips terkait baby cologne yang dirangkum oleh Popmama.com.

1. Pilih aroma lembut dan tidak tajam

Pixabay/PublicDomainPictures

Wangi baby cologne pasti jadi pertimbangan utama sebelum Mama membelinya. Ingat ya Ma, indra penciuman bayi masih sensitif. Walaupun rangsangan terhadap indra penciumannya dipercaya bisa berpengaruh pada tumbuh kembangnya, namun saat hendak membeli, Mama harus memastikan bahwa wangi yang dimiliki baby cologne tidak terlalu tajam. Pilihlah aroma yang lembut dan tidak terlalu kuat sehingga tidak akan mengganggu si Bayi saat digunakan.

2. Pilih yang bebas bahan alkohol

Pixabay/S. Hermann & F. Richter

Pewangi tubuh biasa bisa jadi menggunakan alkohol sebagai dasar campurannya. Alkohol akan membuat pewangi atau parfum menjadi bening dan berfungsi sebagai agen yang mengantarkan wewangian ke tubuh. Cologne yang dipakai orang dewasa sendiri merupakan 3-5 persen minyak parfum yang dicampur dengan 89-90 persen alkohol dan sisanya adalah campuran air. 

Fungsi parfum terhadap orang dewasa ini tentunya sama seperti baby cologne terhadap bayi, yaitu untuk membuat kulit menebarkan aroma wangi. Karena kulit bayi tentunya masih sensitif, maka Mama juga harus cermat memperhatikan baby cologne yang hendak Mama beli. Pastikan produknya tidak mengandung alkohol sehingga aman bagi kulit si Kecil.

3. Pastikan tak mengandung bahan berbahaya

Pixabay/Seksak Kerdkanno

Selain alkohol, bahan kimia seperti paraben dan fenoksietanol juga perlu diwaspadai dalam pewangi. 

Paraben digunakan sebagai pengawet dalam produk kosmetika, agar tidak ada jamur dan bakteri yang tumbuh. Sedangkan fenoksietanol digunakan sebagai stabilizer dalam parfum. Zat inilah yang membantu melawan bakteria yang ada di dalam produk kecantikan.

Walaupun bisa jadi lazim digunakan di berbagai produk, tentunya Mama tak mau zat-zat kimia seperti itu menempel di kulit si Kecil. Maka cermati lagi label kandungan pada kemasan baby cologne.

4. Pertimbangkan bahan alami

Pixabay/Seksak Kerdkanno

Sekali lagi melalui labelnya, alih-alih mengandung berbagai zat kimia yang tak cocok bagi bayi, Mama bisa mencari baby cologne yang dibuat dengan menyertakan bahan-bahan alami untuk membuat wewangian tersebut.

Beberapa produsen menggunakan canola oil yang kandungan minyaknya  diklaim tak hanya membuat bayi wangi, namun juga bisa melembapkan kulit bayi. Ada pula yang menggunakan ekstrak chamomile bahkan madu sebagai campuran baby cologne.

5. Cari tanda yang menyatakan produk telah teruji klinis dan antialergi

Pixabay/Michal Jarmoluk

Pewangi merupakan campuran dari berbagai bahan kimia. Saat bahan-bahan itu Mama usapkan di kulit si Kecil, tentunya Mama tak ingin bahan-bahan kimia itu memicu alerginya. Akan tetapi, bagaimana mengetahui apakah produk ini aman atau tidak bagi bayi?

Salah satu hal yang bisa Mama lakukan adalah mencari tahu uji yang telah dilakukan. Beberapa produsen baby cologne mengklaim produk mereka telah lolos uji antialergi secara klinis, yang biasanya disebut: lolos uji hypoallergenic. Artinya, menjamin bahwa pewangi ini tak menimbulkan alergi pada bayi. Mama bisa teliti lebih jauh label ini di produk yang akan Mama beli.

6. Jangan diusapkan di tempat sensitif

Pixabay/Ben_Kerckx

Setelah memilih cologne yang dirasa cocok, Mama perlu mencoba dahulu produk ini di kulit si Kecil. Walaupun diklaim sudah teruji sekara klinis tak akan membuat bayi Mama alergi, namun tak ada salahnya untuk berhati-hati. Lebih baik Mama mengusapkan terlebih dulu baby cologne di beberapa tempat di tubuh si Kecil. 

Jangan sampai Mama membalur cologne ke sekujur tubuh si Kecil. Perhatikan lipatan-lipatan tempat munculnya biang keringat. Lebih baik hindari daerah itu dari pewangi. Jika tetap muncul tanda-tanda iritasi, hentikan segera penggunaannya ya Ma. 

Pixabay/sathyatripodi

Sebelum terlalu sering memberikan bayi baby cologne, Mama harus ingat juga bahwa jika bayi Mama tak harum, artinya bisa jadi ada bekas makanan atau minuman yang mungkin saja tertinggal di lipatan tubuhnya.

Jika Mama teliti memandikan si Kecil hingga bersih, bau bayi alami sejatinya adalah bau yang paling enak. Toh sudah ada bau sabun atau sampo yang tertinggal di tubuhnya, yang akan menebar saat si Kecil didekati orang-orang di sekelilingnya. 

Baca juga: Rekomendasi Merek Cologne Bayi yang Segar dan Aman

Editorial Team