Berikut jenis infeksi akibat jamur yang dapat terjadi pada kulit bayi:
Ketika musim hujan, bayi rentan terkena infeksi jamur jenis ringworm atau kurap. Infeksi jamur ini bentuknya seperti cincin dan biasanya dimulai dari lingkaran kecil yang kemudian melebar dan menyebar ke bagian tubuh lain. Tak hanya itu, jamur ini juga dapat menyebabkan gatal.
Selain karena udara yang lembap akibat musim hujan, infeksi ringworm atau kurap ini dapat muncul ketika bayi berkeringat secara berlebihan.
Infeksi jamur kuku adalah salah satu jenis infeksi jamur yang bisa tumbuh di kulit bayi. Infeksi ini bisa muncul jika kuku kaki ada dalam kondisi yang lembap, terutama jika kaki sering tertutup sepatu, jarang mengganti kaus kaki, atau tidak membersihkan area sela-sela jari dan kuku dengan baik.
Apabila terkena infeksi jamur kuku, maka kuku bayi akan berubah warna dan kuku bisa saja menjadi rapuh, kasar, bahkan menjadi bengkak. Namun, hal ini biasanya hanya terjadi dalam beberapa waktu saja.
Infeksi tinea merupakan infeksi kulit akibat jamur yang sering terjadi pada bayi dan anak-anak. Infeksi Tinea disebabkan oleh dermatofita yang hidup di jaringan mati pada kulit, seperti kuku, rambut, dan kulit kepala.
Jamur ini dapat tumbuh di lingkungan yang hangat dan lembap, sehingga sering muncul saat bayi berkeringat atau dalam kondisi basah untuk waktu lama. Infeksi tinea sering kali muncul di bagian jari dan kuku kaki, kulit kepala, selangkangan, dan paha atas.
Impetigo adalah infeksi jamur pada bayi dan anak-anak yang ditandai dengan munculnya bercak merah dan lepuhan di kulit di sekitar wajah, tangan, dan, kaki.
Impetigo dapat menular melalui kontak fisik dengan penderita atau melalui barang perantara, seperti baju.
Kandidas kulit merupakan infeksi pada kulit yang disebabkan oleh jamur Candida. Apabila bayi terkena kandidas kulit, gejala yang muncul adalah gatal-gatal serta muncul kemerahan di sekitar selangkangan dan ketiak.