Kehadiran ART untuk menjaga si Kecil tak ubahnya menyambut anggota baru masuk ke dalam keluarga mama. Berasal dari latar belakang keluarga berbeda, tiap ART tentu membawa pengalaman-pengalamannya masing-masing dalam mengasuh anak. Hal ini dapat menimbulkan konflik pengasuhan karena mungkin saja cara mendisiplinkan, jam tidur, cara memberi makan dan isu-isu pengasuhan lainnya, yang berbeda antara sang ART dengan Mama. Padahal, konsistensi dalam pengasuhan sangat diperlukan dalam perkembangan anak.
Sebagian besar ART datang tanpa latar belakang pendidikan pengasuhan anak secara profesional. Mama perlu menyaring benar-benar calon ART agar mendapat ART berkualitas yang dapat mengasuh anak dengan baik.
Gaji ART pun biasanya lebih tinggi dari biaya bulanan per anak di daycare. Wajar, karena ada banyak hal yang mencakupnya, seperti jenis pekerjaan rumah yang harus diselesaikan setiap hari, lokasi, standar upah minimum per daerah, berapa anak yang diasuh, dan faktor-faktor lain. Hitungan memperkerjakan ART tidak sama seperti di daycare yang menganut sistem menanggung biaya bersama-sama dengan orangtua lainnya, bukan?
Belum lagi masalah-masalah pribadi, seperti sikap yang tidak patut, pulang kampung dan tidak kembali lagi tanpa alasan, hingga kasus-kasus kriminalitas yang seringkali dihadapi para orangtua. Perlu aturan yang jelas dan tegas dari Mama, begitu pula sebaliknya. ART harus bisa mengkomunikasikan kebutuhan dan keresahannya pada Mama agar tidak terjadi miskomunikasi di kemudian hari.
Memutuskan pilihan pengasuhan anak memang tak semudah membalikkan tangan. Ada biaya, tenaga dan kenyamanan serta perkembangan anak yang perlu dipertimbangkan dengan baik. Duduk tenang dan tulislah daftar apa yang paling penting bagi keluarga Mama.
Semoga informasi ini menginspirasi ya, Ma!