Jika bayi berusia di bawah 3 bulan dan demam, segera hubungi dokternya. Untuk bayi yang lebih besar, cobalah kiat-kiat berikut:
Mandikan bayi dengan air hangat. Selalu periksa suhu air di pergelangan tangan sebelum memandikan bayi.
Kenakan pakaian tipis pada bayi.
Berikan bayi cukup cairan untuk menghindari dehidrasi. Cairan tersebut harus berupa ASI atau susu formula. Jika mereka berusia lebih dari 6 bulan, mereka dapat minum obat. Tanyakan kepada dokter bayi untuk mendapatkan panduan.
Obat-obatan untuk menurunkan demam pada bayi
Jika bayi berusia lebih dari 2 bulan dan dokter mengatakan tidak apa-apa, Mama dapat memberikan mereka obat pereda demam. Bayi berusia di atas 6 bulan dapat mengonsumsi ibuprofen anak-anak. Jangan pernah memberikan aspirin kepada bayi karena berisiko terkena kondisi langka namun berbahaya yang disebut sindrom Reye. Tanyakan kepada dokter tentang dosisnya dan baca petunjuk pada kemasan sebelum memberikan obat penurun demam kepada bayi.
Bayi bisa mengalami demam karena berbagai alasan. Umumnya, demam terjadi karena mereka sedang melawan infeksi biasa seperti pilek atau flu. Jika usia mereka lebih dari 3 bulan dan masih bermain, makan, dan minum seperti biasa, Mama mungkin tidak perlu khawatir.
Jika usia bayi di bawah 2 bulan dan mengalami demam, mereka memerlukan perhatian medis darurat. Jika usia mereka lebih dari 2 bulan dan mengalami gejala yang lebih parah, hubungi dokter.
Sekarang Mama sudah mengetahui apa saja tanda bahaya demam pada bayi menurut dokter. Meski demam umum dialami bayi, jangan lupa untuk memperhatikan tanda-tanda bahayanyam, ya, Ma!