Noraihan Ab Aziz juga bercerita jika dirinya sempat dihubungi oleh pihak rumah sakit di hari Rabu (7/11) dan menjelaskan kalau putrinya mulai berada dalam kondisi kritis.
"Babysitter saya telah menelepon lima kali, tetapi ponsel saya tidak terangkat pada saat itu. Setelah tiba di rumah sakit, saya menemukan dirinya sangat menyesal. Namun, suaminya terlihat tenang seolah-olah tidak ada yang terjadi," kata Noraihan Ab Aziz.
Dugaan pemerkosaan dan sodomi dilontarkan dokter yang memeriksa Zara. Mereka menemukan robekan benda tumpul di selaput dara dan anus korban mengalami luka robek.
Bedah mayat oleh Departemen Patologi Rumah Sakit Serdang melaporkan bahwa kematian utama dari bayi berusia sebelas bulan ini dikarenakan benda tumpul yang menyerang kepalanya. Hal ini menyebabkan bagian tengkoraknya mengalami retak.
Itu berarti bukan hanya kekerasan seksual saja yang dialami oleh Zara, melainkan kekerasan secara fisik. Bayi tak berdosa ini dilecehkan, diperkosa dan pada akhirnya dibunuh.
"Hati saya sakit ketika harus melihat kondisi yang terjadi pada Zara. Saya serahkan kasus ini kepada polisi untuk menyelidiki dan mengambil tidakan yang tepat terhadap pelaku," ucap orangtua korban kepada Bernama salah satu media di Malaysia.
Polisi melacak pelaku dan menangkap suami si Babysitter. Ketika diperiksa, ditemukan kandungan zat amphethamin di urine sang Suami.
Noraihan Ab Aziz sebenarnya tidak mengenal babysitter secara pribadi sebelum menitipkan anaknya. Orangtua dari Zara ini rupanya menemukan jasa babysitter dari salah satu iklan di Facebook.
Kunjungan Noraihan Ab Aziz benar-benar pertama kali terjadi saat dirinya menitipkan si Kecil. Sama sekali tidak ada kecurigaan yang terlihat. Lagipula, suami dari babysitter tersebut tidak ada di rumah saat itu.
Sekarang, Mama yang berduka itu mendesak semua orangtua untuk berhati-hati ketika memilih babysitter anak atau pusat pengasuhan anak. Tindak penganiayaan dan pelecehan seksual terhadap anak-anak tak jarang dilakukan oleh orang-orang terdekat. Bahkan pelakunya bisa saja orang yang dekat dan di sekitar keluarga.
Sebagai orangtua yang begitu sayang terhadap anak, memang disarankan untuk selektif dan berdiskusi kembali bersama pasangan saat memilih babysitter. Hal ini tentunya dapat mengantisipasi terjadinya kasus serupa di keluarga sendiri.
Untuk Mama yang sedang masih ragu saat harus memilih babysitter, berikut rangkuman dari Popmama.com mengenai beberapa hal yang perlu dilakukan. Disimak ya, Ma!