Adapun jenis sunscreen yang aman untuk diberikan pada bayi berusia di atas 6 bulan adalah physical sunscreen. Lebih lanjut menurut dr. Yessica Tania yang merupakan skincare and aesthetic expert, berikut ini beberapa tips dalam memilih sunscreen yang aman untuk bayi yang bisa Mama terapkan:
- Pilih sunscreen dengan tipe physical sunscreen atau mineral sunscreen.
- Cari sunscreen dengan formula broad spectrum, artinya sunscreen mampu melindungi bayi melawan sinar UVA dan UVB.
- Pastikan kadar SPF yang terkandung minimal 30, dan pastikan juga kadar SPF-nya tertera dalam kemasan. Hindari membeli sunscreen dengan kandungan SPF yang tidak jelas.
- Baca dan cermati bagian komposisi pada kemasan produk, jika terdapat beberapa kandungan selain titanium oxide atau zinc oxide, maka sebaiknya hindari penggunaan sunscreen tersebut pada bayi, karena sunscreen tersebut bukan physical sunscreen yang murni.
- Ketika menggunakan sunscreen, jangan lupa untuk selalu reapply penggunaannya agar kulit bayi tetap terlindungi.
Hindari sinar matahari langsung dengan menggunakan topi, payung, atau kanopi pada stroller bayi.
Untuk pengaplikasiannya sendiri, Mama dapat mengoleskannya pada kulit bayi sekitar 15 – 30 menit sebelum bepergian ataupun berenang. Gunakan sunscreen secara merata pada bagian wajah, punggung tangan dan kaki, ujung telinga dan belakang leher bayi.
Pemakaian sunscreen perlu diulang setiap 2 jam sekali agar bayi tetap aman dari sinar matahari. Jika usia si Kecil masih kurang dari 6 bulan dan tidak dapat menghindari paparan sinar matahari, maka Mama dapat menggunakan sunscreen dengan SPF 15 pada pipi dan punggung tangannya saja.
Selain itu, menurut Children's Health, sebaiknya Mama menghindari penggunaan sunscreen dengan jenis semprot atau spray pada bayi karena kandungan bahan kimia di dalamnya dapat membahayakan pernapasan si Kecil.
Jika Mama ragu karena si Kecil punya riwayat alergi, alangkah lebih baik Mama berkonsultasi langsung dengan dokter sebelum memberikan sunscreen pada bayi.