Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
vaksinbayi1.png
Freepik.com

Intinya sih...

  • Imunisasi anak perlu sesuai jadwal  agar tingkat keberhasilan imunisasinya bisa maksimal

  • Terlambat imunisasi membuat perlindungan terhadap penyakit tidak maksimal

  • Imunisasi anak tidak perlu diulang, tetapi perlu konsultasi dokter untuk jadwal kejar

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Anak harus mendapatkan imunisasi agar kekebalan tubuhnya terbentuk dan untuk menurunkan risiko terkena penyakit berbahaya.

Imunisasi akan diberikan pada anak sesuai jadwal yang telah dibuat berdasarkan rekomendasi WHO dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) agar tingkat keberhasilan imunisasinya bisa maksimal.

Meskipun ada jadwal yang sudah ditentukan, terkadang ada saja anak yang terlambat imunisasi karena alasan tertentu.

Jika anak terlambat imunisasi apa yang harus dilakukan? Lalu, jika anak terlambat imunisasi, apakah harus diulang? Nah, berikut Popmama.com telah rangkum jawabannya. Yuk, disimak, Ma!

Apa yang Terjadi jika Anak Terlambat Imunisasi?

Freepik.com

Jadwal imunisasi dibuat berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh para ahli. Jadwal ini dibuat agar tingkat keberhasilan imunisasinya bisa maksimal dan untuk memastikan anak mendapatkan kekebalan tubuh optimal pada usia yang paling rentan terhadap infeksi.

Setiap vaksin bekerja paling efektif bila diberikan pada usia tertentu. Jadi ketika imunisasi yang diberikan pada anak tidak sesuai jadwal atau terlambat, maka perlindungan terhadap penyakitnya pun jadi tidak maksimal.

Imunisasi yang diberikan sebelumnya tetap menghasilkan perlindungan terhadap infeksi virus dan bakteri tapi tidak maksimal, sehingga anak jadi lebih mudah sakit dan durasinya bisa jadi lebih lama.

Apakah Harus Diulang jika Anak Terlambat Imunisasi?

Freepik.com

Imunisasi anak tidak perlu diulang jika terlambat. Imunisasi tetap bisa lanjut diberikan tanpa harus mengulang dari awal melalui jadwal kejar sesuai dengan anjuran dokter.

Jadi jika si Kecil terlambat imunisasi, Mama perlu berkonsultasi dengan dokter agar si Kecil bisa mendapatkan imunisasi susulan atau melanjutkan vaksinasi sesuai jadwal yang tertunda.

Meski begitu, perlu diketahui ada beberapa jenis imunisasi yang tidak bisa diberikan pada anak jika jadwalnya sudah terlewat. Hal ini karena efektivitas imunisasinya sudah menurun dan risiko efek sampingnya meningkat.

Jenis Imunisasi Tidak Bisa Diberikan jika Terlambat

Freepik.com

Imunisasi yang tidak bisa diberikan jika terlewat yaitu:

  1. Vaksin Rotavirus, paling lambat diberikan saat bayi berusia 6-8 bulan, jika sudah lebih dari waktunya tidak bisa diberikan.

  2. Vaksin BCG, paling lambat diberikan saat bayi usia 3 bulan, setelah itu tidak bisa diberikan.

  3. Vaksin Hib (Haemophilus influenzae tipe B), maksimal diberikan saat anak usia 5 tahun.

  4. Vaksin PCV (Pneumokokus), maksimal diberikan saat anak usia 5 tahun.

Selain vaksin tersebut, seperti DTP, polio, hepatitis B, campak, MMR, dan tifoid masih bisa diberikan meskipun terlambat.

Jadi kesimpulannya, imunisasi anak tidak perlu diulang jika terlewat, ya, Ma. Semoga informasi ini bermanfaat!

Editorial Team