Rasanya Asam dan Manis, Bolehkah Bayi Makan Manggis?

Manggis merupakan buah yang rendah kalori namun menyediakan banyak sekali nutrisi penting di dalamnya. Salah satunya adalah antioksidan yang berfungsi untuk menangkal radikal bebas.

Selain itu, berdasarkan Tabel Konsumsi Pangan Indonesia, tiap 100 gr manggis mengandung nutrisi sebagai berikut:

• 8,3 gr air

• 63 kalori

• 0.6 gr protein

• 15,6 gr karbohidrat

• 8 mg kalsium

• 12 mg fosfor

• 0,8 mg zat besi

• 10 mg natrium

• 61,9 mg kalium

• 5 mg vitamin C

Dari banyaknya nutrisi yang terkandung di dalamnya, buah manggis tentunya bisa memberikan banyak sekali manfaat bagi tubuh. 

Salah satu manfaat buah manggis adalah sifat antioksidan untuk memperbaiki kerusakan sel-sel di dalam tubuh akibat paparan radikal bebas. Senyawa xanthone dalam buah manggis juga memiliki sifat anti-inflamasi yang membantu mengurangi radang.

Vitamin C dan serat dalam buah manggis juga dapat menjaga sistem kekebalan tubuh untuk melawan patogen penyebab penyakit.

Selain yang telah disebutkan di atas, masih banyak manfaat lain dari buah manggis, seperti mengontrol gula darah, mengontrol tekanan darah, mengurangi risiko kanker, menjaga kesehatan kulit, mengatasi sembelit, dan masih banyak lagi. 

Dr. Minal Acharya, seorang ahli gizi dari India mengungkapkan bahwa boleh saja memberikan manggis kepada bayi yang sudah dikenalkan dengan MPASI. Apalagi, manggis juga kaya akan nutrisi yang baik untuk tubuh.

"Ya, tentu kamu boleh memberikan manggis kepada bayi. Manggis merupakan sumber beta karoten, vitamin C, antioksidan, memberikan energi, dan memiliki rasa yang disenangi bayi," tulisnya, dikutip dari laman Parenting Firstcry.

Namun, pastikan Mama memberi si Kecil buah manggis segar yang dimakan langsung dalam bentuk buah yang utuh dibandingkan dengan suplemen ekstrak buah manggis yang tidak diperuntukkan kepada bayi.

Disarankan untuk mengawasi si Kecil saat ia mengonsumsi manggis. Hal ini dikarenakan buah manggis memiliki biji, yang dikhawatirkan dapat tertelan oleh bayi mama.

Sesuai dengan anjuran organisasi kesehatan dunia, bayi bayi baru diperbolehkan mengonsumsi makanan pendamping ASI sejak menginjak usia 6 bulan. Namun, Mama juga harus memperhatikan setiap makanan yang diberikan, apakah aman untuk pencernaan si Kecil.

Dilansir dari Babyment, sebaiknya Mama mengenalkan buah manggis saat usia bayi telah menginjak 10 bulan. Dengan catatan, Mama perlu mengamati kondisi bayi setelah pertama kali mengonsumsi buah ini untuk mencari tahu apakah ia memiliki alergi atau masalah pencernaan lainnya.

Meskipun memiliki segudang manfaat untuk tubuh, tentu ada efek samping dari buah manggis jika dikonsumsi secara berlebihan. 

Dilansir dari HealthifyMe, manggis yang dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan gangguan perdarahan karena pembekuan darah yang melambat. Selain itu, makan manggis yang berlebihan juga dapat menyebabkan asidosis laktat, yakni gangguan medis yang terjadi ketika kadar laktat tubuh menjadi terlalu tinggi. 

Jika setelah makan manggis bayi menunjukkan tanda-tanda alergi atau sakit perut, sebaiknya Mama hentikan pemberian manggis dan konsultasikan si Kecil ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.

Itu tadi penjelasan tentang bolehkah bayi makan manggis. Pastikan Mama selalu berhati-hati dalam memilih asupan si Kecil. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Mama, ya!