Pxabay/PublicDomainPictures
Kegiatan menganggukkan kepala bisa jadi dimulai sejak usia enam bulan. Sedangkan kegiatan membenturkan kepala biasanya dimulai oleh bayi pada usia sekitar sembilan bulan. Hal ini dapat berlangsung beberapa minggu atau bulan, bahkan bisa lebih dari setahun.
Bisa jadi Mama khawatir. Namun ternyata, menurut para ahli, kebiasaan membenturkan kepala ini tidak berbahaya bagi bayi, dengan catatan bahwa ia melakukannya dalam keadaan riang, bukan dalam keadaan tertekan.
Hal yang bisa Mama lakukan untuk mengurangi hal ini adalah lebih banyak memberinya perhatian dan pelukan. Mama juga bisa mengendong dan mengayunnya sebelum tidur, dan pastikan ia benar-benar terlelap sebelum diletakkan di tempat tidurnya.
Ajak bayi duduk di kursi goyang, atau ajak ia bermain ayunan jika ada. Mama bisa pula memberinya permainan yang bisa menciptakan suara ritmis.
Jika Mama tak memiliki mainan yang bisa ia pukul seperti drum kecil, sendok serta panci bisa menjadi alternatif yang menyenangkan. Ajak juga si Kecil untuk mendengarkan musik sambil menari-nari.
Namun, jika bayi membenturkan kepalanya setiap saat, dalam keadaan selalu marah atau kesakitan, disertai perkembangan motorik yang lambat, Mama harus berkonsultasi dengan dokter anak mengenai masalah ini, ya.