Pexels/RDNE stock project
Definisi stunting menurut WHO tahun 2020 adalah balita berperawakan pendek (stunted) dengan tinggi atau panjang badan di bawah dua standar deviasi grafik pertumbuhan WHO. Perawakan pendek ini disebabkan oleh kekurangan gizi kronik atau berulang.
Ada beberapa penyebab bayi atau balita mengalami kekurangan gizi kronik. Menurut WHO, ada 2 faktor, yaitu asupan gizi tidak adekuat dan kebutuhan gizi meningkat.
Asupan gizi tidak adekuat atau tidak memadai bisa disebabkan oleh faktor kemiskinan, penelantaran, dan ketidaktahuan orangtua.
Sedangkan kebutuhan gizi bayi atau balita meningkat karena penyakit tertentu, misalnya:
- Penyakit yang berhubungan dengan kebersihan, diare berulang karena kebersihan yang buruk di rumah,
- Penyakit infeksi yang disebabkan oleh imunisasi yang bisa dicegah,
- Berat badan lahir rendah, prematur, serta kelainan metabolisme bawaan.
Dampak stunting bisa dibagi menjadi dua, yaitu dampak jangka pendek dan jangka panjang.
Dalam jangka pendek, stunting bisa menyebabkan beberapa hal berikut ini:
- Memengaruhi perkembangan otak bayi
- Memengaruhi pertumbuhan tulang dan otot bayi, berat dan tinggi badan, serta komposisi tubuh
- Memengaruhi hormon serta metabolisme
Sedangkan dalam jangka panjang, dampak stunting antara lain:
- Memengaruhi pendidikan dan kapasitas kognitif anak, alhasil seorang anak berisiko gagal dalam pendidikan dan berpengaruh pada tingkat penghasilan
- Daya tahan tubuhnya rendah, anak berisiko mengalami infeksi
- Anak berisiko mengalami beberapa masalah kesehatan: obesitas, diabetes, strok, hingga kanker
Untuk mencegah stunting, Mama perlu melakukan pemantauan pertumbuhan bayi dengan benar, memberikan makan yang adekuat dan benar, serta membawa bayi untuk diimunisasi untuk pencegahan infeksi.
Itu penjelasan tentang bayi perlu minum suplemen zinc untuk mencegah stunting. Bila Mama mengamati ada gejala stunting pada bayi, segera bawa bayi ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, ya.
Semoga si Kecil selalu sehat, Ma!